✮39.Diri✮

71 3 0
                                    

Happy reading

2 hari setelah bazar, hari ini adalah hari di mana Siswa-Siswi SMA Dermawan 1 dapat melihat salah satu penyanyi Indonesia yang lumayan di kenal banyak kalangan, lagu nya enak di dengar dan sering sekali lewat di berbagai aplikasi sosial media, penyanyi itu adalah, Tulus.

Ya, sesuai voting 2 minggu lalu, ternyata banyak yang memilih Tulus.

Kini lapangan SMA Dermawan 1 sudah ada panggung yang nanti akan ada penyanyi di atas sana, semua Siswa dan Siswi di kumpul kan dahulu di dalam kelas masing-masing sembari menunggu sang penyanyi datang.

Suasana kelas XI-IPS 3 sangat berisik, ada yang tidak sabar untuk melihat idola nya secara langsung, ada yang sedang mendengarkan lagu Tulus, ada yang hanya bermain ponsel saja, dan ada juga yang sedang makan bekal nya.

Sagara adalah tipe yang bermain ponsel, saat ini ia sedang membuka aplikasi sosial media yang bernama Instagram.

"Nanti kata nya berdiri, ya, bukan duduk?" Tanya Riki kepada Sagara yang berada di sebelah nya, "Gatau, gua bukan panitia," Jawab Sagara sambil mengangkat kedua bahu nya.

"Bener sih, tapi kan adek lu OSIS."

"Dia gak ngasih spoiler ke gua, tau kalo ternyata Tulus yang di undang aja enggak."

"Ada begitu?"

"Ya ada, nih gua bukti nya."

Riki mengangguk, tak lama suara Fero—ketua OSIS dan ketua panitia— terdengar di speaker sekolah yang di pasang di setiap kelas, menyuruh untuk segera berkumpul ke lapangan.

Semua Siswa dan Siswi berbondong-bondong keluar dari kelas mereka, agar bisa mendapatkan tempat yang dekat dengan panggung.

Sesampai nya di lapangan, tempat itu sudah ramai oleh para murid yang kelas nya berada di lantai 1, dekat dengan lapangan, yaitu kelas 10 IPS dan 10 MIPA/IPA.

Sagara dan Riki berada di tengah lapangan, tidak terlalu dekat dengan panggung, karena di depan sudah banyak yang menempati.

Jika kalian bertanya di mana Samudra, Pemuda berumur 18 tahun itu tentu saja bersama kekasih nya, Sagara dan Riki pun sudah terbiasa akan hal itu.

Setelah semua murid turun ke lapangan, mereka harus menunggu kurang lebih 5 menit, karena penyanyi nya yang sedang bersiap siap.

(Kalo ada yang salah atau kurang apa gitu maafin yaaa, author nya belom pernah nonton konser di sekolah 😁🙏)

Seorang pria yang di ketahui adalah penyanyi yang di undang itu pun berdiri di depan standing mic yang berada di atas panggung, sorakan dan riuh tepuk tangan terdengar dari Siswa dan Siswi SMA Dermawan 1.

Alunan musik terdengar, pria yang di ketahui bernama Tulus itu mulai menyanyikan lagu nya. Mulai dari Tujuh belas, Monokrom, dan saat ini ia sedang menyanyikan lagu yang berjudul 'Diri'.

(kalo mau sambil dengerin lagu nya juga boleh, "Diri-Tulus")

"Hari ini" Suara berat milik penyanyi bernama Tulus itu kembali terdengar.

"Kau berdamai dengan dirimu sendiri."

"Kau maafkan, semua salahmu ampuni dirimu." Siswa dan siswi juga mulai ikut bernyanyi, tak terkecuali Sagara dan Riki.

"Hari ini, ajak lagi dirimu bicara mesra."

"Berjujurlah pada dirimu, kau bisa percaya."

"Maafkan semua yang lalu, ampuni hati kecilmu."

"Luka, luka, hilanglah luka, biar tent'ram yang berkuasa, kau terlalu berharga untuk luka, katakan pada dirimu, semua baik-baik saja."

"Bisikkan lah, terima kasih pada diri sendiri. Hebat dia, terus menjagamu dan sayangimu." Sagara tersenyum tipis saat mendengar dan menyanyikan lirik tersebut.

"Suarakan, bilang padanya, jangan paksakan apa pun."

"Suarakan, Ingatkan terus aku makna cukup."

"Luka, luka, hilanglah luka, biar senyum jadi senjata, kau terlalu berharga untuk luka, katakan pada dirimu, semua baik-baik saja." Sepenggal lirik yang membuat Sagara melebarkan senyuman nya.

"Bila lelah, menepilah. Hayati alur nafas mu~"

"Luka, luka, hilanglah luka
Biar tent'ram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja." Suara riuh Siswa dan Siswi begitu terdengar dengan bimbingan suara asli sang penyanyi.

"Luka, luka, hilanglah luka
Biar senyum jadi senjata,
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja."

"Semua baik-baik saja."

Lirik lagu diri memiliki makna pesan motivasi yaitu mencintai diri sendiri, pada bagian pertama memiliki makna damai dengan diri sendiri. Bagian ke dua dan keempat memiliki persamaan makna yaitu bahwa diri manusia terlalu berharga untuk terus menerus menerima luka.

Salah satu lagu Tulus yang Sagara sukai, dari lagu berjudul Diri itu, ia dapat belajar untuk bagaimana cara nya mencintai diri nya sendiri. Tulus benar, diri nya terlalu berharga untuk terluka.

✮✮✮✮

Pukul 11.30 WIB, semua Siswa dan Siswi sudah bubar dari lapangan, acara menyanyi bersama di lapangan itu sudah berakhir.

Langit Jakarta yang berwarna biru dengan sedikit gumpalan awan putih itu membuat Shani dengan segera memotret indah nya ciptaan tuhan yang satu itu.

Walaupun cuaca hari ini panas, dan matahari yang begitu terik, tidak dapat mengurungkan niat seorang pencinta langit yang satu ini untuk kembali menunduk, tidak menatap langit biru itu lagi, tetapi ia tetap mendongak sedikit untuk melihat indah nya langit biru.

Lamunan nya buyar saat seseorang menepuk pundak nya pelan, Shani menoleh ke arah sang pelaku, "Jangan ngelamun."

Shani tersenyum kecil, "Langit nya terlalu indah kalo gak di nikmati," Ujar Shani, Sagara tersenyum tipis, "Yaudah, gua mau pulang. Mau bareng?" Shanu menggeleng "Gausah, aku di jemput sama Papa aku."

Sagara mengangguk paham, "Oke, kalo gitu gua duluan, ya." Sagara melambaikan tangan dan menjauh, menuju parkiran motor.
















-To be continued-





Jangan lupa vote!

Sagara Dan Luka nya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang