Bab 24.1

708 113 0
                                    

Yurui dan Hiro kambeeeekkk...


🌸🌸🌸



Dua bulan kemudian.

Dua bulan telah berlalu sejak apa yang terjadi dengan Yurui dan Ren Matsumoto. Sejak saat itu, Ren Matsumoto yang bersifat keras dan mudah tersulut emosi, dengan segala sifat memberontaknya, dia mengambil alih kekuasaan klan Karashu dari kakeknya dan membawa separuh dari anggota klan Karashu untuk mengamankan bisnis mereka.

Namun Sendai bukanlah sebuah grup yang hanya menguasai satu atau dua wilayah, dan eksistensinya selama puluhan tahun telah berhasil membawa grup Sendai menguasai sebagian besar prefektur Jepang dengan kepemimpinan Yuu Akuma selama dua puluh tahun lebih.

Dengan perseteruan klan Karashu dan Sendai grup, telah menjadi berita yang cukup menarik di dunia bawah tanah––khususnya dunia gangster dan mafia. Telah banyak gangster-gangster kecil yang memanfaatkan perseteruan mereka, dengan menempati beberapa wilayah Osaka yang mulai goyah.

Selama dua bulan terakhir, klan Sendai secara terang-terangan menduduki wilayah Osaka dan membuat kegaduhan di beberapa tempat bisnis klan Karashu seperti rumah bordil dan tempat hiburan. Mereka melakukannya dengan alasan bahwa Sendai sudah tak bisa didamaikan lagi dengan klan Karashu setelah pewaris mereka––Ren Matsumoto––sedang berusaha membunuh putri dari bos besar Sendai.

Setelah dua bulan berlalu, klan Sendai mulai mengambil alih sebagian besar wilayah Osaka, hingga klan Karashu mulai terpojok dan tak lagi bisa tenang. Mungkin sebentar lagi, mereka akan bernasib sama seperti klan-klan lainnya yang diasingkan oleh Sendai.

Yang lebih buruk lagi, banyak dari anggota Karashu yang hilang tanpa jejak begitu saja. Mereka menduga jika Yuu Akuma menculik dan membunuh mereka, lalu membuang mereka di laut. Ini jelas membangkitkan amarah klan Karashu, dan mulai memberontak hingga peperangan memperebutkan wilayah pun tak bisa lagi dihindarkan.

Berita ini tentu menyebar di dunia yakuza, yang dengan cepat sampai ke telinga semua orang, dan menganggap bahwa Yurui Sendai memang jelmaan siluman rubah, yang bisa membawa bencana karena kecantikan dan tipu dayanya.

Selain gangster-gangster kecil yang merasa semakin cemas dengan kekuasaan Sendai, ada dua organisasi lainnya yang sedang mengintai di balik perseteruan itu; The Ghost yang menikmati pertunjukan para yakuza itu bertempur, dan klan Takayagi yang menguasai prefektur Aichi yang sedang mengawasi Yokohama dan Tokyo dikala Sendai lengah.

Akan tetapi bagi Yurui, tidak merubah apa pun dari kehidupannya. Meski dia nyaris terbunuh di tangan Ren Matsumoto, tidak meninggalkan jejak trauma dan ketakutan dalam dirinya, justru hanya ada kesenangan karena dia telah berhasil membantu Ayahnya untuk menguasai sebagian besar wilayah Osaka. Dengan anggapan bahwa jika dia dan Hiro memiliki andil besar dalam rencana ini, maka hubungannya dan Hiro akan segera direstui ketika mereka mengungkapkannya.

"Yu-chan."

Yurui menggeliatkan tubuhnya, berbalik dan menarik selimut sampai menutupi kepala. Selimutnya terangkat, bersama dengan gaun tidurnya yang tersingkap hingga rasa dingin menerpa kulitnya. Dia tersenyum masih dengan mata terpejam.

"Hiro sudah mulai berani," kata Yurui seraya membuka mata dan berhadapan dengan Hiro yang sedang membungkuk di atasnya dengan tangan menggerayang di balik gaun tidurnya.

Suara tawa Yurui mengalun saat rasa geli muncul di perutnya dan terus naik ke dadanya. Akan tetapi tangan Hiro yang satu lagi segera membekap mulutnya agar berhenti tertawa. Selama beberapa saat Hiro pun menegakkan kembali tubuhnya, menatap Yurui dengan kedua tangan di saku celana.

Pagi ini, Hiro sudah berpakaian rapi serba hitam dengan dasi berwarna merah dan sarung tangan kulit yang juga menyembunyikan kedua tangannya. Rambutnya di sisir dengan rapi, dan sebuah earphone terpasang di satu telinganya.

Yurui bangun, mendudukkan dirinya sambil menguap. Dia melirik ke jendela yang gordennya sudah dibuka. Suasana di luar terlihat mendung dengan dihiasi rintik gerimis. Awal musim gugur, hujan mulai turun dan suhu mulai menurun. Yurui pun pada akhirnya kembali masuk kuliah setelah melewati libur musim panas yang menakjubkan dengan ditemani oleh Hiro.

"Di luar gerimis," kata Yurui lagi seraya menguap. "Kelasku dimulai pukul sepuluh."

"Kau haru tetap bangun sekarang. Ayahmu memintamu untuk menemuinya."

"Ya, Chichi selalu menyuruhku bangun pagi-pagi sekali," jawab Yurui dengan malas. Meski begitu, dia tetap bangun dan berjalan ke kamar mandi.

Ketika masuk, tepat sebelum pintu tertutup, dia bersandar di kusen pintu sambil menatap Hiro dengan kerlingan nakal di matanya.

"Mau masuk?" Dengan nada mengajak, dia mengedipkan sebelah mata.

Hiro menatapnya dalam diam, kemudian menyeringai tipis seraya berjalan mendekati Yurui.

Yurui menarik dasi Hiro, berjinjit dan berbisik, "Ajari aku melakukannya di bawah shower."

Tanpa mengatakan apa pun lagi, Hiro mendorong Yurui ke dalam kamar mandi sambil menutup pintu dengan kakinya. Pintu tertutup, dan keduanya menghilang di baliknya, yang menggantikan kesunyian pada kamar itu.


🌸🌸🌸


Versi lengkapnya (khusus 20+) untuk bab ini tersedia di Karyakarsa yaaa,, 🤭🤭

Versi lengkapnya (khusus 20+) untuk bab ini tersedia di Karyakarsa yaaa,, 🤭🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tutoring the Princess Yakuza (Tersedia di Google Play & KARYAKARSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang