- My Only Sun -

258 13 1
                                    

~Selamat membaca~

.

.

.

——————————————————

"E-Ehh, [Name]??"

Ya, dia adalah [Name]. Seorang Siswi berprestasi, populer, dan berwajah cantik nan imut seperti boneka. Dia adalah teman sekelasnya Duri yang secara kebetulan juga merupakan crushnya Duri sejak pertama kali mereka masuk SMA. Duri menyukainya dikarenakan sifat baik hatinya yang selalu menolong Duri ketika Duri sedang mengalami kesusahan. Bahkan pernah suatu ketika, [Name] menyelamatkan Duri dari para pembully (ya walaupun sebenarnya Duri bisa dengan mudah mengalahkan pembully-pembully itu dengan kekuatannya..).

Meskipun Duri menyukai [Name], ia tak pernah berani untuk menyatakan perasaannya. Dikarenakan Duri merasa tidak pantas untuk berada didekatnya. Yang membuat dirinya hanya bisa memendam perasaannya saja..

Popularitasnya yang hampir menyamai Halilintar dan Solar lah yang membuat Duri merasa tidak nyaman saat berteman dengannya. Karena setiap kali ia berbicara dengan [Name], entah mengapa memiliki vibes yang sama seperti ketika ia sedang berbicara dengan Solar.

"Kenapa wajahmu murung seperti itu? Tidak seperti biasanya~" [Name] tersenyum dan dengan lembut mengusap-usap kepalanya Duri.

"U-Umm.. Duri gak pa pa." Duri menunduk untuk menutupi wajahnya yang sudah memerah.

"Hmm wajahmu memerah, apa kau sedang sakit Duri??" [Name] menaruh tangan kanannya di dahi Duri, yang membuat Duri menjadi semakin salting.

"S-Sudah Duri bilang, Duri gak pa pa!! ─=≡Σ╰(≧ロ≦)╯" Duri berlari sangat kencang pergi masuk ke kelasnya sembari menyembunyikan wajahnya yang memerah, membuat [Name] menjadi gemes sendiri.

'Kyaaa lucunya!! Bikin gemes aza~' [Name] membatin, rasanya ingin sekali ia mencubit pipi tembemnya Duri.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat ini mereka sudah berada dikelas X IPA II. Karena [Name] terus membujuk-bujuk Duri agar mau memberi tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Duri pun menyerah dan akhirnya memberi tau masalahnya pada [Name] ...

"Owalah gitu toh, jadi ceritanya kau merasa iri dengan saudara2mu dan malah berakhir jadi Insecure gitu.." Duri hanya diam dan mengangukkan kepalanya sembari menunduk ke bawah.

[Name] menghela napas..

"Hahhh.. Duri. Dengar ya, setiap orang itu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kau tidak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain, karena dirimu adalah dirimu.." [Name] kembali mengusap-usap kepalanya Duri.

Saat ini Duri merasakan kehangatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Keberadaan seseorang, yang begitu memahaminya dan mengerti akan situasi yang sedang ia alami saat ini. Seseorang yang selalu berada disisinya dan akan menyemangatinya ketika ia sedang dalam kesulitan. Dan seseorang yang begitu memperhatikannya, layaknya seperti saudaranya sendiri.

Rasa ini.. (Thorn & Solar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang