5

164 12 3
                                    

Emas bertemu biru buat kesekian kalinya. Peserta yang ada diaula tersebut ada yang terpesona dengan ketampan Daniello. Tubuhnya juga memiliki tubuh idaman mereka. Jangan lupakan tubuhnya yang memiliki proposi otot yang terlihat kuat itu juga ketinggiannya diatas rata-rata idaman. Masih dengan tangan yang diikat juga lengan kiri dan kanannya masih dipegang erat oleh pengawal Richard.

Richard yang melihat miliknya dipegang oleh orang lain segera sahaja memberi isyarat untuk melepaskannya. Daniello yang masih terikat mengalihkan matanya kearah Richard. Tatapannya sinis dan terlihat rasa tidak sukanya terhadap Richard. Maklumlah dia itu straight, garis bawah STRAIGHT!!! Richard yang melihat itu hanya tersenyum tipis namun tidak kelihatan.

"Kenapa kamu melarikan diri dari pemilihan ini?"

Daniello mengkerutkan dahinya dan ekspresi wajahnya tidak lepas dari penglihatan Richard. Sejak kapan dia mengikuti pemilihan yang diadakan oleh rajanya? Daniello mencoba untuk kembali mengingati. Satu hal yang dia ingat bahwa dia pernah menulis sesuatu diatas kertas ujian saat dia datang menghantar pesanan ke istana namun dia merasa bahwa kertas itu dia sembunyikan di dalam tanaman bunga. Apakah ada seseorang menjumpainya?

"Maafkan saya, yang Mulia. Saya tidak pernah mengikuti seleksi ini"

"Namamu ada didalam kotak ujian dan disebut secara terang-terangan oleh menteriku"

"Tapi ak- saya tidak ikut seleksi ini"

"Lalu siapa yang meletakkan namamu disana"

Perkataan Richard tidak terlihat seperti persoalan karena nada suaranya yang datar. Daniello berfikir dengan keras siapakah yang telah meletakkan namanya dalam kotak ujian tersebut. Seingat Daniello kertas yang ditulisnya itu disimpan di antara bunga-bunga yang ada ditaman istana.

"AK- saya tidak tahu, yang Mulia"

"Kalian yang ada diruangan ini bisa kembali kekamar kalian masing-masing yang telah disediakan"

Peserta yang ada diaula tersebut segera ke kamar mereka masing-masing yang telah disediakan. Hanya tersisa Richard, Daniello, Zhowen dan pengawal yang menjaga Daniello agar tidak melarikan diri. Richard berdiri dari singgahsananya lalu turun berjalan kearah Daniello. Gerakan Richard tak lepas dari iris biru milik Daniello. Kewaspadaan Daniello menjadi tinggi jikalau terjadi seperti saat dia berada dihutan waktu itu.

"Kamu barus mengikuti semula seleksi ini. Tidak ada penolakan, jika kamu menolak lalu katakan selamat tinggal kepada hidupmu"

Richard berkata seperti itu dengan tegas namun di fikirannya sudah banyak rencana yang disusun untuk mendapatkan si cantik. Zhowen yang mendengar itu hanya mengelengkan kepalanya. Tak disangka bahwa sahabatnya itu sudah terlalu jatuh atas pesonanya pria itu. Mendengar perkataan Richard, senyum sinis terbit di wajah Daniello.

Tanpa disedari, diam-diam Daniello memotong tali yang mengikat pergelangan tangannya. Daniello selalu menyimpan pisau kecil di bahagian lengan baju nya untuk digunakan ketika dalam keadaan yang bahaya atau untuk kegunaan lain seperti saat ini. Dia melangkah kebelakang namun hal itu tak luput dari mata Richard. Sebelum Daniello melarikan diri, Richard bertindak dengan cepat sehinggakan Daniello, para pengawal menjadi kaget namun tidak dengan Zhowen. Dia tahu jika Richard bukanlah orang biasa.

"LEPASKAN AKU BAJINGAN!!! AKU GAMAU IKUT SELEKSI BODOH INI DAN AKU BUKAN GUIDE!!!"

"Jangan berbohong sayang"

"SAYANG PANTATMU!!! LEPASKAN!!! AKU GAMAU DENGAN ORANG MESUM SEPERTIMU!!!"

Daniello memberontak namun itu hanyalah sia-sia. Pelukan Richard sangat kuat hinggakan Daniello yang hampir tinggi sama dengan Richard kalah telak.

Guide for King EsperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang