Hari pun telah tiba dimana seluruh para guide datang ke istana Rowvhem untuk mengikuti seleksi itu. Ramai yang tidak sabar untuk menjadi guide sang raja mereka juga menjadi permaisuri untuk lelaki tampan tersebut. Ditempat yang berbeda, seorang lelaki tampan namun cantik sedang berjalan menelusuri jalan kecil yang ada dihutan. Dia bersenandung kecil dengan membawa bakul berisi tanaman herba.
SRAK!!!
Bunyi seperti sesuatu terjatuh membuatkan langkahnya terhenti lalu menoleh kekiri dan kanannya. Dia tidak melihat sesiapapun disekitarnya. Dirinya menjadi waspada bagaimana nanti jika bunyi itu bukan datangnya dari manusia namun dari haiwan liar? Bukankah itu akan menjadi kali terakhit untuk dia hidup di dunia kejam ini? Tapi tidak mengapalah kalau dia mati sekalipun setidaknya dia tidak tersiksa hidup dalam kekurangan seperti sekarang. Dia adalah Daniello. Dia selalu keluar ke hutam untuk mencari herba yang boleh digunakannya untuk merawat luka atau demam.
Daniello tidak mempunyai duit yang banyak, dia harus berhemat demi kelangsungan hidupnya itu. Dia masih dengan posisi siap siaganya takut-takut nanti ada yang tiba-tiba menyerang dirinya.
SRAK!!! SRAK!!!
"S-SIAPA DISANA!!!" teriak Daniello ketika melihat rumputan yang sedikit tinggi tidak jauh darinya bergoyang menandakan adanya orang atau paling tidak haiwan buas. Tak lama keluar seorang pria dewasa yang memiliki surai keemasn serta mata emasnya yang ditangannya terdapat sebuah pedang bersalut emas. Daniello mengenal pedang itu dan juga atribut seluruh badan yang dipakai pria itu. Itu adalah RAJA ROWVHEM!!!
Emas bertemu biru langit, bukankah itu kelihatan indah? Mata yang saling bertemu pandang itu tak berkedip walau sesaat kerana mengkagumi keindahan masing-masing terlebih lagi iris keemasan itu kelihatan berkilau manakala iris biru langit itu kelihatan jernih jika diteliti dengan baik. Tanpa Daniello sedari, pria itu sudah berada dihadapannya.
DEG!!!
Jantungnya berdetak kuat ketika kepalanya mendongak keatas melihat perbedaan mereka yang sedikit jauh. Daniello menelan ludahnya perlahan ketika melihat mata keemasan itu menatapnya dengan dingin. Sebuah jari menyusuri wajah tampan namun lebih kepada cantik dengan perlahan. Retina keemasan itu bergerak perlahan dari kedua mata biru langit dihadapannya lalu turun ke hidung mancung dan berhenti tepat pada bibir yang kemerahan yang sialnya terlihat memanggil ingin dicium.
Daniello yang melihat kemana arah mata keemasan itu berhenti segera sahaja alarm dikepalanya berbunyi menandakan akan ada sesuatu yang terjadi. Dia yang menyedari hal itu langsung memundurkan tubuhnya namung sayangnya sudah terlebih dahulu ditahan oleh tangan kekar milik pria dihadapannya.
"SIAL!!!" Daniello mengutuk didalam hatinya ketika tubuhnya ditahan oleh sebuah lengan kekar. Jantungnya semakin berdetak kencang ketika wajah itu semakin mendekat. Daniello mencoba untuk melepaskan pelukan pria dihadapannya sebelum hal itu benar-benar terjadi.
"L-LEPASKAN!!! SIALAN APA YANG MAU KAU L-LAKUKAN!!" Daniello memberontak namun tak kunjung lepas dan tangan pria yang satu lagi menahan wajah Daniello lalu memaksanya untuk tetap menatapnya. Semakin dekat dan dekat.
Lalu....
PLAK!!!
Daniello menampar wajah pria dihadapannya dengan kuat. Wajah pria itu tertoleh kesamping sebelum dia kembali melihat kehadapan. Mata keemasan itu menjadi tajam ketika Daniello menamparnya. Mata Daniello membulat lucu ketika tanpa sadar dia telah menampar pria itu.
"HEI!! BERANI-BERANINYA KAMU MENAMPAR YANG MULIA!!"
Sebuah suara membuatkan Daniello menoleh kearah samping kirinya. Posisinya dengan pria dihadapannya masih sama seperti sebelumnya. Terdapat ramai pengawal istana telah berdiri yang menyaksikan kejadian dimana Daniello menampar raja mereka iaitu Richard. Mereka berpikir bahwa Daniello sudah tak ingin hidup lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guide for King Esper
FantasyGuide bernama Daniello Milard yang hanya dari kalangan orang biasa terpilih kerana atas kesalahpahaman dalam pemilihan guide untuk diberikan kepada sang raja esper dingin tanpa perasaan namun sialnya juga tampan iaitu Richard Vladimir. Esper : Rich...