bab 03. tamu tak diundang

335 45 1
                                    

Halo!
Karena aku lagi baik hati, jadi up nya cepet hehe.
Happy Reading!!

•••••

Beberapa detik berlalu kini tubuh Vey telah berada di istana, prajurit yang melihat kedatangan Vey secara tiba-tiba langsung mengarahkan pedang tepat di depan leher Vey, sontak kejadian itu membuat Vey terkejut dan bingung dengan apa yang dilakukan prajurit, dia hanya menatap ke pedang yang berada tepat di depan nya sedangkan prajurit itu berada di samping Vey.

"Siapakah anda, nona? Mau apa anda datang ke istana ini? Apakah anda adalah penyihir yang ingin menghancurkan pesta pertunangan pangeran?" Tanya prajurit dengan tegas dan sorot mata yang begitu tajam.

Mendengar perkataan dari prajurit membuat Vey mengangkat kepala nya untuk menatap prajurit tersebut, bertapa terkejut nya ia kala menatap betapa tampan nya prajurit tersebut, mata nya berbinar cerah dan senyum tipis pun terlihat terbit disana. Tak jauh berbeda dengan prajurit, dia juga terkagum dengan paras cantik yang dimiliki Yuveyra Oftasheyla, terlihat dari rona pipi nya yang memerah menahan malu.

"A-anda siapa no-na?" Tanya prajurit sedikit gugup, terdengar juga suaranya yang sedikit merendah tak seperti tadi.

"Saya Vey, wanita paling cantik di dunia ini." Ucapnya dengan mengedipkan sebelah mata nya, kejadian itupun membuat prajurit jatuh pingsan.

"Lah? Kok pingsan? Apa aku secantik itu?" Tanya Vey pada dirinya sendiri.

"Oh iya, aku kan belum lihat wajah aku, disini ada cermin nggak ya?" Pandangan Vey celingukan mencari cermin tapi tak menemukan keberadaan nya.

"Apakah anda mencari cermin, tuan?"

"Suara siapa itu?" Vey terkejut mendengar suara yang tak lain adalah dari sistem.

"Saya sistem tuan? Apakah anda lupa?" Setelah sistem mengatakan itu, Vey teringat jika dirinya sekarang berada di dunia novel dan selalu ada sistem dimana pun dia pergi.

"Maaf sistem, saya lupa."

"Permintaan maaf diterima. Saya bisa memberikan anda cermin, tuan. Dan apapun yang anda minta akan saya berikan."

Sebuah cermin kecil muncul di genggaman tangan Vey, dia pun langsung mengarahkan cermin tepat di depan wajah nya, dia terkejut dengan wajahnya yang sekarang. Cantik, dia sungguh cantik sekarang, bahkan kecantikan dirinya yang dulu kalah jauh dari kecantikan yang sekarang ia miliki.

Karena saking terkejut nya, dia menjerit sekencang mungkin hingga membuat para prajurit berdatangan, prajurit yang baru sampai langsung pingsan menatap kecantikan Vey yang sangat diluar batas. Vey hanya menatap polos prajurit yang berjatuhan pingsan karena dirinya.

"Tuan, seperti nya anda harus memakai penutup wajah"

"Iya sistem, kamu benar, aku harus pakai penutup wajah. Jika tidak, orang-orang yang melihat ku akan pingsan." Sebuah kain berwarna abu-abu sedikit transparan muncul didepan Vey, dengan sigap dia pun segera memakai untuk menutupi wajahnya.

"Sistem, terus aku harus ngapain disini?"

"Untuk sekarang anda belum memiliki misi, tuan, jadi saat ini terserah anda mau melakukan apa."

"Kalau begitu, misi aku saat ini adalah mencari pria tampan." Ucapnya dengan di akhiri tawa yang menggelegar.

Dia pun berjalan berkeliling istana yang dia sendiri pun tidak tau itu istana siapa, sepanjang perjalanan yang dia lihat hanya ada prajurit yang berjaga di setiap lorong istana. Tapi dia juga senang, karena setiap prajurit yang dia lihat rata-rata tampan semua, jadi dia bisa sekalian cuci mata. Sementara prajurit hanya menatap vey yang terus melangkah kan kakinya, dia pikir jika Vey adalah tamu undangan dari sang pangeran yang saat ini tengah melangsungkan pertunangan.

Dari paras dan penampilan yang dimiliki Vey, orang-orang berfikir jika Vey adalah putri dari seorang raja, tanpa sadar langkah kaki Vey telah membawa nya ke ruangan tempat dimana acara pertunangan itu berlangsung, Vey berjalan ke arah pangeran dan tunangan nya yang saat ini kedua nya tengah berbahagia.

Dia pun berhenti tepat di depan pangeran, lalu membungkuk kan badan nya sejenak untuk memberi hormat. "Selamat atas pertunangan nya, pangeran yang agung."

"Terima kasih," sahut pangeran lalu memberikan senyum yang berhasil membuat Vey diam tak bisa berkutik.

Suara deheman berhasil membuat nya tersadar, bukan pangeran yang berdehem tapi tunangan nya, dia adalah wanita yang sangat pencemburu, Vey pun memutuskan untuk segera pergi dari sana, dan mulai melangkahkan kaki nya, baru beberapa langkah, kakinya tersandung karpet hingga membuat nya terjatuh dan membuat kain yang menutupi wajahnya terlepas hingga membuat dirinya menjadi pusat sorotan tamu undangan.

"Siapa dia?"

"Dia cantik sekali."

"Apakah dia seorang putri kerajaan?"

Para tamu bertanya-tanya, siapakah wanita yang saat ini terjatuh? Apakah putri kerajaan?

Baru ingin mengambil kain yang menjadi penutup wajah, sebuah tangan kekar muncul tepat di hadapan mata nya, dia menatap lelaki yang saat ini berdiri dihadapan nya, lagi dan lagi, dia dibuat terpesona dengan ketampanan yang dimiliki para pria yang berada di dunia novel ini.

"Apakah anda tidak apa-apa, nona?" Tanya lelaki tersebut yang tak lain adalah Duke Aero.

Vey menatap wajah Duke dengan seksama, dia kagum dengan ketampanan Duke, begitupun dengan Duke, dia juga sangat kagum dengan paras cantik dari gadis yang ada dihadapan nya.

"Apakah kaki anda sakit, nona? Sehingga anda tak mampu untuk berdiri lagi?" Tanya Duke sekali lagi, masih tak ada jawaban.

Dengan cepat Duke menggendong tubuh Vey ala bridal style, kejadian itu membuat Vey terkejut dengan perlakuan pria yang saat ini tidak ia kenali, kejadian itu juga membuat para tamu berfikir jika gadis tadi adalah pacar dari Duke, sedangkan disana ada pria yang sedang menahan amarah melihat apa yang ada dihadapan mata nya saat ini.

TRANSMIGRASI VEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang