06. Rs. Medika

138 13 0
                                    

Haiii jangan bosan bosan yaa buat baca cerita akuuu 💖 💖 💖
Jangan lupa vote dan komen

---------------------------

Setelah melihat pemandangan diatas kasur tadi, Raden dan revan langsung menutup pintu dan kembali turun tanpa mendengarkan penjelasan calio terlebih dahulu. Sementara Keyna yang masih betah diposisinya malah terkekeh pelan.

"Turun" perintah calio dengan raut dinginnya. "Gak mau, kayaknya gue betah deh disini" sambil mengeratkan pegangannya di leher calio, lalu menyandarkan kepalanya dibahu cowok tersebut sambil mengelus pelan bahu kanannya.

"Bitch. Lo kira gue gak tau kalau lo penyebab arena kemarin kacau" perkataan itu sontak membuat keyna mengangkat kepalanya. "Loh.. kok nuduh? gue juga gak bakal sejahat itu buat ngelaporin kalian ke polisi" dengan iseng gadis itu menuruni tangannya secara perlahan menuju perut keras milik calio, dan berakhir mengusap usapnya.

Calio kemudian terkekeh dan menurunkan posisi badannya menjadi rebahan. Otomatis membuat keyna juga ikut rebah diatas badan calio. Posisinya seperti orang yang sedang tiduar sambil berpelukan. "Ck, Masih mau ngelak? bagus masuk rumah sakit gara gara kejadian kemarin, gue harap lo gak lupa gimana aparat mukul dia kemarin."

Tubuh keyna membeku, bahkan gadis itu sedikit meremas pinggang kanan calio. Bagus tertangkap dan dipukuli secara sadis oleh aparat, dan dia yang menjadi penyebabnya. "Oke gue ngaku. Tapi gue cuma iseng awalnya. Sumpah dehh, gue gak tau kalau polisi bakal sampai mukulin gitu." Ujarnya, dan kembali bertanya dengan suara yang lebih pelan, persis seperti bergumam, "Teman teman lo juga pada tau kalau gue pelakunya?."

"Belum. Kalau raden tau mungkin kaki lo bakal patah detik ini juga." Lalu cowok itu mengeluarkan kunci mobil milik keyna yang sedari tadi berada disaku celana sekolahnya lalu menyerahkan kunci tersebut ke gadis yang saat ini terlihat sedang berfikir. "Sana, balik."

"Gak mauu, ayo temenin gue jenguk bagus dulu" lalu setelah itu keyna beranjak turun dari kasur dan mengambil hoodie yang entah punya siapa tergantung di balik pintu kamar. Lalu melemparnya ke arah calio yang masih berbaring menatapnya heran.

"Kenapa? lagi ngerasa bersalah?" Sambil bertanya, calio memakai hoodie yang dilempar oleh keyna. "bacot ih, ga usah banyak tanyak deh." Fuck.!! Jantungnya hampir lepas. Cowok gila ini dengan santai melepaskan celana sekolahnya dan mengganti dengan celana berbahan jeans didepan mata keyna.

"kenapa? gak usah syok gtu, gue yakin lo udh sering buka celana orang" setelah mengatakan itu calio dengan santai berjalan keluar terlebih dahulu, meninggalkan keyna yang masih mencerna perkataan cowok kurang ajar itu.

                  ----------------------------------

Kini mereka sudah tiba di depan ruang rawat bagus. Tidak hanya berdua namun ada sepuluh orang. 7 Perwakilan dari tongkrongan anak garda seni lalu keyna, Alin dan Tania. Terkecuali ilsa yang langsung pergi keruangan pacarnya, agam.

Keyna menjadi orang terakhir masuk ke dalam ruangan, langsung meletakkan parcel buah yang memang sengaja ia beli saat menuju rumah sakit tadi. Lalu tanpa sadar mengambil posisi berdiri disamping Raden. Oh canggung sekali rasanya.

"ya ampun baguss, udh gak ada bagus bagusnya deh tuh muka lu, makin jelek ih.." celetuk Tania tanpa rasa bersalah langsung memegang luka yang ada di jidat cowok itu. Sontak semua yang ada di ruangan ikut mengolok-olok bagus yang saat itu hanya bisa meringis sebagai respon.

Setelah itu, semuanya kembali berbicara bincang dan mulai menyebar memenuhi sofa yang disediakan didalam ruangan inap bagus. Semua sibuk tertawa termasuk alin dan juga tania yang tampaknya sudah akrab dengan berberapa pentolan anak garda seni itu.

Innocent VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang