Mommy Datang II

35 0 0
                                    

Yong-jun datang membawa buah yang telah ia beli, dan membawa nya ke dapur lalu memberikan nya kepada jie.

Cup!

Makasih ya~, ucap jie.

Yong-jun dengan wajah blushing hanya menjawab dengan anggukkan. Karna ia salah tingkah saat jie memberinya satu kecupan.

Jie yang gemas melihat tingkah kekasih nya itu hanya menggelengkan kepala nya.

Lalu ia mencuci semua buah itu, dan memotong nya menjadi kecil kecil.

Buah semangka, peach , dan anggur muscat, yang sudah dipotong di blender oleh jie. Dan kemudian ia menyaring nya,lalu ia campurkan dengan bubuk jelly dan di rebus.

Lalu ia masukkan ke dalam gelas, masing² rasa menghasilkan 3 gelas. Dan lalu ia masukkan ke dalam kulkas agar set.

Makanan pun telah tersaji di meja makan, jie memanggil mommy untuk makan malam. Mereka semua pun makan dengan lahap. Setelah selesai makan, jie membawa ke tujuh mangkuk berisi yoghurt dan kedua adik nya membawa potongan buah yang merupakan topping nya.

Dessert nya silahkan, topping nya pilih sendiri ya~, ucap jie dengan penuh senyuman.

Saat mereka sedang menikmati dessert yang segar itu, jie kembali berucap.

Setelah ini, masih ada fruit jelly milk, dan Buah-buahan.

Jie kembali ke dapur mengeluarkan jelly buah yang sudah ia olah, lalu menyajikannya beserta topping nya.

Nata de coco, selasih, dan jelly yang berbeda-beda. Ia membawa semua itu ke meja makan.

Jika masih ada yang mau, silahkan.
Yang sudah kenyang, pilih mau rasa apa, biar di simpan di kulkas.

Mereka semua mengambil satu rasa, dan tersisa dua gelas. Mereka yang akan memakan jelly itu memilih topping dan menambah kan susu uht.

Jie, mau kemana?

Mau ke depan mom, nganter ini buat satpam.

Oh ya udah, hati-hati.

Jie pun berjalan ke luar mansion dengan nampan yang sedari tadi ia bawa.

Selamat malam pak, ucap jie.

Eh, ada apa nyonya?

Nyonya ada apa, malam malam datang ke sini?

Tanya kedua satpam yang sedang menjaga gerbang mansion.

Ini saya bawain jelly susu, jawab jie sembari meletakkan nampan di meja pos satpam.

Maaf ngerepotin, Nyonya.

Terimakasih, Nyonya.

Gak ngerepotin kok, Sama-sama.
Ya sudah kalau begitu, saya masuk dulu ya.

Iya, Nyonya.

Selamat malam, Nyonya.

Ketika jie sampai, ia langsung masuk ke kamar. Karna piring di cuci oleh yong-jun dan adik nya.

Jie duduk di sofa, di depan tempat tidur. Ia mendongakkan kepala nya ke atas, dan entah apa yang ia pikirkan.

Sofa yang aku maksud kayak gitu ya, kalian pasti tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sofa yang aku maksud kayak gitu ya, kalian pasti tau.

🖤

Babe, panggil yong-jun.

Hmm?, jawab jie.

Capek ya?, tanya yong-jun sembari duduk di samping jie.

Ya, lumayanlah, jawab nya masih mendongak ke atas.

Yong-jun memijat pundak jie, untuk mengurangi rasa lelah nya. Tidak lama, jie beranjak pergi ke meja rias.
Yong-jun yang melihat itu hanya mengikuti langkah jie.

Jie duduk di depan meja rias, dan hal yang sama di lakukan oleh yong-jun.

🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤

Jie mengambil micellar water dan kapas, untuk membersihkan wajah nya. Ia juga membersihkan wajah yong-jun, dan mengajak nya untuk mencuci wajah.

Setelah itu ia mengambil hand cream, dan meratakan nya ke seluruh tangannya. Kemudian, ia mengambil lip serum yang biasa ia gunakan sebelum tidur.

Jie mau langsung tidur, atau ada yang di kerjakan lagi?

Jie mau langsung tidur saja, jawab jie.

Ya sudah, ayo.

Mereka pun merebahkan tubuh mereka di atas kasur, yang berukuran king size itu.

Tidak butuh waktu lama, jie tertidur sangking lelah nya ia di hari itu. Yong-jun hanya memandangi jie, dengan bibir yang terus tersenyum.

Terima kasih, untuk hari ini, ucap yong-jun sembari mengelus surai hitam jie.

Jie terbangun di tengah malam yang gelap, ia tidak merasa keberadaan yong-jun. Ya, itulah yang membuat nya terbangun.

Kurang lebih 10 menit ia mencari keberadaan yong-jun, akhirnya ia melihat yong-jun yang sedang bekerja di ruangan nya.

Melihat itu, ia memutuskan untuk membuatkan yong-jun kopi. Karna ia terlihat sangat mengantuk. Jie juga membuat hot chocolate, untuk diri nya.

Setelah selesai, ia kembali ke atas ke ruangan yong-jun. Ia masuk kedalam dan berucap.

Kenapa tega meninggalkan ku sendirian?.

Huh?
Maaf, telah meninggalkan mu sendirian.

Lalu, kenapa kamu di sini? Tanya jie, meletakkan secangkir kopi di meja kerja yong-jun.

Aku teringat pekerjaan yang harus aku selesaikan, jawab nya lalu meminum kopi itu tadi.

Emm, gitu, jawab nya singkat.

Jie... Panggil pria yang sedang lelah itu.

Hmm, kenapa?

Peluk:( , rengek nya.

Pria yang di mintai pelukkan pun berdiri dari sofa, dan berjalan ke arah nya lalu memeluk nya.

Ia memeluk pria yang sedari tadi menunjukkan wajah cemberut, karna kelelahan. Yang memeluk hanya mengusap lembut punggung pria yang sedang di peluk.

Kapan harus selesai? Tanya jie, masih memeluk yong-jun.

Besok siang, jam 11.30 jawab nya, dengan nada lelah.

Yasudah kalau begitu tidur saja, nanti lanjut lagi besok pagi, ya? Tawar nya pada yong-jun.

Ehm,jawab nya sembari mengangguk.

             ⋆ ˚。⋆୨୧˚ TBC ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Otak ku udah mentok, gak bisa mikir ╥﹏╥

Kayak nya ini bakal jadi bab terakhir, karna aku gak up selama Ramadhan. Jadi... Tungguin setelah lebaran ya. Selama puasa aku bakal fokus sama book ke-2 dan book ke-3 yang aku sendiri masih mikirin alur nya. Jangan lupa mampir ya.

My Lover is My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang