Typo bertebaran~
***
"Pa, gimana kabar adek?" Tanya Arsen.
"Gua disini, sehat walafiat kok." Jawab kai santai.
"Bukan lo, tapi adek kembarnya Kai. Pa," Jelas Arsen.
Kini, keluarga Mahendra tengah berkumpul di ruang tamu. Sudah menjadi kebiasaan, bila semua ada. Maka akan berkumpul bersama.
Memang seperti ini, bila di dalam Rumah. Mereka harus menggunakan bahasa yang halus, di larang keras berkata kasar. Untuk Lo-gue, masih di perbolehkan.
Sean yang pokus pada laptop nya melihat sang anak. Ia menghela napas.
"Papa gatau, sayang. Setiap papa tanyain bunda, dia selalu mengabaikan pesan, papa." Jelas sang kepala keluarga.
"Emang kenapa lo tiba-tiba nanyain kabar dia, Ar?" Alvero yang tadi menyimak, ikut bergabung kedalam obrolan.
"Gapapa, Arsen cuma kangen aja." Jawab Arsen.
"Kenapa? Ada yang mengganjal di pikiran kamu, Ar?" Sean melihat wajah sang anak yang terlihat memikirkan sesuatu.
Arsen menghela napas, ia tak bisa berbohong bila berhadapan dengan sang papa.
"Sebenarnya Arsen punya adek kelas yang Namanya Nana, tapi, dia Nana Grizsella. Bukan, Nana Marveliona. Dia punya kalung yang sama persis seperti milik kita, pa." Arsen mengeluarkan kalung yang berbentuk bintang dari saku celana-nya.
"Bener sih, pa. Al juga sempat liat kalungnya, dan itu mirip punya kita. Mata dia juga mirip, papa. Rambut panjang, serta bibir kecilnya mirip, bunda, pa." Jelas Alvero, ikut menambahkan.
"Aku juga sempet liat kalungnya, Tapikan, Nana itu adek bang Zergan. Masa iya dia kembaran, kai, pa." Oh ayolah, Nana itu musuh bebuyutan-nya.
Sean mengangguk paham. "Yaudah, Nanti papa ke butik bunda kalian. Untuk menanyakan adek kesayangan kalian itu." Ucapnya.
"Ini sudah malam, lebih baik kalian masuk kamar. Papa keruang kerja ya, masih ada kerjaan. Kalian jangan ada yang begadang, besok masih sekolah." Sean berjalan memasuki ruang kerjanya.
Meski sudah ber-cerai, hubungan mereka dengan bunda-nya itu cukup baik. Faktor utamanya adalah 'karena kembaran-nya kai' lebih baiknya lagi, Sean juga bekerja sama dengan perusahaan suami baru bunda-nya, itu.
•••
Arsen duduk di kursi belajarnya, dengan headphone diatas meja-nya. Sendari tadi, dia berpikir 'apakah harus, dia menghubungi bunda nya itu'.
Sebenarnya, bunda itu selalu meminta dirinya untuk menghubungi sang bunda. Minimal satu minggu, satu kali.
"Huft.. oke, gua telepon bunda buat mastiin." Arsen mengambil hpnya, lalu di hubungi bunda-nya itu.
Panggilan terhubung..
"Hallo sayang, apa kabar kamu?"
"Alhamdulillah, aku baik bun. Bunda gimana?"
"Bunda juga baik, bang Leon, alvero, sama Arsen. Juga, baik sayang?"
"Mereka juga baik, adek.. adek gimana kabarnya bun?"
"...." tak ada jawaban, dari sang bunda.
"Udah dulu ya, sayang. Bunda ada kerjaan, bunda tutup ya."
panggilan terputus..
Arsen meletakkan kembali headphone nya, ia tersenyum miring. Ia sudah biasa bila sang bunda mematikan telepon ketika dia menanyakan kembaran Kai.
"Apa bener itu, lo, Na? Gua ga yakin, tapi bukti ini seperti mengarah ke, lo, Na." Arsen menjeda ucapannya.
Ia melihat ke-arah jendela. "Baiklah, saatnya cari tau sendiri."
•••
Sementara itu, di tempat lainnya. Terlihat seseorang yang merenungkan dirinya di balkon, dia memandang langit yang di penuhi bintang.
"Apa bener, lo itu kembaran gua, Na?" Monolog kai.
"Lagi pula, kenapa bang Arsen bilang gitu?"
"Nana itu adeknya bang Zergan.. Sial, gua ga pernah sekali pun ketemu sama adek kembar gua, buat lihat wajahnya kayak apa aja. Gua gatau." Kai mengusak rambutnya dengan prustasi.
Kai tidak tau kehidupan apa yang di jalanin sang adek kembarnya, ia bahkan sempat cemburu karena bunda lebih membawa adeknya, bukan dirinya.
Karena hari yang semakin malam, dan angin yang semakin dingin. Kai memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya.
•••
"Apa ini waktunya gua kasih tau dia, siapa dia sebenarnya."
"Bun, yah, lihat ini. Dia sudah sebesar ini sekarang. Aku hebatkan bisa nemenin tumbuh besarnya, Dia juga hebat bun, masih mampu bertahan sampai detik ini."
Seseorang itu mengusap kepala adeknya dengan sayang, ia kecup kening itu. Lalu membenarkan selimut nya, dan berjalan keluar kamar.
"Gua bakalan kasih tau dia, kalo waktunya udah tiba."
***
Wihhh sapa tuh, Sapa tuh??
Penasaran ga, visual mereka siapa? Main tebak-tebakkan yuk, siapa aja visual mereka.
Makasih buat kalian yang udah vote, komen, dan follow aku, pren.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Nana Grizsella [ SELESAI ]
Fiksi Remaja[ BELUM DI REVISI ] Seseorang ekstrovet yang kelewat aktif. Nana. Gadis yang di kenal bar-bar dan petakilan, hidupnya monoton dan membosankan. Kemudian, dia di pertemukan dengan empat pria? Memiliki ikatan darah dengan sang kakak kelas? *** Pen...