Di perjalanan ara memutuskan untuk mampir ke taman, sesampainya di taman ara duduk di salah satu bangku panjang yang berada di sana.
Ara melihat sepasang suami istri dan anaknya, anak itu sedang belajar mengendarai sepeda, ia diajari oleh ayahnya sedangkan ibunya merekam momen ayah dan anak tersebut.
Sang ayah memegangi belakang sepeda anaknya lalu anaknya mengayunkan pedalnya, saat anak itu mulai berjalan ayahnya berlari mengiri Sang anak.
Tak lama ayahnya melepas pegangannya, dan sang anak sudah lihai mengendarai sepedanya tanpa oleh ke kanan ke kiri, saat sang anak berhenti ayahnya langsung mengangkat tubuh sang anak dan menerbangkan ya ke udara.
"Hebatnya pahlawan ayah" Ucap sang ayah sambil mengacak acak rambut anaknya.
"Hebat banget anak bunda satu ini" Puji sang bunda pada anaknya.
"Gimana kalo kita beli eskrim" Tawar Sang ayah pada anaknya.
"Ayok" Ucap sang anak lalu berlari kearah truk eskrim.
"Huufffh" Sungguh ara sangat iri pada ank itu, ia di besarkan dengan penuh kasih sayang, sedangkan dirinya? "
"Sudahlah, harusnya gua bersyukur, bukan malah ngeluh terus dan berharap mami sama papi bisa gitu juga" Batin ara penuh harapan.
"Halo kakak! " Sapa anak yg dari tadi ara perhatikan, dengan senyumanya yang manis ia duduk si samping ara.
"Halo juga! " Ucap ara membalas senyumannya tak kalah manis.
"Nih buat kakak" Ucap sang anak memberikan eskrim yg ia beli tadi pada ara, ia sengaja membeli lebih untuk ara.
"Makasih" Ucap ara sembari menerima eskrim tersebut, lalu sang anak mendekatkan tubuhnya dengan ara sambil menjilati eskrim nya.
"Oh ya kak nama kakak siapa? " Tanya sang anak yg masih fokus memakan eskrimnya.
"Ara panggil aja kak ara" Ucap ara sembari menyenderkan badannya di senderan kursi, tapi matanya tetap fokus pada anak kecil itu.
"Oke kak ara"ucap sang anak sambil menganggukkan kepalanya peran
"Nama kamu siapa? " Ara bertanya balik pada anak itu.
"Nama aku Revan kak" Jawab anak itu.
"Ooh ok" Ucap ara"
"Revan lain kali jangan lari lari" Ucap bunda Revan yg sudah berada di depannya.
"Hehehe" Kekeh Revan sambil melahap habis eskrimnya.
"Eh ini siapa van kakak cantik yg di sebelah kamu? " Tanya bunda Revan yg melihat ke arah Ara.
"Ini kak ara bun" Jawab Revan.
"Halo tante? " Ucap ara yang terpotong karna ia belum mengetahui nama wanita di depannya itu.
"Ashel" Ashel menyebutkan namanya seakan tau Ara sedang bingung harus memanggilnya apa.
"Ayaaah sinii" Panggil Revan pada sang ayah.
"Kenapa rev?" Tanya sang ayah sambil berjalan mendekati mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
survive or die
Roman pour AdolescentsJik𝘢....𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘫𝘶𝘭𝘶𝘬𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘫𝘶𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘺𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 �...