delapan belas : halaman pertama

14 12 0
                                    

halooo semuaaaa

selamat membaca yauuuu...

.

.

.

.

.

"selamat pagi semangat yang tertidur"

-razka.

...

Di pagi yang cerah dan segar, sinar matahari menyapa bumi dengan lembutnya. Cahayanya menyelinap masuk melalui jendela-jendela yang terbuka, menerangi setiap sudut ruangan dengan kehangatan yang membangunkan. Burung-burung pun bersenandung riang di luar, menyambut kedatangan pagi yang baru. Di sebuah rumah di pinggiran kota, razka tengah menikmati teh di depan teras rumah. merasakan kelembutan sinar matahari yang menyentuh wajahnya, mengusir dingin pagi yang menyelimuti malam sebelumnya. Dengan mata yang sudah disirami oleh kilauan semangat, razka tersenyum menikmati hangatnya sinar matahari yang memeluk tubuhnya.

pagi hari itu Razka merasa seperti dia telah bangun dengan semangat yang baru. Sinar matahari yang hangat menimbulkan rasa nyaman di dalam dirinya, seolah memberikan kehangatan yang dibutuhkan untuk memulai hari dengan baik. Di sekitarnya, aroma bunga-bunga yang bermekaran menari di udara, menambah keindahan pagi yang cerah. Dari kejauhan, terdengar suara-suara kendaraan lain yang melaju menuju dunia yang cukup sibuk sepanjang hari mereka.

Razka menghirup udara pagi dengan penuh syukur, merasakan kesegaran yang mengalir di dalam dirinya. melihat langit yang biru cerah di atasnya, dan tanah yang subur di bawahnya, merasakan bahwa hari ini adalah hari yang baik untuk mencapai impian-impian yang masih terbaring di depannya. Dengan secangkir teh hangat di tangannya, Razka duduk di teras rumahnya, menatap matahari yang naik perlahan di ufuk timur. Dia merenungkan rencana-rencana dan harapan-harapan yang ingin dia wujudkan hari ini. Dan dengan semangat yang membara di dalam dirinya, dia memutuskan bahwa hari ini adalah hari untuk bertindak, untuk mewujudkan impian-impian yang kemarin tertimbun untuk memulai satu langkah demi satu langkah.

Dengan tekad yang bulat dan semangat yang membara, Razka merasa yakin bahwa tak ada yang tak mungkin untuk dicapai. Setiap hal yang diimpikan dapat menjadi kenyataan, jika hanya dia memulainya dengan langkah pertama. ini bukan sekedar soal mimpi, menjadi lebih baik dari kemarin bukankah keinginan setiap orang. Dan di pagi yang cerah dan penuh semangat itu, Razka bersumpah untuk menghadapi hari dengan penuh keberanian, ketekunan, dan optimisme. Karena baginya, ada yang berbeda di pagi ini, seperti adakesempatan baru untuk mencapai mimpi-mimpi yang beberapa waktu lalu terabaikan.

"bunda razka berangkat!!!, assalamualaikum" sahut razka setelah menyalami tangan sang bunda.

"waalaikumsalam hati-hati nak" jawab sang bunda melihat kepergian anaknya yang mulai mengkayuh sepedanya menjauh dari rumah.

'ujian semester dua masih ada dua bulan lagi, harus semangat pokoknya' ucap razka dalam benaknya sembari mengkayuh sepedanya menuju sekolah, perasaannya kini mulai membaik, walau hati kecilnya masih merasa bimbang dan masih ada secercah harapan untuk wanita bernama silvia itu namun ia harus coba menekan perasaannya. ia harus menjadi lebih baik. 'selamat pagi semangat yang tertidur' batin razka dengan gembira

beberapa waktu setelah di sekolah.

"wihhh mata kayanya mulai ngantuk tuh" ucap miko melihat mata razka yang sedikit berkantung seakan razka telah menghabiskan malamnya untuk terjaga penuh.

"hehehe iyya nih, gua abis ngejar pelajaran semalem ga sadar ampe kemaleman tidurnya" jawab razka sekilas dengan keadaannya kini masih fokus menyalin catatan yang tidak lengkap pada bukunya. entah rasanya ia belum pernah merasa se-semangat itu melihat buku dan tulisan, sebelumnya belajar hanyalah sebuah formalitas yang mungkin razka tekuni sesuai porsi seorang pelajar pada umumnya, namun, kali ini seperti ada seseuatu yang benar-benar memancing dirinya untuk segera melahap semua pelajaran yang ada.

tak terasa bel pelajaran berdentang menandakan tiba waktu istirahat, suasana di dalam kelas berubah secara dramatis. Siswa-siswa yang sebelumnya duduk dengan serius, sekarang bangkit dari tempat duduk mereka dengan antusiasme yang memancar. Ada kegembiraan yang tersirat di setiap langkah yang mereka ambil saat bergerak menuju pintu keluar kelas. Pintu kelas terbuka lebar, membiarkan cahaya matahari pagi yang hangat membanjiri ruangan. Suara tawa dan obrolan riang segera menggema di koridor sekolah, menandakan kedatangan masa istirahat yang dinantikan dengan penuh kegembiraan. Siswa-siswa bergegas keluar dari kelas, sebagian besar menuju ke kantin atau lapangan sekolah untuk bersantap dan bermain.


Di dalam kelas yang kosong, terdapat keheningan yang kontras dengan kegaduhan di luar. Papan tulis yang sebelumnya dipenuhi dengan catatan dan gambar-gambar, kini terlihat bersih dan kosong, menunggu untuk kembali diisi dengan pengetahuan saat pelajaran dilanjutkan. Kursi-kursi kosong yang tersisa menanti kembali kedatangan siswa-siswa dengan cerita dan pengalaman baru yang akan mereka bagikan.

Namun, di tengah-tengah keheningan itu, ada beberapa siswa yang memilih untuk tetap tinggal di dalam kelas. Mereka mengambil kesempatan untuk menyelesaikan tugas-tugas terbuka atau membaca buku-buku pelajaran tambahan. Beberapa siswa lainnya mungkin menggunakan waktu istirahat ini untuk beristirahat sejenak, menikmati kedamaian sementara di dalam kelas sebelum kembali ke kegiatan yang sibuk.Meskipun suasana kelas menjadi sepi selama istirahat, namun masih ada kehangatan yang tersisa di dalamnya. 


"lu mau ke kantin ga?," tanya miko mengajar razka untuk menikmati istirahat seperti biasa, membeli beberapa jajanan dan menyantapnya dengan alunan udara di luar kelas yang nampak menyegarkan.

"nggak bre gua bawa bekal dari rumah tadi, hmmm paling gua nitip minum boleh ga bre?," razka mengeluarkan bekalnya dalam sebuah wadah makan plastik tertutup rapat. 

"wihhh, bawa bekal, tumben juga. oh iya hmm, lu mau nitip minum apa?, sini gua beliin, gua tau lu mau lanjut belajar di kelas kan?," jawab miko memberikan antusiasnya pada semangat razka yang tengah membara bahkan bergejolak dan menggila.

"hahahaha, iyya nih gua lagi mood banget buat nambal ketinggalan-ketinggalan kemarin, oh iya gua nitip teh manis aja di kantin" jawab razka menyodorkan uangnya dan segera diterima miko.

"yaudah gua beli dulu ya, semangat dah lu nambalnya, nanti kalo juara kelas bagi-bagi hadiahnya ya" sindir miko yang mulai berlalu dengan tawa candanya.

"hahahaha aman" singkat razka yang mulai menelaah buku paketnya kembali serta menggaris bawahi beberapa konteks yang memang dirasa penting.

... 

masih di kamar dengan suasana yang hening, razka bersandar pada dipan kasurnya tepat di atas karpet dengan tekstus beludru yang begitu halus berwarna netral menyesuaikan tema kamar membuat keunikan dan tingkat fungsional yang fleksibel. razka membuka-buka buku lamanya di rak, terselip sebuah rapor semasa smpnya dulu, halaman demi halaman razka buka dengan lembut, rapor dengan isi lapisan plastik menjaga setiap kertas nilai itu terjaga dengan baik dari air dan debu, razka tersenyum di salah satu halaman yang razka rasa itu adalah halaman pertama di rapornya.

Rangking satu dari tiga puluh murid. razka tersenyum lebar melihatnya, hanya sebuah angka satu namun berhasil mengubah kehidupannya di sekolah kala itu, semua berjalan begitu berat, menghafal membaca dan mencernanya sekaligus sangat melelahkan. tapi razka mampu melewati masa-masa itu.

besambung...

...

halooo-haloooo semuaaa.

gimana chap kali ini? razka mulai menyelami lautan yang kemarin hampir membuatnya tenggelam dan terseret ombaknya, razka dengan semangat barunya mulai bergerak sampai tanpa sadar ia berhasil, berhasi? apa benar razka berhasil?. cek next chapter.

next chapter : "lembaran baru sang juara"

AKU MENERTAWAKAN LUKAMU? || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang