Hello!
Happy Reading!
_
_
_
_
_
"Astaga non, non kenapa" Tanya sumini.
"Biasa bik" Ucap ara sambil tersenyum manis, sumini pun membantu ara berdiri.
"Makasih bik" Ucap ara saat berhasil berdiri, sumini menopang tubuh ara hingga masuk ke dalam kamarnya.
"Sekali lagi makasih ya bik" Ucap ara yg masih setia dengan senyuman khasnya.
"Iya sama sama non" Sumini membantu ara duduk di pinggir kasur
"Sini non bibik obatin" Ucap sumini sambil mengambil kotak p3k yg terletak tak jauh dari kasur ara.
"Gak usah bik biar ara obatin sendiri aja" Ucap ara mengambil kotak p3k dari tangan sumini.
Sumini pun mengangguk paham lalu keluar dari kamar ara.
Ara mandi terlebih dahulu sebelum mengobati luka nyaa.
Setelah selesai mandi ara kembali duduk di pinggir kasur sembari mengobati lukanya.
"Ssst" Ringis ara saat obat merah mengenai lukanya yg masih basah.
Setelah mengobati lukanya ara memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di kasur sambil bermain ponselnya, tak lama ara pergi ke dunia mimpi.
__________________________________________________
"Dor"
"Dor"
"Dor"Seseorang menggedor pintu kamar ara dengan keras hingga mampu membuat ara terkejut dan terbangun dari tidurnya, tak membutuhkan waktu lama ara berdiri lalu berjalan menuju pintu dengan jalan sedikit sempoyongan di karenakan nyawanya yg belum terkumpul sepenuhnya.
"Lo kalo udah tau mau makan malem, jangan tidur" Ucap zee.
"Buat orang nunggu aja" Zee mendorong bahu ara sedikit keras hingga ara sedikit melangkah mundur kebelakang, zee turun menuju meja makan dan meninggalkan ara sendirian di ambang pintu.
"𝘜𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘦𝘱 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩"𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮.
Tak lama ara sampai di meja makan.
*Di keluarga ara sebelum makan semua anggota harus ada jika tidak maka makan belum di mulai*
"Ck" Itulah suara yang ara dengar saat ia duduk di salah satu kursi ara hanya tersenyum pada keluarganya yg menatap ara tidak senang
Kali ini sean tidak ikut makan malam karna ia ada pekerjaan yang harus ia selesaikan ri kantornya.
"Ini non" Ucap sumini menyodorkan sepiring nasi, ara menyambut piring tersebut.
"Makasih bik" Ucap ara dengan tersenyumnya, zee dan christy memutar bola matanya malas melihat ara.
"Huff" Ara menarik nafas pelan namun masih terdengar oleh sumini.
"Maaf non" Ucap sumini pelan, seakan tau isi pikiran ara.
"Gakpapa bik, ini bukan kesalahan bibik kok, lagian bibik cuman kerja di sini" Ucap ara sambil tersenyum, sumini membalas senyuman ara lalu kembali ke tempat dimana ia harusnya berada yaitu dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
survive or die
Teen FictionJik𝘢....𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘫𝘶𝘭𝘶𝘬𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘫𝘶𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘺𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 �...