ALPHA FOR ENIGMA [KAISEUNG]

C H A P T E R 14

jangan lupa vote, komen sama follow

jangan lupa

ok

happy reading

•••

Kandungan Heeseung sudah memasuki bulan kelima. Perutnya sudah menunjukkan baby bump walau tidak terlalu besar. Keadaannya semakin parah dari bulan-bulan pertama kehamilan. Beberapa kali Heeseung harus di rawat di rumah sakit karena keadaannya yang semakin melemah.

Tubuhnya berbeda dengan tubuh omega yang memang diperuntukkan untuk mengandung. Karena sejatinya, seorang Alpha mendominasi bukan didominasi. Namun, kini Heeseung yang notabenya adalah seorang Alpha Dominant malah di dominasi oleh orang yang lebih kuat darinya. Seorang Enigma.

Kedua pihak keluarga sudah memaksa agar Heeseung menggugurkan kandungannya. Namun Heeseung menolak dengan tegas. Bahkan sampai mengancam akan bunuh diri jika mereka masih menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.

Kandungan Heeseung itu terbilang kecil. Perutnya tidak sebesar orang-orang pada umumnya di usia lima bulan. Walau begitu, janin didalamnya begitu sehat. Dokter juga mengatakan bahwa hal itu bukan masalah selagi bayinya sehat.

Heeseung duduk bersandar di atas ranjang rumah sakit. Seperti biasanya, ia dirawat di rumah sakit karena kondisi tubuhnya yang melemah. Vitamin saja bahkan tidak cukup untuknya. Beberapa obat sudah ia coba—atas saran dokter, sudah terbukti aman untuk ibu hamil— namun tidak ada yang berhasil.

Dokter memperkirakan bahwa janin harus dikeluarkan sebelum ia berusia matang. Itu cara yang paling efektif untuk mempertahankan nyawa sang ibu, walau representasi kehidupannya hanya 30%.

Itupun harus di lewati oleh prosedur operasi. Akan sangat berbahaya jika Heeseung memaksakan diri untuk melahirkan secara normal. Namun lagi dan lagi, Heeseung menolak. Ia ingin anaknya lahir diusia yang sudah matang. Dan dengan proses melahirkan secara normal.

Heeseung sedikit meringis ketika bergeser sedikit untuk mengambil minum yang berada di nakas samping tempat tidur. Tidak ada siapapun sekarang. Ia tidak memberitahu kedua orang tua dan mertuanya jika ia kembali dirawat.

Begitupun dengan Heuningkai, walau Enigma itu sudah mengetahuinya dan bergegas pulang dari perjalanan bisnisnya menuju rumah sakit. Sudah dari beberapa waktu lalu Heuningkai menelfon menanyakan keadaannya. Seharusnya, ia akan sampai sebentar lagi.

Dan baru saja di bicarakan, ia sudah muncul diambang pintu ruang rawat Heeseung. Nafasnya tidak teratur, keringat membasahi wajah dan tubuhnya. Telihat sekali bahwa ia berlari dari parkiran untuk sampai ke ruang rawat Heeseung yang berada di lantai 7.

Pintu ruang rawat terbuka dengan kencang, bunyi nyaring itu mengangetkan Heeseung. Beberapa perawat yang berjaga di luar pun terlihat terkejut.

Dengan langkah lebar, Heuningkai menghampiri Heeseung setelah menutup pintu. Tubuh ringkih itu ia peluk erat. Berusaha merendam kekhawatirannya.

Jantungnya berdegup kencang ketika mendengar kabar dari direktur rumah sakit bahwa Heeseung kembali dirawat. Kebetulan, ia meminta secara 'khusus' kepada pimpinan rumah sakit itu untuk memberinya informasi mengenai Heeseung. Jaga-jaga jika Heeseung kembali dirawat ketika dirinya sedang tidak berada didekatnya.