Bagaimana jadinya jika cinta ada batasnya?
Batasan kenyataan yang membuat simpul benang merah tak bisa terhubung.
Hidup dengan ketidaksempurnaan. Haruskah seseorang berpura-pura baik-baik saja untuk bisa bertahan?
.
.
.
Just short story.
Start : 5...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BENTAR LAGI END. VOTENYA DONG
***
Arka memutuskan untuk tinggal di apartemen yang letaknya tidak jauh dari kampus. Arka tidak ingin melihat dan berinteraksi dengan Sadam entah sampai kapan, rasanya tiap kali melihat wajah Sadam, sang papi, sekilat bayangan saat ia menghajar dan membentak Naresh dan Nala kembali terekam jelas dibenak Arka.
Sepulang kuliah Arka mengajak teman dekatnya yang bernama Javier ke apartemen. Arka juga meminta Javier untuk menginap di apartemennya karena sejujurnya Arka tidak suka sendiri dan kesunyian. Pindah ke apartemen adalah jalan keluar yang terpaksa untuk menghindar dari sang papi.
"Lo udah izin ke bokap nyokap kan kalo mau tidur disini?"
"Ngapain izin segala anjir gue ngga balik-balik juga bokap nyokap gue ngga peduli. Lo kaya gatau gue aja sih?!"
Arka terkekeh, "Ya barangkali udah berubah kan bokap nyokap lo jadi peduli pada putra semata wayang mereka"
"Kaga ada sejarahnya anjir udah ah males banget bahasnya. Kenapa pindah ke apartemen?"
"Kamu nanyea? Kamu bertanya-tanya?"
"Seme kontol fuck bitch!" Sahut Javier yang mendapat lemparan bantal dari Arka.
"Mulut lo kotor banget anjir"
"Ck. Iya dah si paling clean words"
"Eh- gue mau curhat"
Javier sibuk membongkar isi tasnya dibanding merespon ucapan Arka yang ada disampingnya. Padahal Arka sangat mengharapkan respon positif pemuda setengah bule itu seperti 'boleh banget' atau 'sini gue dengerin' emang salah sih berharap sama manusia apalagi manusianya bentukan Christopher Javier.
"GUE MAU CURHAT CHRISTOPHER JAVIER ANAK COLOMBUS!"
"IYE CURHAT TINGGAL CURHAT GUE DENGERIN ANJING!" Sahut Javier tak kalah ngegas, tangannya masih sibuk membongkar tas dengan raut wajah kesal.
"Bokap gue-"
"Fie*stabubble gum yang baru gue beli ilang! Shit! Yaelah padahal belum dipake!!!!" Seru Javier frustasi.
"Kehilangan kondom udah kaya hilang duit! Beli lagi noh minimarket depan apartemen banyak!"
"Oh ya yaudeh ingetin gue ya nanti"
"Mau main sama siapa lo?"
"Cowok gue"
"Cowok lo yang mana?"
Javier mendengus, "Excuse me broh- emang yang lo tau pacar gue ada berapa sih anjing????!"
"Setau gue cuma si Ryan doang sih. Tapi lo bilang kan udah putus sama dia gara-gara selingkuh?!"
