WARNING!
Chapter kali ini mengandung adegan seksual. Bagi kalian yang merasa tidak nyaman atau masih dibawah umur bisa di skip saja. terima kasih.
•••
"Selamat atas kelahiran anakmu, Jung. Aku turut berbahagia." ujar Heeseung sambil menyerahkan sebuah bingkisan kepada Sungchan yang berdiri dihadapannya.
"Terima kasih sudah datang, Lee. Kapan akan menyusul?" tanyanya sedikit mengejek temannya. Pasalnya, dari semua teman yang ia miliki hanya Heeseung yang belum menikah dan memiliki mate.
"Kau mengejekku, huh?! Shotaro, buang saja suami bajinganmu ini ke pantai." ujar Heeseung kepada Shotaro yang sedang menggendong bayi mungil yang terbalut selimut hangat.
"Cepatlah mencari omega dan memiliki anak, Lee. Kau tidak berniat melajang hingga ajal menjemput mu bukan?" Sungchan tertawa setelah puas melihat wajah kesal Heeseung. Ah, dia sungguh bahagia bisa mengejek temannya ini.
Heeseung pergi berlalu dari Sungchan dan shotaro setelah berbincang sebentar. Ia berdiri dipojok ruangan, menghindari para kolega Sungchan yang mengenalnya. Ayolah, dia sedang mulai memasuki fase rutnya, tidak mungkin ia bisa mengobrol dengan mereka bukan?
Tubuhnya mulai terasa panas dan pusing membuatnya bergegas ke kamar mandi. Saat hendak menutup pintu, seseorang menerobos masuk ke dalam dan mengunci pintu kamar mandi. Heeseung mendelik dan berusaha mengusir laki laki itu.
Namun bukannya pergi dari sana, ia malah dipojokkan ke dinding bilik kamar mandi. Kedua tangannya ditahan diatas kepala, sementara bibirnya dibungkam dengan bibir lainnya. Dilumat dengan kasar membuat bibirnya bengkak dan sedikit perih.
Heeseung memalingkan wajahnya dengan kasar membuat ciuman seketika terlepas. Membuat Heuningkai—laki-laki yang menerobos masuk kedalam— menatapnya tajam dan tanpa aba-aba menggendong nya diatas pundaknya lalu membawanya keluar.
Heeseung memberontak meminta untuk diturunkan, namun Heuningkai tidak menurutinya dan terus berjalan pergi dari sana. Beruntung jalan yang dilewatinya sepi hanya ada sekertaris Heuningkai dan Heeseung yang menunggu. Walau melihat sang bos yang meminta tolong, sekertarisnya hanya diam.
Bukan tidak ingin membantu, tapi ia yakin Heuningkai bisa mengatasi bosnya itu. Lagipula urusan keduanya harus diselesaikan bukan?
Heuningkai membuka pintu mobil dengan sebelah tangan dan melemparkan Heeseung kedalam. Tepat di kursi belakang penumpang.
"Akh!" ringis Heeseung ketika merasakan kepalanya yang terbentur cukup keras dengan kaca mobil.
Heuningkai menutup pintu dan berjalan memutar untuk masuk ke dalam kursi pengemudi dan mulai menjalankan mobil menuju apartement mewah miliknya.
Sampai di apartement, Heuningkai membuka pintu dan kembali menggendong Heeseung ala karung beras. Umpatan kasar serta tarikan pada rambut Heuningkai dilakukan oleh Heeseung agar dirinya terbebas. Namun hal itu nampak tidak ada gunanya karena Heuningkai tidak terpengaruh sama sekali.
Sampai di unit apartmentnya, Heuningkai kembali melemparkan Heeseung ke atas kasur. Sebelumnya ia sudah mengunci pintu kamar dan pintu utama agar Heeseung tidak bisa kabur dari sana. Well, dengan begitu, ia tidak akan kecolongan.
Lagi-lagi Heeseung kembali meringis kesakitan ketika punggungnya menghantam kasur dengan keras. Kepalanya pun terbentur headboard dengan kencang membuatnya pusing.
Heuningkai membuka pakaian yang ia kenakan dengan tergesa-gesa dan melemparnya ke sembarang arah. Ia mulai mendekat pada Heeseung yang sibuk dengan rasa sakit pada kepalanya. Kaki Heeseung ditarik, pakaiannya dibuka paksa pun dengan dalaman yang ia kenakan.
Beberapa kancing kemeja mewah miliknya terlepas dan terhambur diatas lantai secara acak. Feromon milik Heuningkai dikeluarkan olehnya memenuhi seluruh ruangan. Karena Heuningkai dengan sengaja mengarahkannya pada Heeseung untuk membuat pemuda itu jatuh dari alam bawah sadarnya. Pun untuk memancing rut Heeseung yang sudah mulai datang.
Heeseung mulai menggeliat kepanasan diatas ranjang. Tubuhnya basah oleh keringat yang bercucuran. Padahal suhu diruangan sudah diatur paling dingin. Tangan Heeseung mulai mengocok kejantanannya yang mulai berdiri tegak.
"Hngh! Sakit.." rengek Heeseung sambil terus menerus memompa kejantanannya untuk memuaskan dirinya sendiri.
"Perlu bantuan?" Heuningkai mengeluarkan suaranya setelah hanya diam memperhatikan Heeseung yang sedang memuaskan dirinya sendiri. Feromon Heeseung mulai menguar memenuhi ruangan bercampur dengan feromon miliknya.
"Hngh! Akh! Keluarkan! Jangan dimasukkan!" Heeseung berteriak sambil berusaha mengeluarkan jari milik Heuningkai yang bersarang didalam lubangnya. Ia bukan omega yang bisa mengeluarkan cairan lubricant dari dalam tubuhnya.
Keadaan lubang miliknya masih benar-benar kering. Walau begitu, jari-jari Heuningkai dapat masuk walau dengan sedikit paksaan.
Heuningkai mulai menggerakkan jarinya, membuat gerakan menggunting. Heeseung berteriak semakin kencang. Lubangnya sangat sakit sekarang. Dirasa sudah cukup, Heuningkai menghentikan aktivitasnya dan mulai mengeluarkan jari-jarinya dan berganti untuk memasukkan penis miliknya.
Heuningkai mulai mendorong kepala penisnya untuk masuk kedalam lubang Heeseung. Dengan sekali hentak, ia memasukkan penisnya kedalam. Ia mendesis pelan karena dinding-dinding rektrum Heeseung menjepitnya keras. Heeseung menangis dengan kencang. Kedua tangannya mencengkram seprai dengan kencang pun dengan bibir bagian bawahnya yang ia gigit untuk menyalurkan rasa sakit yang dirasakannya.
Heuningkai menarik penisnya tapi tidak sampai keluar dan menghentakkannya dengan kencang tanpa mengindahkan Heeseung yang menangis. Teriakan Heeseung semakin kencang dengan tubuhnya yang terhentak-hentak akibat kerasnya hentakan yang di lakukan oleh Heuningkai.
"Hngh! Sakit, No! Stop!" Kepalanya ia gelengkan cepat dengan air mata yang mengalir deras. Kuku-kuku panjangnya mencakar punggung Heuningkai membuat rasa nyeri timbul begitu saja dengan bercak kemerahan.
"Enak? Bagaimana permainanku, Ka?" Tanya Heuningkai sambil terus menghentak kuat pinggulnya. Ia merunduk sedikit dan mulai membuat tanda kemerahan di leher putih Heeseung. Nipple Heeseung pun ia gigit dan emut dengan kencang.
Tubuh Heeseung bergetar kencang karena pelepasannya. Walau mulai merasa nikmat, Heeseung masih merasakan sakit pada lubangnya. Setelah Heeseung melakukan pelepasan pertamanya, Heuningkai membalik tubuh Heeseung dengan cepat menjadi tengkurap tanpa melepaskan persatuan mereka.
Walau sedikit nyeri ia kembali melanjutkan untuk menghentakkan pinggulnya semakin cepat karena pelepasannya pun sudah dekat. Heuningkai menggeram ketika ia mengalami pelepasan. Taring tajam terlihat dari balik bibirnya dan matanya berkilat dengan kilatan berwarna emas. Dadanya ia tempelkan pada punggung Heeseung. Lidahnya menjilat tengkuk leher Heeseung dan mulai menggigitnya dengan keras membuat kulit itu tersobek dan mengeluarkan darah—melakukan mating.
Pinggulnya menekan keras agar penisnya masuk semakin dalam membuat Heeseung merasa didalam sana akan robek jika terus ditekan seperti itu. Ia melakukan knotting, penisnya membesar dan mengunci untuk beberapa saat. Cairan sperma miliknya menyembur deras kedalam tubuh Heeseung.
Heeseung memberontak dan berusaha melepaskan penis Heuningkai agar keluar dari lubangnya. Namun sepertinya penis itu nyangkut membuatnya tidak bisa keluar dari sana dan malah menimbulkan rasa nyeri. Ia menangis semakin keras sembari memegangi perutnya yang terasa sobek.
Wajahnya ia biarkan tenggelam didalam bantal. Membuat isakan yang keluar dari bilah bibirnya teredam. Tidak ada desahan yang keluar dari mulutnya. Hanya tangisan dan teriakan memohon darinya.
Heuningkai melepaskan gigitannya setelah puas. Ia membiarkan penisnya lepas dengan sendirinya. Kepala Heeseung ia angkat dan ia tolehkan kebelakang dan mulai melumat bibir Heeseung dengan lembut. Heeseung tidak membalasnya, ia hanya terus menangis dan menggigit bibir Heuningkai membuat Heuningkai melepaskan ciumannya.
Lidahnya menyecap rasa asin dari air mata Heeseung dan rasa besi dari darah bibirnya yang digigit.
————————
Chapter terpanjang yang aku tulis. semoga kalian suka.
19 - 04 - 2024
![](https://img.wattpad.com/cover/365041516-288-k907362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA FOR ENIGMA [KAISEUNG]
Fanfic⚠️ OMEGAVERSE | MPREG | ENIGMA O R A N G B I J A K T I D A K P L A G I A T ! [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [O N G O I N G] HEUNINGKAI X HEESEUNG TXT X ENHYPEN Setelah hampir ribuan tahun, keberadaan Enigma mulai diketahui oleh dunia. Satu orang lak...