dua puluh lima : aku menertawakan lukamu?

17 10 0
                                    


Di saat petang yang memasuki senja, suasana di coffee shop berubah menjadi lebih hangat dan lembut. Cahaya matahari yang mulai meredup menyebar di seluruh ruangan, menciptakan suasana yang damai dan romantis.

Pelanggan mulai membanjiri coffee shop setelah seharian beraktivitas, mencari tempat untuk bersantai dan melepaskan penat. Mereka duduk di meja-meja yang terhampar dengan santai, menikmati suasana yang hangat dan penuh kehangatan.

Barista dengan hati-hati menyajikan minuman-minuman favorit pelanggan, sementara aroma kopi yang khas mengisi udara, menambah kesan kedamaian di ruangan. Beberapa pelanggan menikmati kopi sambil membaca buku atau menulis di jurnal mereka, sementara yang lain berkumpul dengan teman-teman mereka, berbagi cerita dan tawa.

Suasana di dalam coffee shop menjadi semakin hidup dengan canda tawa dan obrolan yang hangat. Musik yang mengalun di latar belakang menambah kesan romantis dan mengundang, menciptakan atmosfer yang sempurna untuk berbagi momen-momen berharga dengan orang-orang terkasih.

Di saat petang yang indah tak terbendung, coffee shop menjadi tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari kesibukan sehari-hari dan menikmati kedamaian dan kehangatan bersama orang-orang yang dicintai.

razka masih memainkan jari-jarinya di atas meja, mengetuk-ngetukan meja sesekali, perasaanya seperti tidak karuan, ada sesuatu yang terngiang-ngiang di pikirannya. ada sesuatu yang mungkin harus ia utarakan detik itu, namun tanda tanya begitu banyak mengalun di benaknya. perasaan gelisah ini sepertinya pernah ia rasakan dulu saat menunggu seseorang di depan stasiun. tanda tanya yang juga timbul berubah-ubah membuat dirinya begitu gugup.

Di tengah kehangatan petang yang meluap, seorang wanita berkerudung melangkah dengan anggun, mengenakan cardigan yang longgar namun modis di atas abaya hitamnya. Langkahnya yang tenang dan percaya diri mencerminkan keanggunan dan kelembutan yang melekat pada dirinya.

Cardigan berwarna netral dengan aksen simpel mengalir seiring gerakannya, menambah sentuhan elegan pada penampilannya. Abaya hitam yang dipilihnya memberikan kesan yang klasik namun tetap modis, memberikan kehangatan dan kenyamanan saat bergerak.

Dengan kerudungnya yang disusun dengan rapi, wanita itu terlihat anggun dan sopan, menampilkan kecantikan dalam kesederhanaan. Meskipun tertutup, aura kelembutan dan kebijaksanaan masih terpancar dari wajahnya, menarik perhatian tanpa harus menonjolkan diri.

Saat dia melangkah di sepanjang jalan, langit senja yang berwarna-warni menjadi latar belakang yang sempurna untuk penampilannya. Cahaya petang yang lembut menyinari wajahnya, menambah pesona dan keanggunan pada sosok wanita itu.

Dengan setiap langkah yang dia ambil, wanita berkerudung itu membawa pesan kedamaian dan keindahan, menghadirkan aura ketenangan di sekitarnya. Dengan cardigan dan abaya yang dia kenakan, dia bukan hanya menunjukkan keindahan luar, tetapi juga kecantikan batin yang mendalam.

"soreee, kaaa" sapa wanita itu sebelum akhirnya razka memberi ruang dengan menarik bangku yang hendak ditempati oleh wanita tersebut.

"ssssoree tasya, gimana kabarnya?," tanya razka sekedar basa-basi, sebenarnya tujuan razka satu ingin cepat-cepat menanyakan perihal wanita misterius itu pada tasya namun, itu akan terlalu canggung rasanya.

sebenarnya malam seminggu lalu razka sudah mulai bertukar kabar dengan tasya, melalui mutualan instagram yang berlanjut berbagi kontak dan bahkan mulai saling memberi kabar, hari ini razka mengajak tasya ketemuan sekedar menonton film yang sebelumnya mereka bahas dansepertinya memiliki ketertarikan yang sama, melihat kesempatan ini razka dengan perlahan mencoba mengajak tasya untuk menonton bersama dan rupanya hal itu tidak ditolak oleh tasya.

AKU MENERTAWAKAN LUKAMU? || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang