Guide for King Esper

7

WARNING ⚠️
DILARANG KERAS UNTUK ANAK KECIL DAN YANG DIBAWAH UMUR DILARANG SAMA SEKALI
AKAN ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNGI HAL-HAL YANG TIDAK BAIK!!!
SUDAH DIPERINGATI!!!
.
.
.
selamat membaca!!!
.
.
.

Terbangun dalam keadaan telanjang, Daniello masih berbaring melihat langit kamar besar itu. Ingatan tentang kegiatan panasnya dengan sang raja masih segar di ingatannya. Bersebelahan dengan dirinya, disana masih ada sosok sang raja yang masih terlelap dengan satu tangannya melingkari pinggang rampingnya.

'sialan, badanku serasa remuk semuanya! Lubangku terasa sangat sakit! Berapa ronde bajingan sialan ini lakukan semalam?!'

FLASHBACK

Richard mengambil pelumas dari laci bersebelahan dengan ranjang yang saat ini mereka gunakan. Membuka penutup botol pelumas lalu menuangkan isinya ke area lubang Daniello agar memudahkan jarinya untuk masuk.

"Ahh..! A-apa itu!? Rasanya sejuk..!" Daniello segera melirik kebawah dan ternyata Richard lagi mengoleskan pelumas diarea lubang analnya. Tak lupa penisnya digenggam oleh Richard lalu menurun naikkan tangannya. Memasukkan satu jarinya kedalam lubang ketat milik Daniello buat melonggarkan sedikit sebelum memasukkan jari yang kedua.

"AHh!! Sa...kithh.." Daniello merintih perlahan ketika Richard mengobrak-abrik lubangnya yabg masih sempit. Kini Richard memasukkan jari yang kedua. Membuat seperti gunting agar lubang tersebut menjadi lebar. Daniello meremas lutut Richard sambil menahan desahannya daripada keluar. Namun pandangan itu tidak lepas dari mata Richard.

Jari ketiga lalu jari keempat menyusul. Mencari titik nikmat sang submisif agar Richard dapat mendengar desahan indah itu. Masih dengan kegiatan mengobrak-abrik lubang Daniello bahkan Richard tidak berhenti membuat tanda merah keunguan di dada serta perut Daniello bahkan lehernya juga terlihat penuh tanda kissmark buatan Richard. Oh sungguh bajingan raja kita yang satu ini

"AHH!!!"

Richard kini menemukan titik itu. Berulang-ulang jari jemarinya menekan tempat yang sama. Alunan suara desahan Daniello terdengar indah pada telinganya. Setelah selesai dengan itu, dirinya mulai menaikkan kedua tungkai kaki Daniello pada bahunya. Penisnya sudah mengeras sedari tadi dan Richard pun mulai memasukkan penisnya secara perlahan.

"Angh!! S-sudah ber...nghh...hentihh... I-itu s-sakit!" Daniello mencoba untuk menjauhkan bokongnya namun sialnya Richard menahan pinggang rampingnya. Richard saat ini sedang berusaha memasukkan penisnya kedalam lubang Daniello.

Richard mengabaikan rintihan Daniello dan masih melanjutkan kegiatannya iaitu mari menusuk lubang. Kedua tangan Daniello berusaha untuk melepaskan tangan Richard dari pinggangnya agar dirinya bisa lari dari bajingan dihadapannya.

SRRETT!!!

Tangan Daniello digenggam kedua-duanya oleh Richard lalu membawanya keatas kepala Daniello. Mengikat kedua tangan itu agar tidak menganggu gugat kegiatannya. Daniello tetap memberontak dan dia harus menyelamatkan pantatnya. Selesai mengikat kedua tangan Daniello, kini Richard kembali lagi dengan kegiatannya.