Bab 12.2

790 161 5
                                    

Keheningan kembali tercipta di ruangan itu. Yuu Akuma masih belum berbicara lagi, sedangkan Hiro diam-diam memperhatikan bagaimana perubahan wajah Yuu Akuma terjadi, meski pria itu tidak menunjukkannya secara gamblang. Mereka adalah pria-pria tenang, tapi siapa pun tahu bahwa Yuu Akuma sangat murka.

Yuu Akuma menatap istrinya dengan penuh arti, yang sangat dipahami oleh Haelyn serta Yurui. Jika seperti itu, dia ingin mereka pergi dan membiarkannya berbicara dengan Hiro lebih jauh lagi.

"Ayo, Yu-chan." Haelyn bangun sambil menarik tangan Yurui, dan dua perempuan itu pun keluar dari kamar hotel.

Kini hanya ada Hiro dan Yuu Akuma yang saling berhadapan. Tanpa diminta, Hiro duduk di sofa seberang meja, menatap Yuu Akuma dengan senyuman.

Dengan wajah mencemooh tak suka, Yuu Akuma berkata, "Apa yang ingin kau jelaskan?"

Hiro membuat postur tubuh santai dengan kedua kaki terbuka dan tangan saling terjalin di depan.

"Setelah Sendai berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Jepang, mereka pasti diam-diam membangun aliansi untuk merebutnya. Dengan Takayagi yang hanya menguasai prefektur Aichi dan Karashu hanya menguasai Osaka, itu jelas tidak cukup bagi mereka. Selama dua puluh tahun, mereka masih tidak bisa memperluas wilayah, sedangkan Sendai sudah hampir menguasai seluruh wilayah Jepang. Organisasi Takayagi mulai bergerak dengan membuat Sendai dan Karashu saling menghancurkan."

"Apa yang kau tahu tentang mereka?"

Hiro tersenyum lagi dengan penuh makna. "Sebagai anggota Kokuei, saya mengantongi banyak informasi tentang mereka."

Yuu Akuma menatap Hiro dengan mata menyipit tajam. "Pembunuh bayaran sepertimu akan bekerja karena dibayar, dan kau kubayar untuk melindungi putriku. Kenapa kau ingin memberikan informasi yang dimiliki Kokuei?"

"Karena ini melibatkan Nona Yurui, yang harus saya lindungi," jawab Hiro. Jawaban yang memang cerdas, karena dia tetap mengutamakan perlindungan terhadap Yurui, tidak menunjukkan motif terselubung apa pun.

Yuu Akuma adalah orang yang cermat dan penuh perhitungan, Hiro yakin dia akan bertindak tanpa harus diberitahu terlebih dahulu, karena dia tahu yang terbaik untuk keluarga dan organisasinya.

"Berapa yang harus kubayar agar mendapat informasinya?" tanya Yuu akhirnya.

"Anda bisa tanyakan itu pada Ryota-danchou."

Yuu Akuma diam sejenak, menepuk tangannya dua kali hingga pintu dibuka dan Shinji yang merupakan salah satu tangan kanannya muncul. Pria itu membungkuk di depan Yuu Akuma sambil membawa kotak cerutu.

Yuu Akuma mengambil satu batang cerutu, memotong ujungnya dan menjepit diantara bibirnya. Shinji dengan segera menyalakan pemantik dan membakar ujung cerutu.

"Katakan apa yang mereka rencanakan," kata Yuu Akuma seraya menghisap cerutunya.

"Takayagi membuat aliansi diam-diam dengan Karashu untuk merebut prefektur Kanagawa. Mereka memulai dengan bisnis prostitusi di beberapa wilayah dan berbagi hasil. Karena mereka pernah terikat pernikahan 26 tahun lalu, itu mempermudah aliansi mereka."

"Apa kau akan mengatakan bahwa Sendai harus membuat aliansi diam-diam dengan salah satu diantara mereka?"

Hiro menarik senyum simpul. "Takayagi bergerak lebih dulu untuk membuat Sendai dan Karashu saling menyerang, dan mereka akan mengambil untung di belakang ketika Sendai dan Karashu lengah. Klan Karashu masih belum menyadari bahwa mereka sedang diadu domba dengan Sendai."

Yuu Akuma menyesap cerutunya sambil menimbang-nimbang. Yang terbaik adalah membuat aliansi dengan Karashu, dan hancurkan aliansi antara Karashu dan Takayagi.

"Mereka hanya menguasai satu wilayah, beraninya mereka padaku!" geram Yuu Akuma.

"Mungkin karena mereka memiliki kekuatan tambahan di belakang, maka dari itu mereka sangat berani, bos." Shinji ikut menimpali.

Yuu AKuma menyipitkan matanya sambil mengembuskan asap cerutunya. "Kekuatan tambahan? Dengan kepercayaan diri seperti itu, sepertinya mereka mendapat dukungan organisasi yang lebih besar."

Hiro diam-diam memerhatikan Yuu Akuma dengan penuh arti. "The Ghost," katanya.

The Ghost adalah organisasi kriminal internasional yang masuk dalam kelas A, di mana mereka sangat misterius, berbahaya dan bahkan tak pernah tertangkap. Tidak ada yang tahu siapa pemimpin mereka, di mana markas mereka. Anggotanya tersebar di seluruh dunia, dan berasal dari berbagai kalangan. Para politikus, mafia, pengusaha dan yang lainnya. Mereka berbisnis, dari yang bersih sampai yang kotor.

"Ryota sudah membunuh ketuanya belasan tahun lalu. Apakah mereka masih berdiri?" Menyesap rokoknya lagi, Yuu Akuma mengembuskan asapnya ke arah Hiro. Asap mengepul dan seakan menari-nari di hadapan wajah Hiro.

"Siapa pun bisa menjadi ketuanya, selama orang itu sangat kuat dan bisa mendominasi semua anggotanya," balas Hiro.

"Menarik," komentar Yuu Akuma. "Bagaimana menurutmu?"

"The Ghost tidak akan ikut campur dalam organisasi orang lain selama itu tidak menguntungkan mereka. Jika mereka melawan Sendai hanya demi Takayagi, itu hanya akan merusak tatanan organisasi di Jepang. The Ghost tidak akan bergerak."

Yuu Akuma menyeringai memandang Hiro. "Kau sangat memahami The Ghost seperti telapak tanganmu sendiri."

Ruangan jatuh dalam keheningan, dan Yuu Akuma mematikan cerutunya. Dia bangun, berjalan mendekati Hiro kemudian menepuk bahunya.

"Aku tahu kau tidak sesederhana yang kau tunjukkan. Aku juga tidak peduli, apakah kau anggota Kokuei atau anggota The Ghost. Jika aku tahu kau memiliki niat terselubung yang akan menyakiti putriku, aku tidak akan menunda untuk memotong-motong seluruh anggota tubuhmu," bisik Yuu Akuma, kemudian berjalan pergi dari ruangan itu.

Setelah Yuu pergi, pintu ditutup, kini hanya ada Hiro yang masih duduk di tempatnya. Tiba-tiba sebuah senyuman puas tercipta di wajahnya.


🌸🌸🌸

Tutoring the Princess Yakuza (Tersedia di Google Play & KARYAKARSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang