Part 01 - Awal Dari Segalanya.

212 17 11
                                    

Sore itu rumah kartanegara terlihat ramai, banyak fans yang berdatangan karena ingin berfoto dengan Mayor Taraka Andri, sampai ada beberapa anak kecil yang datang dan meminta tanda tangan padanya. Tapi saat itu Tara sedang tak membawa note book yang biasa dia pengang. Dan jika ada yang bertanya siapa Tara sebenarnya? Dia adalah seorang ajudan dari seorang menteri yang menjabat beberapa tahun ini, dia terkenal bukan hanya karena ketampanan nya saja, tapi dia pun terkenal karena wibawanya bukan itu saja dia juga terkenal cerdas dan berprestasi membuat banyak orang semakin mengidolakan nya dan menjadikan nya motivasi.

Tara menatap ke 5 anak yang sejak tadi memanggil namanya, dia bahkan sempat dibuat pusing oleh ke 5 anak kecil ini, mereka sangat ingin mendapatkan tanda tangan nya, entah mau mereka apakan tanda tangan itu.

"Om Mayor aku mau minta tanda tangan nya."

"Aku juga Om Mayor."

"Om mayor aku juga ya."

Suara mereka saling bersautan sambil menarik baju kameja hitam yang Tara gunakan, semua itu mereka lakukan agar mereka mendapat respon sang mayor.

"Sebentar ya.. Om gak punya kertas, ada yang bawa buku gak?" Tanya Tara yang justru mendapat gelengan dari mereka.

"Pakai ini saja Mas." Seorang gadis manis menyerahkan note book berwarna hitam miliknya pada Tara, membuat 5 anak itu tersenyum senang dan mengucapkan terimakasih pada gadis baik hati yang mau menolong mereka.

"Makasih kakak cantik."

"Sama-sama sayang."

"Makasih ya." Ucap Tara tersenyum ramah pada gadis manis itu.

"Iya sama-sama Mas."

"Kita balik yuk, udah sore banget ini." Seorang gadis manis lainnya datang menghampiri gadis yang memberi buku nya tadi dan mengajaknya pulang.

"Ohh yaudah ayuk." Tanpa pamit mereka berdua pun pulang begitu saja, meninggalkan kediaman kartanegara yang masih terlihat ramai.

Setelah memberikan tanda tangan nya kepada 5 anak kecil itu, Tara pun mencari pemilik buku yang berada ditangan nya saat ini, tapi sayang Tara tidak menemukan gadis itu lagi.

"Cari mba-mba tadi ya Mas?" Tanya seorang pria yang sempat menangkap interaksi antara Tara dan gadis tadi.

"Iya Pak, Bapak lihat gak?"tanya Tara menghampiri Bapak itu

"Lihat sih Mas, tapi dia udah pulang sama temen nya."

"Ohh gitu, makasih ya Pak."

"Iya Mas sama-sama, tapi mas saya boleh minta foto gak?" Tanya Bapak itu terlihat sedikit ragu

"Ohh boleh Pak." Jawab Tara membuat Bapak itu tersenyum senang.

Tara pun kembali kedalam rumah sang mentri dan tak lama setelah itu dia berjalan memasuki mobilnya setelah kembali berfoto dengan beberpaa fans.

Mobil yang dibawa oleh supirnya pun berjalan perlahan meninggalkan kediaman kartanegara.

Awalnya Tara tidak berniat untuk mengembalikan buku itu, lagian setelah memberinya buku gadis itu pergi begitu saja. Yang artinya dia sudah tidak menggunakan buku itu lagi.

Tapi ada rasa penasaran didalam diri Tara, membuat dia kembali melihat buku itu, karena penasaran akan isi nya, Tara pun membuka buku hitam itu dari halaman depan, bukan lagi halaman belakang yang telah dia ambil 5 lembar kertas kosongnya untuk anak-anak kecil tadi.

Dilembaran pertama Tara menemukan nama dan nomor ponsel gadis itu, tetapi dilembaran kedua sampai lembaran ke delapan Tara menemukan tulisan tangan yang cukup indah tetapi memiliki ukiran kata yang rapuh.

Catatan Buku HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang