makanan

4.9K 79 1
                                    


Tok Tok Tok!

Di malam hari, ada yang mengetuk pintu kosan Fatih

Padahal dirinya tengah luluran di kamar mandi. Perawatan cuyy.

Mau tidak mau, dengan hanya melilitkan sebuah handuk di pinggang... Ia harus keluar dengan keadaan begini.

Lulurnya yang belum dibasuhh.

"Iya sebentar!!"

CKLEK.

Itu adalah Agung, yang tengah membawa sebuah rantang.

Agung hanya sarungan. Dan atasannya, topless seperti biasa. Alias tidak mengenakan baju atasan.

"E-Ehh pak Agung!! Duh maaf pak saya lagi skincare-an"

"Masuk pak silahkan!!" Ucap Fatih

Agung sedaritadi tersenyum. Untuk pertama kalinya ia bisa melihat badan muluss milik Fatih

"Inii saya bawain makanan. Kebetulan istri saya masaknya lebihh. Saya kasih aja buat kamu" ucap agung sambil mendudukkan dirinya."Oh ya?!!" Mata Fatih berbinar.

Karena demi apapun, ia sedari kemarin melakukan diett secara sukarela. Alias tidak makan karena tidak punya uang.

Ia hanya membeli rotii untuk mengganjal perut.

"S-Sebentar pak, saya bawa piring dulu!!"

Fatih pun segera memindahkan makanan dari rantang ke piring.

"Anak kosan lain pada dikasih juga pak?" Tanya nya basa basi.

Ya pasti lah ya... Hahaha.

"Enggak. Cuman kamu" jawab agung.Mendengar itu, Fatih menghentikan aksinya.

"C-Cuman saya pak? Tapi kenapa pak. Takutnya anak kos yang lain cemburuu gituu gak dikasih"

"Ya, nak Fatih jangan bilang-bilang kalau saya kasih ginian" ucap Agung

"Iya juga ya pak... Makasih pak. Bener bener di waktu yang tepat" ucap Fatih

"Langsung dimakan aja" suruh Agung

"Saya gak mau lihat nak Fatih kelaperan" lanjutnya.

"Ah nanti aja pak. Gak enak, makan di depan banak. Takut gak sopan"
"Enggak apa-apa!! Justru saya pengen liatt, masakan istri saya bener dimakan atau enggak"

"Sini saya suapin" ucap Agung

"E-Ehh?!! Ah enggak pakk"

"Gak apa-apa. Duduk sini"

Agung menepuk paha kanannya.

"Enggak ah pak"

"Cepetann nak Fatih. Gak apa-apa"

"Takutt pak"
"Ngapain takutt. Gak bakal saya apa-apain juga"

Dengan ragu, Fatih duduk di paha agung

"Buka mulut kamuu"

"Aaaa~" Fatih membuka mulutnya.

"Wihh cukup nih buat nyepong punya saya" agung blak blakan.

Fatih berhasil dibuat melotot.

"Pak Agung!!" Ia memukul bahu agung

"Bapak mesum ya kalau udah malem" lanjutnya.

"Hahahaha!! Saya bercandaaa" ucap Agung.

"T-Tapii ituu tegangg di bawahh"

Fatih melihat bagian tengah sarung Agung menonjol besar.

"Kenapa? Gedee ya? Sukaa?" Tanya Agung usill.

"Ihh pak Agung!!"

Fatih hendak berdiri dari paha agung. namun pinggangnya di tahan.

"Efek dingin aja iniii... Biasalah suka tegang gak tahu tempat" ucap agung berusaha menjelaskan.

Padahal tentu itu karena penampilan Fatih yang menggodaku iman.Ia kembali menyuapi Fatih.Sudah seperti suami istri mereka... Hmmmm.

Kadang ketika Fatih bergerak banyak, luluran di badannya menempel ke badan Diki.

"M-Maaf pak"

Fatih segera mengusap lulur yang mengenak dada agung

'Nikmat mana yang kau dustakan...' batin agung ketika merasakan tangan Fatih mengusap dadanya.

"Warna kulit kita kontras juga ya. Saya gelap, nak Fatih putih bersih" ucap agung."Gak apa-apa pak. Justru pak agung gagah kalau gini. Keliatan dari warna kulitnya, pekerja keras" ucap Fatih.

Diki tersenyum.

"Kamu juga keliatan dari warna kulitnya menjaga bangett. Mulus gini buat nyenengin suaminya pasti. Nyenengin saya ya?"

"Tuhh kan pak Agung mulai bercandanya ya!!!" Tegur Fatih

Agung lagi-lagi hanya dapat tertawa.

"Ngomong-ngomong bapak gak bakal pulang cepet cepet? Istrinya udah nungguin tuh pasti"

"Ah mening disini sama daun muda".

"Ishh bapak kasian kan istri bapak nunggu"

"Kamu juga istri saya kan"

"Ih bapak bercanda terus"

"Hahaha ya sudah saya pamit ya"

"Iya pak makasi yaa " fatih dengan centilnya memberikan flying kiss untuk pa agung

"Gamau,saya mau langsung"

"Hah"kaget fatih

Pa agung lalu menunjuk bibirnya

"Ih bapak mesum ah"

"Cepet ahh mau"

Fatih pun mengecup bibir pa agung,ketika hendak melepasnya,pa agung menahannya

Mereka pun melakukan lumatan yang sangat ganas

Cpkk cpkk cpkk

"Ahh pak udah nanti istri bapak tau"

"Haha iya iya makasi ya ciumanya"

"Udah udah iyaa sanaa hus hus"

"Nanti lagi ya"bisik pa agung

"Ihhh mesumm"

Pa agung pun keluar dari kamar fatih

kost an nikmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang