"Yo, ikut basket kiw" Ujar anak laki laki untuk membuka topik dengan temen sebangkunya.
"Males, ga ada yang menarik" Lanjut cowo pendek di samping nya.
"Lo ikut gua kasih 50 ribu deh" Ucap Rean dengan paksa untuk membujuk temannya ini.
"50 rb? uang saku gw itu mah" Ejek Leo dengan sombong.
"Ayolah, temenin gw hari ini doang. Tega banget lo sama temen sendiri"
Dengan paksa, Rean mengajak temannya dengan rengekan yang seperti bayi."Ck, ya sudahlah ayo." Celetuk Leo dengan paksa menuruti permintaan temannya.
*Lewat waktu sampai ekskul basket pun tiba*
*14:00
*Fyi, yang ngikut basket di SMA ini tuh dikit banget walau pun sekolah nya gede. yang tertarik dengan basket hanya sampai 6-12 anak, itu pun terambil dari satu angkatan satu*
"Buset, terik banget males banget kalo gini mah." Dengan gampang nya pria kecil itu mengeluh di tengah lapangan dengan membawa bola basket.
*Secara bersamaan entah apa yang membuat telinga pria itu mendengar suara perempuan yang lembut dengan tertawa, membuat pria kecil yang berada di lapangan basket menoleh ke arah sumber suara.*
*Terlihat 4 orang wanita yang mengenakan baju olahraga sekolah, dan menuju ke lapangan basket dengan mengobrol dan ketawa.**Selepas menunggu pelatih untuk membimbing mereka, akhirnya hanya 8 orang yang terkumpul di lapangan. Dan terdiri atas angkatan 11 dari 4 orang dan angkatan 10 dari 4 orang.*
"Yak, seperti nya kita akan langsung tanding. jadi, saya beri kalian waktu untuk memilih tim. karena anggota genap, wasit saya yang ambil. kalian siap?" Tegas wasit yang bernama pak Arif.
"SIAP PAK" Harus dengan sigap para anggota harus melakukan pemanasan sebelum latihan.
"Dan, kita tidak tanding seperti biasa. Tapi, pilih kelompok yang berisi 2 orang 2 orang untuk menjadi tim. Jika bisa, saya mau kalian yang sudah 1 tahun bermain basket sekelompok dengan adik kelas kalian." Lanjut pak Arif untuk mempersatukan anggota tim basket.
"Harus banget pak, sama adek kelas..??" Ucap salah satu gadis tinggi dengan sedikit mengeluh.
"..." Dengan diam, pelatih itu hanya meninggalkan lapangan dan duduk santai di bawah pohon mangga yang tertanam di pinggir lapangan sekolah."Argh, males banget sih." Suara yang sedikit marah dan melempar bola basket dengan keras ke arah leo, hingga membuat anak itu jatuh.
"Aduh!?" Dengan sedikit ringisan dari pria itu, tidak di sangka membuat gadis yang bernama Caitlyn Lebieena menjadi marah dan menghampiri Leo dengan hentakan yang sangat keras.
Dengan parno entah apa yang merasuki pria itu hingga membuat ia lupa cara untuk berdiri, Caitlyn mendekati nya. Dan memberikan tangan ke pria itu untuk berdiri, namun.. entah kenapa Leo terlalu parno melihat badan tinggi dan besar yang dimiliki oleh Caitlyn.
"Bisa berdiri ga sih lo?!" Walaupun dengan tegas, tapi.. wanita itu tetap menolong pria yang sedang terjatuh.
Ya, akhirnya Leo menerima tangan Caitlyn dengan terpaksa, sehingga membuat anggota yang lain menjadi salah fokus atas tingkah mereka berdua.
"Ciee, Ciee" Goda Nata yang terkekeh geli melihat tingkah adik kelas mya.
(Nata, salah satu anggota basket dari angkatan 11)"Bedeh, Caitlyn udah ada calon nih"
Ucap Christy yang merupakan satu circle dengan Caitlyn dan Nata."Apaansih, bacod lo semua." Celetuk wanita tinggi itu sembari mendribble bola.
"Gue sama lo ajalah, Felgia." Lanjut Caitlyn dengan melempar bola basket ke temannya yang bernama Felgia."Gaada, orang gue udah ama si Rean" Ucap Felgia kembali melempar bola basket ke arah Caitlyn.
"Yaelah, malesin banget sih." Decak Caitlyn membuat hati Leo seperti di tusuk oleh tombak setinggi tiang bendera, mau takut dan nangis pun malah... membuat dirinya semakin malu.
"Lo sama gue."
Perintah Caitlyn dengan nada yang tinggi sambil melempar bola basket ke arah Leo, membuat Leo terkejut dan menangkap bola itu dengan ekspresi kaget di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet Senior High School. (BSHS)
Teen FictionCowo cupu ketemu cewe giant? benci ato jadi cinta?