bab 15. capek

188 20 8
                                    

Bintangnya jangan pelit🌟🌟🌟

•••••

Mereka pun memesan beberapa makanan yang ingin mereka makan, setelah menunggu beberapa saat, makanan mereka telah terhidang di meja tempat mereka duduk.

"Wah, ini makanan apa? Kelihatannya enak." Tanya Vey.

"Ini sop ekor buaya," Vey yang mendengar ucapan dari prajurit itu pun terkejut, matanya membulat sempurna.

"Kalo ini daging kambing mati." Lagi dan lagi, Vey dibuat terkejut mendengar nama makanan yang ada dihadapan nya saat ini.

"Ini beneran sop b-buaya?" Tanya Vey yang sedikit gugup sembari menunjuk mangkuk sop yang ada di depannya.

Salah satu prajurit yang menemani Vey makan pun mengangguk kan kepala nya. "Kenapa, nona? Anda tidak suka? Ini enak. Bahkan, ini makanan yang banyak disukai masyarakat sini."

Vey meneguk salivan nya yang terasa sedikit tercekat, dia tak habis pikir dengan makanan yang disukai masyarakat sini.

"Jangan percaya, nona. Itu bukan sop ekor buaya, tapi itu sop ekor sapi." Ujar salah satu prajurit yang tak setuju jika Vey dibohongi.

Vey pun menganggukkan kepalanya, "Berani bohongi Vey, awas aja nanti akan aku kerjain dia, hahaha." Ujar batin Vey tertawa licik.

"Kalo ini, beneran kambing mati?" Tanya Vey lagi.

"Iya, nona. Kalo kambing hidup mana bisa dimakan." Sahut prajurit itu yang membuat otak Vey yang semula sedikit lemot kini mulai terhubung kembali.

"Iya juga, ya? Kalo kambing hidup kan nggak bisa dimakan." Gumam Vey sembari mengusap dagunya.

•••••

Disebuah hutan, dua gadis dengan gaun selutut itu sedang berdiri dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Huh, huh, huh, capek banget. Gendong aku dong, Ly." Kata Xena yang saat ini berdiri dengan tangan yang bertumpu di lutut nya.

Lylia spontan memukul ringan kepala Xena, "Kamu kira aku nggak capek? Enak aja mau minta gendong."

"Kan kamu kuat, pasti nggak capek, kan?"

"Ishh, sekuat-kuatnya manusia, pasti ada masanya dia capek, Xen. Kamu pikir manusia nggak ada capeknya? Kadang juga robot bisa rusak, kan? Nah, ibaratnya gitu." Ujar Lylia, yang membuat Xena menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Kamu benar juga, aku kadang juga capek. Tapi harus tetep bekerja dan melakukan hal ini itu disaat aku lagi capek banget." Tutur Xena, dia menghembuskan nafas nya secara kasar.

"Iya, capek bukan berarti harus nyerah, kan? Dibalik kata 'capek' akan ada hasil yang akan kita nikmati suatu hari nanti. Jadi, kita harus tetap semangat. Kalo capek, istirahat sejenak, jangan dipaksakan." Lylia mengepalkan tangannya keatas didepan dada nya, dengan semangat yang membara.

"Eh, kita kan mau nyari nona cantik. Kok malah berhenti disini?" Ucap Xena yang baru menyadari dengan misi mereka.

"Kamu sih, kalo kamu nggak berhenti pasti kita nggak akan ketinggalan jejak nona cantik." Ucap Lylia menyalahkan Xena, yang sedari tadi banyak berhenti nya.

"Kan aku capek, kata kamu, kalo capek suruh istirahat. Kamu juga tadi mampir beli es dulu, katanya haus. Coba kalo tadi kamu nggak berhenti buat beli es, pasti kita nggak akan kehilangan jejak nona cantik." Keduanya pun saling menyalahkan satu sama lain.

TRANSMIGRASI VEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang