kesempatan

5.1K 74 6
                                    

Hari Minggu.

Semua anak kos mulai ditagih satu per satu. Dan sialnya...

Fatih baru tahu kalau yang menagih adalah bapak & ibu kos mereka. Berdua!!

Aduhhh mampus.

Tok Tok Tok!!

Fatih dengan segera membukakan pintu.

Di sana ada ibu Kos dengan agung berdiri di belakangnya.

"Mana?" Tagih sang ibu kos.

"A-Anu... Maaf Bu sebelumnya-"

"ΚΕΝΑΡΑ NIH?!! MALAH ANU ANU"

Fatih langsung ketar-ketir.

"Mana uangnya?!! Saya gak nerima alasan apapun!!"

Fatih menunduk.

"M-Maaf Bu, uang saya udah ditransfer buat pengobatan bapak saya yang kecelakaan-"bohong fatih,padahal ia sudah menerima uang dari mas bani

"SAYA GAK MAU TAHU!! BAYAR GAK!!"

"T-Tapi Bu... Saya beneran gak punya uang sekarang"

"MASA SIHH"

"Beneran Bu. Cuman ada seratus-",

"BOHONG!! KAMU KAN KERJA!!"

"Gaji saya gak besar Bu. Habis buat biaya pengobatan-"

"KALAU GAK SANGGUP BAYAR, JANGAN NGEKOS DI SINI!!"

"DASAR MISKIN!!!"



Ibu kos itu mendorong badan Fatih

Sebenarnya secara pelan, namun karena Fatih sudah terkena mental terlebih dahulu... Jadi tenaga kecil pun berhasil membuatnya agak terdorong ke belakang.

"BENERAN GAK MAU BAYAR KAMU?!!"

"GAK BISA BAYARR?!!"Fatih menggeleng dengan matanya yang berkaca-kaca.

"IDIHH LAKI KOK CEMEN!!"

"PAHH, KAMU AJA NIH YANG URUS!! MALES MAMAH NAGIHNYA JUGA"

"Untung kamu orang terakhir yang saya tagih. Kalau enggak, anak kos lain bisa kena amarah yang kamu sebabkan!!"

"Miskin kok maksa ngekos di sini!! Huhh"

Sang ibu kos berjalan pergi kembali ke rumahnya.

Agung berjalan masuk"Kamu gak apa-apa?" Tanya agung

"Hiks..." Fadil terisak.

Ia menggeleng.

"Bapak bisa bantu bayarin uang kos kamu" ucap agung lembutt.

Mata Fatih langsung menangkap bola mata Agung

"Tapi kamu harus ngelakuin sesuatu buat saya"

"S-Saya harus apa pak?" Tanya Fatih

Agung mendekatkan wajahnya dan berbisik ke telinga Fatih

"Kamu harus .........~"

"Mau?" Tanya nya.

Fatih mengangguk.

"Sini saya peluk. Kasian banget kamu sedih dimarahin istri saya"

Dengan senang hati Fatih menerima pelukan Agung

Entah kenapa... Ia menjadi dendam kepada istri agung

Yang sudah menghina dirinya, merendahkannya, dan tidak mau peduli kepadanya penjelasannya.

Hal itu berhasil menimbulkan hasrat ingin merebut agung dari sang istri.

'Tunggu aja... Suami lu bakal gue buat ngelupain modelan istri kayak lu. Dasar manusia biadab' batin Fatih

"Ahhh... Nah gitu iya... Ahhh"

Agung menyandarkan kepalanya ke tembok. Sambil memejamkan mata.

Benar sekali.

Agung sedang dihisap oleh Fatih

Ia duduk di atas karpet dengan kedua kakinya yang di buka lebarr. Lalu di antara kedua pahanya... Ada seorang Fatih yang sedaritadi fokus mengisap.

"Jangan sambil nangis dong sayang... Istri saya emang gituu"

Suara isakan Fatih menemani kegiatan ini."Jangan nangis ya?" Agung mengusap-usap rambut Fatih pelan.

Fatih pun mengangguk. Ia mulai tenang. Dann...

"Okhhhh!!!"

Kepalanya didorong dengan keras oleh Agung. Membuat pisang besarnya masuk ke dalam tenggorokan Fatih

Fatih tersedak.

Tangannya menepuk-nepuk kedua paha Agung

"Shhh. Gak apa-apa... Lanjutin pake lidahnya. Tahan tahannn. Ughhh"

Agung tak melepaskan dorongan tangannya. Ia sengaja menahan posisi Mata Fatih memerah dan mulai berair.

Setelah beberapa saat, agung melepaskan Fatih

"HUAHHH!!!" Fatihmenghirup udara sebanyak-banyaknya.

"Hahaha" agungtertawa.

Lucu melihat ekspresi Fatih

"Ishh!! Nakall!!!"

Fatih memukul bahu agung

"Iya iya maaf. Makanya jangan sedih dong"

"Lanjutinn sayang. Belum crott nih" pinta agung.Fatih mengangguk, dan mulai menundukkan kepalanya lagi.

"Ohhhhhhh... Terushh sayang.... Iya kayak gituuu..."

Selamat tinggal pada kesedihan, karena Fatih sudah masuk ke dalam permainan agung dan akan segera menguasainya.

"Eh hati-hati!! Saya tahu ini pertama kalinya kamu... Tapi jangan kena gigi"

"Ngiluu"

"Ogheyyy Phakk" ucap Fatih dengan pisang itu masih memenuhi mulutnya.

"Ahhh" Agung kembali menikmati perlakuan Fadil.

CKLEK.

"Gimana pah si Fatih itu?!! Mau bayar dia?!!" Tanya sang istri.

"Iya lahh. Harus dipaksa dulu dia. Tadi papah marah-marahin, baru deh mau bayar"

"Nihh uangnya" agung memberikan duit kos Fatih kepada sang istri.

Yang mana tentu saja itu adalah uangnya sendiri.

Sesuai perjanjian bersama Fatih. Ia akan membayarnya.

"Emang ngaco tuh anak!! Masa dia guru tapi gak bisa bayar!!""Anak baru kurang ajarr memang"

"Udah udah... Kan uangnya udah ada mahh. Lupainn aja. Pasti nanti dia gak bakal gitu lagi"

"Udah papah kasih pelajaran" jelas Agung

kost an nikmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang