12. Hanya orang asing!

196 16 2
                                    

Balik lagi hehehe....

Jangan lupa buat tetap dukung cerita aku yaa komen sebanyak banyaknya...

Semoga kalian selalu suka sama alur ceritanya....

Oh ya jangan lupa juga ya buat follow akun aku di Fizzo sama di WP juga!!!!

Luv u all

Happy reading .....

                  -------------------------------

Malam ini keyna dipaksa lagi oleh papa nya untuk mengikuti acara makan malam di rumah utama keluarga Rajasa, rumah orang tua papanya. Rumah yang sama rasanya seperti neraka seperti rumahnya dulu bagi keyna. Terasa begitu menyesakkan dan memuakkan berada diantara orang orang yang penuh dengan kemunafikan.

Ia lebih memilih berangkat sendiri menggunakan mobilnya menuju rumah utama dibandingkan harus satu mobil dengan para benalu, bahkan ia dengan sengaja pula menggunakan white casual floral summer mini dress. Berlawanan dengan dress code coklat yang sebelumnya sudah diberitahu oleh papanya. Cih mereka kira keyna akan sudi sama dengan mereka?

Ia sengaja datang terlambat disaat keluarga itu sudah berkumpul di ruang makan. Semua mata lantas menatap ke arahnya, tanpa mau repot repot mengucapkan salam ataupun menyapa, keyna lantas langsung mengambil posisi duduk disebelah Kakek-nya? Uh... keyna sendiri ragu apakah pria tua itu bisa disebut sebagai kakeknya?

"Mahendra.., apa kamu tidak memberitahu anak mu dengan benar peraturan makan malam kali ini?" Lihat? Pria tua ini memang sangat menyebalkan.

"Mas mahen sudah memberitahu secara langsung kok pa ke keyna. Mungkin emang keyna aja yang gak mau dengerin apa kata mas mahen semenjak dia tinggal sama maminya dulu, bahkan rissa juga sudah chat keyna tapi ya gitu... gak dibalas." ujar winda sambil mengelus lembut rambut anaknya.

"Loh keyna, kamu kalau dikasih tau orang tua sama saudara kamu dengerin dong. Jangan seenaknya sendiri gitu. Padahal uang jajan kamu aja masih minta dari orang tua." oh wanita penjilat satu ini malah ikut campur dengan menyudutkannya.

"Cih..ya wajar dong tante aku minta jajan ke papa, aku sekedar mengingatkan kalau tante udah lupa, takutnya tante pikun. Perusahaan yang dipegang papa sekarang itu murni punya mami aku. Disana papa cuma numpang kerja sampai aku siap buat gantiin posisinya, jadi hak aku lebih besar disana dibanding papa." Dengan sangat elegan keyna membalas ucapan wanita penjilat itu.

"Sudah, sudah. Disini kalian saya undang semuanya untuk makan malam dalam rangka ulang tahun saya. Saya tidak mau ada keributan dimeja makan ini. Dan kamu winda, jangan sesekali dengan lantang kamu menyudutkan maupun menyalahkan cucu saya. Ingat, kita bisa hidup mewah kayak sekarang ini berkat bantuan Kahesa maminya Aurrora, cucu satu satunya saya." Oh haruskah keyna merasa beruntung dibela oleh Eyang Farah?

"Ma.. maaf, tapi kali ini aku tersinggung dengan kalimat mama yang mengatakan bahwa keyna cucu satu satunya. Lantas bagaimana dengan rissa? Dia juga anak mas mahen ma. Aku takut perkataan mama akan menyakiti hati Rissa" ujar widya sambil memeluk anaknya dan menatap mata sang mertua dengan kening yang berkerut.

"Kamu kira saya lupa? Bahwa kamu dan rissa hanya orang asing disini. Kamu dinikahi oleh Mahendra karna kesalahan. Dan anak yang kamu banggakan dari tadi juga lahir karna kesalahan. Kalian hanya penghancur hidup menantu saya dulu. Jangan kamu kira karna semua orang disini menerima kamu, maka saya juga sudah menerima kamu."

Pfttt...

Bolehkan keyna tertawa diatas rasa malu wanita itu? Ia sangat yakin jika wanita itu sedari tadi sudah merasa besar kepala karna masakannya sempat dipuji oleh yang lain. Makanya wanita itu berani untuk memojokkan dirinya disini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Innocent VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang