- Clytie and Apollo -

257 29 6
                                    

~Selamat membaca~

.

.

.

—————————————————

"Ck, kemana Dia pergi??"

Duri menelusuri satu persatu tempat di Air terjun Rainfall supaya bisa menemukan keberadaan Adiknya yang sekarang menghilang pergi entah kemana..

Ia juga sesekali mencoba untuk bertanya kepada orang2 dan wisatawan yang ia temui. Namun, tidak ada satupun yang mengetahui keberadaan Solar..

"Maaf permisi Pak, mau nanya.." Tanya Duri kepada salah satu Wisatawan yang lewat. Wisatawan tersebut mengangguk dan mulai memperhatikan Duri.

"Bapak liat anak yang sepantaran dengan Saya gak? Emhh.. Dia memakai kacamata visor oranye dan memakai pakaian putih yang agak... norak~" jelas Duri dengan nada bicara yang sedikit sarkas.

"Oh ya! Dia selalu memasang wajah datar dan sering bertingkah laku sok keren dihadapan orang 2, dia juga sukaaaa banget berkelakuan narsis dengan selalu selfie menggunakan handphone putih kesayangannya itu dimana pun dan kapan pun.." lanjutnya, yang membuat wisatawan didepannya merasa sedikit canggung.

"Umm.. Adek ini lagi nyari orang atau lagi ngeledek orang..? (・_・;)"

"Dua-duanya pak~ *゚+(๑╹▽╹๑)✧*°"

"Hadeh.. Bapak gak liat sih dek, anak yang sesuai dengan ciri2 yang Adek bicarakan.. Tapi tadi Bapak sempet liat beberapa anak yang sepantaran dengan kamu, walaupun pakaiannya berbeda warna.."

"Kalian kembar ya??" Wisatawan tersebut mencoba untuk menerka-nerka saja, namun ternyata tebakannya benar dan Duri pun menganggukinya.

"Iya Pak." Angguk Duri dengan  polosnya.

"Pantes.. Bapak saranin coba kamu pergi ke menara pengawas yang terletak disamping puncak Air terjun Rainfall. Disana kamu bisa bertanya dengan para petugas mengenai kembaranmu yang hilang." Saran wisatawan tersebut yang kemudian diangguki oleh Duri.

"Begitu yah, Ok! Terimakasih atas sarannya Pak (^_^)人"

Duri kemudian pamit dan bergegas pergi ke tempat yang diberi tahukan oleh Wisatawan tersebut..

Tap

Tap

Tap

Krakk!

"Eeehhhh?!"

Diperjalanan menuju ke menara pengawas, Duri secara tidak sengaja menginjak suatu benda yang terbuat dari kaca.

Duri menunduk dan mencoba melihat, benda apa yang baru saja ia pecahkan.

"Benda ini.."

Duri membelalakkan matanya ketika mengetahui benda yang baru saja ia pecahkan ternyata adalah Handphone berwarna putih milik seseorang yang nampak familiar dengannya.

"Ini.. tidak mungkin Handphone miliknya, kan? Kenapa bisa ada disini.." Duri mencoba menekan tombol power yang ada di Handphone putih tersebut.

Dan beruntungnya ia ketika Handphone yang tadinya ia pijak, ternyata masih bisa berfungsi. Meskipun dalam kondisi layarnya yang sudah setengah pecah.

'Handphone mahal memang beda ya..'

Ia segera mengotak-atik Handphone tersebut, mencoba untuk melihat hal2 yang ada didalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rasa ini.. (Thorn & Solar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang