bab 09. misi dari sistem

207 33 0
                                    

Haloo, Cimay!!
Gimana kabarnya hari ini? Baik, kan? Masih semangat kan bacanya?
Kalian tau nggak? Semalam aku nulis tapi hilang semua, hikss sedih banget😭
Mana udah hampir satu bab😭
Bintangnya jangan pelit, biar aku makin semangat buat nulisnya😍
Happy Reading!!!!

•••••

"Dia, gadis yang ada di mimpi aku." Ucap batin pangeran dengan ribuan pertanyaan di benak nya.

Pangeran tak henti-hentinya menatap raut wajah Vey yang saat ini duduk disofa sembari mengusap puncuk kepala Francey. Shabrina menatap manik mata pangeran yang tak menatap ke arah nya, dia merasa sakit hati saat kekasihnya menatap gadis lain.

"Sayang." Ujar Shabrina dengan nada yang dibuat selembut mungkin, mendengar ucapan dari kekasihnya membuat pangeran menatap Shabrina.

"Hm?" Sahut pangeran dengan alis yang terangkat satu.

Mendengar jawaban dari pangeran jelas membuat Shabrina marah dan membuang wajah ke arah lain, pangeran yang merasa di acuhkan pun merasa bingung, apa yang salah darinya? Dia hanya bertanya, kan?

"Kenapa sayangku, cintaku, my heart, hm?" Blus, pipi Shabrina yang semula putih kini berubah menjadi merah merona.

Saat ini Shabrina tengah menahan malu karena ucapan dari pangeran, rasanya ingin terbang ke angkasa sekarang juga saat mendengar penuturan dari kekasihnya. Bahkan senyuman yang semula ia tahan, kini tak dapat lagi untuk ditahan, dia tersenyum lebar hingga menampakkan deretan gigi putih nya.

"Kenapa, hm?" Tanya pangeran dengan mensejajarkan wajah nya dengan Shabrina.

Kejadian itu membuat Shabrina sontak menepuk bahu pangeran dengan sangat kuat, hingga membuatnya meringis kesakitan.

"KDRT." Ujar pangeran dengan bibir mengerucut dan mengusap bahu nya yang terasa sedikit sakit.

Semua orang yang berada disana ikut merasa bahagia karena pangeran telah sadar, begitupun dengan kaisar, tanpa diketahui oleh orang, kaisar tersenyum menatap raut wajah bahagia dari adiknya, kaisar tersenyum sangat tipis bahkan hampir tak terlihat.

Namun, sebaliknya dengan seorang gadis yang kini berdiri dibalik pintu kamar pangeran, tangan gadis itu terkepal sangat kuat hingga membuat buku-buku kukunya memutih. Wajahnya memerah karena menahan amarah yang bisa meledak kapan saja.

"Mungkin saat ini kalian bisa tersenyum, tapi tidak di lain hari." Gumam gadis itu dengan tersenyum miring.

Vey yang tanpa sengaja menatap ke arah pintu dan menyadari dengan kehadiran gadis itu pun menautkan kedua alisnya, gadis itu menatap ke arah Vey hingga tatapan mereka bertemu, lalu gadis itu melenggang pergi dari sana.

"Dia siapa, ya?" Tanya batin Vey.

Saat pikirannya disibukkan dengan pertanyaan, siapa gadis itu? Vey terkejut dengan suara keras dari pangeran yang meraung kesakitan.

"ARGGHHHH!!" pekik pangeran, ia memegang kepalanya yang terasa begitu sangat nyeri.

Shabrina yang melihat itu pun merasa sangat khawatir, dia berusaha untuk menenangkan pangeran namun saat ingin menyentuhnya tangannya langsung ditepis kasar oleh pangeran. Kaisar yang melihat kejadian itu pun langsung menghampiri ranjang adiknya, tak berbeda dengan Shabrina, tangan kaisar yang ingin memegang kepala adiknya pun langsung ditepis olehnya.

Bantal dan selimut yang berada disana sudah acak-acakan tak beraturan, bahkan rahang Shabrina sempat terkena tendangan dari pangeran hingga membuat pipinya memerah. Kaisar yang tak ingin Shabrina terluka pun menyuruhnya untuk bangkit dari sana.

"Pangeran kenapa, hikss?" Tanya Shabrina dengan isakan tangisnya.

•••••

Di dalam kamar dengan cahaya temaram, seorang gadis dengan gaun berwarna beigh, tengah mondar-mandir sembari memegang dagu nya, lalu gadis itu berjalan menuju meja rias nya dan memandangi wajah nya, gadis itu menepuk kedua pipinya beberapa kali dan mengerjapkan mata nya beberapa kali juga.

"Tuan, anda kenapa? Apakah anda gila?" Tanya sistem yang juga bingung dengan tingkah dari tuan nya itu.

"Kurang asem! Orang cantik kayak gini masa dibilang gila?" Ujar Vey yang tak terima dengan hinaan dari sistem.

"Lalu? Anda kenapa? Apa yang membuat anda seperti ini?"

"Sistem." Ucapnya dengan penuh nada penekanan. "Aku bosen disini, aku pengen jalan-jalan, aku juga pengen ngelakuin hal yang seru." Ucapnya dengan dagu yang ia letakkan di atas meja.

"Hm, kalo gitu, anda akan saya kasih misi."

Vey mengangkat kepalanya lalu matanya berbinar cerah saat mendengar kata 'misi dari sistem'.

"Apa itu misinya?" Tanya Vey dengan antusias.

"Anda harus membuat kaisar jatuh hati kepada anda."

'prang...'

Vey melempar vas bunga yang berada di atas meja rias, bahunya naik turun mengatur nafasnya yang tak beraturan. Apakah dia tak salah dengar? Misi nya, membuat kaisar jatuh hati? Benarkah?

"Apa kamu gila? Aku nggak mau kalo harus membuat kaisar jatuh hati sama aku!" Kekeuh Vey yang tak terima dengan misi dari sistem.

"Jika anda menolak, anda akan mendapatkan hukuman."

Vey menyerjit saat mendengar jika menolak misi maka akan mendapatkan hukuman. "Ya sudah, hukum saja aku, daripada harus membuat kaisar jatuh hati."

"Apa anda yakin, tuan?" Vey mengangguk kan kepala nya. "Hukuman nya, anda akan kembali ke wujud anda yang semula."

"APAA?!" Mendengar ucapan dari sistem tentu membuat Vey terkejut. "Kamu nggak salah bilang, kan?"

"Tidak, tuan. Terima atau dihukum?"

"Sial, sepertinya ini jebakan dari sistem." Ucap batin Vey.

"Baik, aku terima misi dari kamu."

"Bagus, tuan. Batas misi nya sampai bulan depan, jika anda gagal, maka anda akan kembali ke wujud semula."

"Curang! Kamu nggak bisa gitu, masa ngasih misi waktunya cuma sebulan? Nggak adil!" Vey berjalan menunju ke kasurnya sambil menghentakkan kakinya.

"Terima atau dihukum?" Vey memutar malas bola matanya, selalu saja begitu yang sistem ucapkan.

"Iya, terus nanti kalo aku berhasil, kamu mau kasih aku hadiah apa? Masa nggak ada hadiahnya? Nggak asik dong." Ujar Vey yang saat ini duduk ditepi ranjang nya, lalu ia mengambil secangkir minuman yang berada di atas nangkas.

"Hadiahnya, anda akan menjadi istri kaisar."

Ukhukk...

Vey tersedak air minum yang saat ini ia minum. "SISTEMM!!"

TRANSMIGRASI VEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang