~25.Aquadate~

80 5 0
                                    

Happy reading

Pukul 07.00 WIB di dekat bangunan masjid berwarna hijau, sudah ramai dengan sekumpulan anak remaja dan 1 bis.

"Ini udah dateng semua belom?" Tanya Bima dengan sedikit menggunakan nada tinggi agar terdengar oleh semua teman nya yang sudah duduk manis di atas kursi bis.

"Udah kaya nya, Bim," Jawab Karin, "Coba gua absen dulu ya, takut nya ada yang belom dateng." Bima mulai memanggil satu-persatu nama-nama teman nya.

Setelah selesai mengabsen, bis berukuran sedang itu mulai melaju menuju Ancol.

Di perjalanan, bis di penuhi dengan suara obrolan murid-murid, "Karokean dong!" Usul Reyhan "Waduh, biduan kita mulai berusara!" Keluh Reno yang duduk di sebelah Reyhan.

"mau nyanyi apa?" Tanya Bima dengan nada tinggi karena Reyhan duduk di barisan belakang "Lagu 'Rumah singgah', Bim, kita harus memulai hari dengan menggalau!" Jawab Reyhan.

"Awali hari tuh dengan do'a," Ucap Reno sambil memukul pelan kepala Reyhan dengan botol plastik yang natu saja ia gunakan untuk minum, "Shttt, lu berisik, Ren."

Alunan musik terdengar, Bima mengambil 2 mikrofon untuk bernyanyi, ia berjalan dan berhenti de sebelah bangku yang di duduki oleh Reyhan dan memeberikan 1 buah mikrofon kepada nya.

"Saat hatimu terluka
Akulah yang menemanimu
Membasuh air matamu
Namun, mengapa ketika
Hatimu t'lah tersenyum lagi
Aku yang kaulupa?" Suara merdu Reyhan menjadi pembukaan lagu yang berjudul 'Rumah Singgah' dari penyanyi 'Fabio Asher'.

"Tak sadarkah selama ini
Ku juga s'lalu menginginkanmu?" Di sambung dengan suara Bima yang tak kalah merdua dari suara milik Reyhan.

"Mengapa sulit
Untuk ku bisa miliki hatimu?
B

ahkan s'lama ini
Hadirku tak berharga untukmu
Yang terjadi kini
Ku hanya rumah persinggahanmu di saat kau terluka
Dan di saat semuanya reda
Kau menghilang begitu saja!" Semua yang di dalam bis ikut bernyanyi terkecuali 2 orang tua yang menjadi petugas bis, 1 nya bertugas menyetir dan nya lagi untuk menemani sang supir.

"Jika memang ini tak ada harapan
Mengapa aku yang harus jadi tujuan?
Saat hatimu terluka, aku yang jadi obatnya
Tanpa pernah kauhargai cinta dan kasih yang setulus ini!" Lanjut nya dengan suara yang lantang mendalami perasaan menyanyikan lagu galau tersebut.

"Mengapa sulit..." Suara lembut milik Bima terdengar sebelum kemudian kembali di sambut oleh suara teman-teman nya.

"...Mengapa sulit!
Untuk ku bisa miliki hatimu?!
Bahkan s'lama ini
Hadirku tak berharga untukmu, hooooo!"

"Yang terjadi kini
Ku hanya rumah persinggahanmu! di saat kau terluka
Dan di saat semuanya reda
Kau menghilang begitu saja
Dan di saat semuanya reda
Kau menghilang begitu saja!" Setelah selesai menyanyikan lagu bertema galau tersebut, mereka kembali menyanyikan lagu yang lain kembali.

Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan, mereka akhir nya sampai di Ancol Jakarta.

Mereka turun di pantai Ancol untuk bersantai dulu, mereka berkumpul terlebih dahulu sebelum memasuki area pantai tersebut, "Ini masih jam setengah sembilan, Seaworld jam segini belom buka kaya nya, kita ke sana jam sembilan aja, karena dari Ancol ke Seaworld itu jauh, jadi kita berangkat dari sini jam sembilan, ya!" Instrupsi Bima kepada teman teman kelas nya, yang lain mengangguk.

Sagara Dan Luka nya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang