Bab 2

172 128 43
                                    

Hallow jumpa lagi di part 2 jangan lupa untuk

VOTE

KOMEN

HAPPY READING

***

Tak terasa hari libur selama 2 hari telah berlalu dengan cepat, hari ini adalah hari senin yang begitu amat cerah, matahari memancarkan cahaya indah yang menyilaukan untuk menyinari dan menghangatkan bumi.

Suara riuh anak anak begitu menggema di dalam aula panti hari ini, berbeda halnya dengan anak remaja bertujuh ini, suara yang begitu memekakkan telinga ini bahkan tidak mengubris alam bawah sadar mereka kecuali Mahen.

Mahen dengan cepat membangunkan adiknya itu secara bergantian, "Wahai adik adik ku yang comel, silahkan bangun wahai putra tidur, waktunya kita menyelamatkan hari pagi ini" ucap nya dengan receh, hingga mampu mengundang gelak tawa mereka semua. "Cepat bangun, nanti telat Ummi bakal marah nanti"

Mereka semua bangun dari alam bawah sadarnya, "Kamar mandi ditempat kita cuman ada 4, 2 lagi berpisah untuk mencari kamar mandi biar kita nggak telat nantinya" perintah Mahen pada adiknya.

Mereka semua mengangguk paham.

Kini mereka semua telah berada didalam aula lengkap dengan seragam hari ini. Ummi Syinta mulai membagikan makanan untuk mereka satu persatu lengkap dengan minuman kemasan dan segelas susu hangat yang dibagikan oleh Abi Dani.

"Bian nanti berangkat sama abang nya yaa, nanti pulangnya biar dijemput Mang Mamat yaa sayang" ucap Ummi Syinta dengan lemah lembut.

Abian mengangguk dengan mulut yang penuh dengan makanan, "Terima kasih Ummi"

Ummi Syinta tersenyum tulus, memang setiap pagi Abian akan berangkat sekolah bareng bersama para abang abang nya dengan berjalan kaki, karna kebetulan juga mereka satu arah, namun ia akan dijemput oleh Mang Mamat sepulang sekolah saat jam 13:00 siang nanti, berbeda dengan abang abang nya yang akan pulang saat jam 15:30.

Kini ritual sarapan pagi mereka telah selesai, para anak anak kini telah siap untuk berangkat sekolah begitu juga dengan ketujuh remaja ini, mereka semua berbaris secara beratur dan rapi sesuai dari urutan yang kecil sampai ke yang besar, mereka semua menyalimi tangan Ummi Syinta dan Abi Dani secara bergantian.

Mereka semua berhamburan keluar dari aula panti, begitu juga dengan mereka bertujuh. Tak terasa kini mereka telah sampai di depan gerbang sekolah Abian.

"Belajar yang rajin yaa dek" Mahen mengelus pucuk kepala Abian dengan rasa sayang.

"Iyaa abang, abang semuanya juga semangat yaa, kalo gitu Bian masuk dulu dadah abang" Abian melengkungkan senyum kebahagiaan di bibirnya, ia menggerakkan tangan kanannya kekanan dan kekiri sebagai petanda perpisahan.

"Nanti Dika beliin Bian somay deh waktu pulang nanti"dika memegang bahu Abian, lalu menepuknya lembut sambil tersenyum yang terukir di bibirnya, "Tunggu kita pulang yaa dek"

Abian mengangguk, senyuman manis yang tak pernah luntur dari bibir mungilnya ini, "Makasih abang"

"Masuk gih, kita liatin"ucap Gilang.

The seven of us forever ? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang