My Boyfriend

127 4 0
                                    

"gue gak suka sama pacar lo kak, kayanya lo harus pacaran sama gue aja"



"pagi kak lino ganteng" langit menghampiri lino yang baru saja turun dari sepeda motornya

Lino membalas senyum manis langit, "pagi langit, ceria banget kayanya hari ini"

"iya dong. Siapa yang nggak seneng kalo pagi pagi gini udah liat kak lino"

Lino terkekeh mendengar perkataan adik kelasnya itu. Ia mengajak langit untuk segera memasuki area sekolah karena jam pelajaran akan segera dimulai.

"LANGIT! siang banget tumben dateng lo. Ngapain juga lo senyam senyum kaya orang stress gini" hanu meletakkan punggung tangannya di dahi langit, siapa tau sahabatnya itu sakit

Langit menepis tangan hanu, "sinting lo. Gue tadi pagi udah ketemu kak lino, mana dia gak bareng sama Julia. Makin seneng gue"

"lo yang sinting. Masih aja lo demen sama pacar orang"

Langit menggeser kursinya, menghadap langsung kepada sahabatnya yang kelewat berisik itu, "hanu, kak lino itu juga suka gue, semua orang tau itu. Kalo dia gak suka gue, dia udah dari dulu jauhin gue, bukannya malah bales perhatian gue"

Hanu merotasikan matanya malas, sebenarnya memang tidak salah perkataan langit barusan. Darlino memang sudah memiliki kekasih, Julia namanya. tapi hubungan mereka tidak baik, Julia itu tipe perempuan yang redflag. Lino dilarang ini itu, padahal dia sendiri tidak pernah menuruti apa yang lino katakan. Kenapa lino tidak putuskan saja? Julia tidak pernah mau, dia keras kepala setengah mampus. Mengajaknya putus hanya akan menjadi ocehan yang sangat malas lino dengarkan.

Sedangkan langit? langit memang sudah curi curi pandang pada lino sejak awal kelas 10. Tetapi ia tidak berani melangkah lebih jauh karena ia tau bahwa lino memiliki kekasih yang seangkatan dengannya. Lambat laun langit sadar, sebenarnya lino lah yang justru mencoba berinteraksi dengannya. Sejak saat itu, langit mencari tau apa yang terjadi diantara lino dan Julia, dan berakhir sampai saat ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa lino menyukai langit, dan ingin mengakhiri hubungannya dengan Julia.

"mau makan apa lo lang?"

"pengen mie ayam gue"

Jam istirahat di SMA Harapan Bangsa, siswa siswi udah pada keliaran di kantin, kelaperan semua ini mereka. Setelah dapetin apa yang mereka berdua mau, mereka akhirnya duduk di 1 meja, bareng sama temen yang lain, felix sama ian.

"buset an, lo laper apa kalap" langit kaget melihat makanan yang ada di depan ian, pasalnya bocah itu punya sepiring gado gado, sepiring gorengan, sama seporsi batagor

"dua duanya kalo ian mah" tangan felix mencomot bakwan di piring ian

"gue beli banyak juga lo pada ikut makan kan" sinis ian

"heh noh noh liat noh, cowok lo lagi sama ceweknya"

Langit reflek menoleh ke arah yang ditunjukkan hanu. Darlino dan Julia duduk di bangku sebrang mereka, sambil membawa nampan masing masing, "gue samperin kali ya"

Felix menyentil dahi langit, "ya gak pas ada ceweknya juga kali lang"

Langit terkekeh lalu kembali menyuap mie ayam ke mulutnya, "capek dong masa harus sembunyi sembunyi terus, orang orang udah pada tau juga"

Yang lain hanya merotasikan matanya lalu melanjutkan fokus makannya, susah kalo ngobrol sama langit perkara darlino tuh.

"langit"

Belum sempat langit dan yang lain menoleh ke sumber suara, perhatian mereka terpusat pada sebungkus yupi beruang dan sekotak susu stroberi yang diletakkan di meja.

all about us, 2min oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang