Sudah tiga hari berlalu, shinon sama sekali tidak memberikan keputusannya. Ia memilih selalu diam dan berakhir menangis ketika hendra menemuinya.
Berita bahwa shinon diculik semakin heboh dan banyak orang yang mencarinya.
Saat ini, ia berada dimension hendra yang berada ditengah tengah hutan. Wajar saja para polisi tidak dapat menemukan keberadaannya.
Bohong jika shinon mengatakan tidak mencintai hendra, ia masih sangat mencintai mantan kekasihnya itu. Saat shinon ingin membencinya, ia bahkan tak bisa melakukannya.
Malam tiba, suasana semakin sunyi ketika hanya bunyi angin yang masuk lewat dari jendela. Shin memandang pemandangan hutan didepannya dengan pandangan kosong.
Pikirannya kosong, ia ingin sekali melompat jika tidak ada besi yang menghalanginya. Karena ia tak bisa melakukannya, ia hanya diam memandang kearah depan.
Pintu kamarnya dibuka dengan kencang, lalu tertutup dengan kencang pula. Shinon tak bergeming, ia tau siapa yang keluar masuk dari kamar yang ia tempati.
Dengan kondisi mabuk, hendra menghampiri shin dan memeluknya dari arah belakang. Shinon kaget saat mendapati kondisi hendra yang tidak sadar.
"lepaskan hendra" ucap shinon ketika hendra mengecup negcup leher jenjang shin
"kenapa kau begitu membenci ku" lirih hendra yang masih mengeluskan wajahnya dileher shinon
Shinon meremang kecil, dan berusaha melepaskan pelukan hendra. Tenaga hendra saat mabuk juga tak kalah kuat, ia menahan shinon dalam pelukannya.
Shinon sendiri terus meronta dan berusaha melepaskan diri dari pelukan hendra. Hendra yang mendapatkan penolakan dari shin lantas menjadi emosi dan membanting shinon dikasur.
Hal yang shinon benci terulang, mereka melakukannya lagi dalam keadaan hendra yang mabuk. Shin tak bisa mengelak jika ia juga menikmati cumbuan hendra.
.
.
.
.
.
Pagi tiba, shinon bangun dengan sekujur badan yang sakit. Ia melirik kearah hendra yang tertidur pulas, shinon yakin jika hendra akan melupakan perbuatannya.
Hatinya kembali sakit, namun kali ini ia hanya diam. Air mata yang hendak ia keluarkan pun tak bisa keluar. Ia tak bisa bohong jika sangat mencintai laki laki dihadapannya.
Hendra bangun, mendapati shinon yang hanya menatap arah luar dengan pandangan kosong. Hendra terdiam sejenak saat melihat keadaannya dan berada dikamar shinon.
"apa aku melakukan hal buruk?" tanya hendra hati hati pada shinon
Shin menoleh, wajahnya datar dengan pandangan kecewa.
"kau mabuk" ucap shinon singkat pada akhirnya dan mengalihkan pandangannya lagi"shit" umpat hendra kecil
"tepati janji mu hendra, bebaskan aku dan jamin karir ku akan baik baik saja" ucap shinon lalu berlalu ke kamar mandi
Hendra terdiam, ia merutuki perbuatannya pada shinon saat dalam kondisi mabuk.
.
.
.
Sejak kejadian itu, shinon benar benar mendiami hendra. Hingga saat ini shinon berada dibandara untuk kembali ke negaranya. Hendra akan menepati janjinya dan membebaskan shinon.
Saat shinon sampai, ia bergegas pergi ke rumahnya dan mencari keberadaan kakaknya shanon.
Shanon memeluk shinon kencang, shan bahkan menangis ketika melihat kondisi adiknya. Agensi shinon marah besar, pihak agensi yang mengajukan perjodohan pun sudah membatalkan perjodohan mereka.
Berita hilangnya shinon juga membuat agensi menjadi rugi karena banyak yang membatalkan kerja sama mereka. Shinon hanya diam ketika ditanya apa yang terjadi kepada dirinya.
Ia sama sekali tidak membuka mulut dan hanya menangis jika sudah didesak. Pihak kepolisian juga sudah mengupayakan segala cara agar shinon ingin berbicara.
Namun, shinon tetap diam dan sesekali menangis, dan shanon selaku kakaknya tentu marah melihat adiknya diperlakukan seperti itu.
Shanon meminta untuk pihak agensinya mencutikan shinon dengan alasan untuk beristirahat terlebih dahulu. Pihak agensi menyetujuinya dan shinon pun tidak bekerja dalam waktu beberapa bulan kedepan.
.
.
.
.
.
.
.
.
{bebas nih shinon nya, tapi apa ya yang bakal terjadi ya??}
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Solitude -A Journey Through Suffering-
Teen FictionBagaimana jika kehidupan mu yang mulai tenang kembali terusik? Kejadian kejadian di masa lalu kembali menghampiri mu dengan masalah yang sama. Aku bahkan tak bisa membencinya hingga detik ini - Shinon Felizia Kell Aku harus mendapatkan milik ku kem...