╭ 31.Hampir keceplosan ╮

91 6 0
                                    


Happy reading

Jumat pagi dengan udara yang sejuk membuat banyak orang lebih memilih mengurung diri di dalam selimut tebal dan menjalankan mimpi yang indah.

Tapi, berbeda dengan Sagara yang sudah siap dengan seragam sekolah nya dan sudah duduk rapi di kursi meja makan sembari menyantap sereal sebagai sarapan nya.

Bi Santi sedang pulang kampung dari minggu lalu, jadi tidak ada yang memasakan makanan untuk sarapan, tapi jika Jefran hanya ada mata kuliah sampai jam 12 siang, Jefran yang akan memasakkan makan siang dan makan malam.

Jefran sangat pandai memasak, akhir-akhir ini yang membuat makan malam adalah Jefran, dan makanan yang di buat oleh tangan nya tak kalah enak dari masakan Dita dan Bi Santi.

Saat sedang asik menyuapkan sereal dan susu ke dalam mulut nya, ponsel yang berada di dalam kantung celana nya bergetar, hal itu membuat Sagara menaruh kembali sendok yang ia genggam ke dalam mangkuk berisi sereal dan susu putih.

Ia mengambil benda pipih itu dan melihat apa yang membuat benda itu bergetar, terlihat notifikasi pesan yang muncul dari layar ponsel nya, pesan dari Jevan.

Lelaki berumur 17 tahun itu langsung membuka aplikasi pengirim pesan untuk melihat apa yang di kirimkan oleh Jevan.

Jevan 😼

SAGAAAA

Seperti yang gua janjikan kalo gua juara, lo orang pertama yang harus tau setelah temen-temen taekwondo dan pelatih gue!

GUA JUARA 1!

LO HARUA BANGGA SIH 😎😎😎😎

Besok gua pulang, lu gausah jemput, biar suprise buat Papa dan Kak Jef

Lu juga jangan kasih tau ke Kak Jef ya kalo gua juara, biar besok gua yang kasih tau wahhahahahaha

Senyum Sagara mengembang, ia ikut senang saat mengetahui jika sang adik meraih juara 1.

BENERAN?!

YAKALI GUA GAK BANGGA SAMA LO 😒

CONGRAST YA MY BRO 😎👊

HAHAHAHHAHA, siap deh, gua gak bakal cepu ke Kak Jef

Yaudah, hati-hati di perjalanan pulang ya

siap!

Sagara kembali menaruh ponsel nya di kantung celana nya dan melanjutkan sarapan yang tadi sempat tertunda.

.


.


.


.

Sesampai nya di dalam kelas, ia dapat melihat ruang kelas yang masih sepi, hanya ada bebarapa tas milik siswa atau siswi yang di taruh di atas kursi, pertanda bahwa siswa atau siswi itu sudah datang.

Sagara Dan Luka nya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang