Part 02 - Larangan Yang Dilanggar

113 9 4
                                    

Setelah menghubungi gadis pemilik buku hitam itu, Tara pun menyimpan ponselnya dimeja kecil samping ranjang miliknya. Pria tampan itu kembali mengingat kejadian sore tadi, saat gadis itu dengan cerianya meminta foto bersama, dan dengan tersenyum manis memberikan buku miliknya untuk 5 orang anak kecil yang begitu menginginkan tanda tangan nya.

Tara kembali menatap buku hitam itu, yang dia simpan bersebelahan dengan ponselnya.

"Akhirnya ada part bahagia dibuku itu." Ucap Tara lirih, Entah kenapa setelah menemukan tulisan terakhir dibuku itu Tara merasa lebih tenang. Padahal mengenal gadis itu saja tidak, tapi setiap ukiran kata yang ditulis oleh gadis itu berhasil membawanya masuk kedalam rasa cemas dan sakit yang berhasil dirangkai dengan indah, seolah dia pun ikut mengalaminya.

Tak ingin memikirkan nya terlalu lama, Tara pun memejamkan matanya dengan harapan semoga besok semua aktifitas yang dilakukan nya berjalan lancar dan sesuai rencana.

~~~~~

Pagi pun tiba. Penerbangan pagi ini akan memakan waktu 1 jam 36 menit dari Jakarta menuju Malang.

Tara dan beberapa sekertaris pribadi Pak Prabian memasuki pesawat yang akan membawa mereka ke Malang.

"Bang buku baru?" Tanya Rafif saat tak sengaja melihat buku hitam yang berada digenggaman Tara.

"Ohh buku ini? Iya nih baru beli kemarin." Jawab Tara singkat, awalnya dia sempat ragu untuk membawa buku ini, tapi setelah dipikir lagi dia pun tidak bisa menyimpan buku ini begitu saja dirumah, ada banyak lembaran yang masih belum dia baca, jujur dia sangat penasaran dengan ukiran kata didalam buku ini.

"Bukan nya yang kemarin juga baru beli ya Bang?" Tanya Rafif lagi, ya. anak ini memang sedikit lebih kepo dari pada Aspri lainnya, dia selalu menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak untuk ditanyakan.

"Untuk koleksi Rif." Jawab Tara yang sedikit kesal dengan kekepoan Rafif

"Banyak amat, gak keder lo Bang punya banyak buku catatan kayak gitu? Mana tumben lagi warna hitam dan ada gambarnya kayak gitu." Rafif sikepo terus saja memberi pertanyaan pada Tara yang mulai terlihat kesal.

"Gak Rafif, jangan samakan gue sama lo yang pelupa." Jawab Tara yang berhasil memancing tawa Rafif.

"Haha.. Maaf Bang, gue cuma kepo aja." Ucap Rafif diiringi tawanya.

"Udah tau, udah sana jangan dekat-dekat gue." Tara sedikit mendorong Rafif agar menjauhinya.

"Iya deh iya." Rajif pun sedikit bergerser dari posisi awalnya.

Tara melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan nya, dia masih memiliki waktu 45 menit untuk membaca buku ini, walaupun sudah dilarang pemiliknya Tara tetap memilih melanggarnya. Dia yakin akan menemukan part bahagia lainnya dibuku ini.

 Dia yakin akan menemukan part bahagia lainnya dibuku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catatan Buku HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang