!genderswap!
"rasanya kata cantik aja kurang buat gambarin lo"
Darlino berjalan menuju kelasnya dengan lesu, pagi ini ada saja yang membuat semangatnya kacau. Ia meletakkan tasnya sembarangan, membuat Christ yang sedang melanjutkan tidurnya itu terkejut
"anjirlah! Masih pagi udah banting banting aja lo, ganggu orang tidur"Memilih mengabaikan sahabatnya itu, darlino justru ikut meletakkan kepalanya diatas meja, lalu membuka ponselnya.
Christ menatap darlino dengan malas. Darlino ini memang kalau sudah dibuat kesal sekali, seharian pasti dia akan menghadapi segalanya dengan emosi. Udah kaya cewe pms aja. "kantin ayo, guru guru rapat. Kelas kosong sampe siang nanti"
Darlino diam saja. Saatnya Christ mengeluarkan jurus andalan, "gue traktir"
Setelah itu baru darlino bangkit lalu berjalan mendahului Christ untuk ke kantin, "bocah sedeng"
Kondisi kantin sekarang lumayan rame, banyak siswa lain yang juga sama kelaperannya kaya Christ yang udah duduk di bangku bersama dengan semangkok mie ayam dihadapannya. "lo pms ya, no?"
Darlino yang tengah menikmati bakwan goreng rasanya ingin melempar wajah didepannya itu, "apa apaan lo"
"ya lo kalo lagi emosi gitu udah ngalahin kakak gue kalo pms. Kenapa lo tadi? Dicegat emak emak dijalan lagi?" Christ terkikik geli saat ingat kejadian darlino yang diberhentikan oleh emak emak di jalan saat mereka masih kelas 11, hanya karena ia mirip mantan kekasih anaknya
Darlino bergidik ngeri, "nggak lagi deh gue urusan sama emak emak. Ban gue bocor tadi, di tukang tambal ban antrian gue diserobot bocil smp. Untung gue gak telat"
"halah, lo kalo telat juga nggak bakal berangkat. Pasti balik rumah kan lo?"
"nggak berangkat sih iya, tapi kalo balik rumah enggak. Gue masih belum mau mati di tangan mama"
Christ terbahak, ia tau betul betapa galaknya mama darlino ketika menyangkut sekolah putra semata wayangnya itu.
"gue mau tambah gorengan deh, masih laper" darlino bangkit dari duduknya, meninggalkan Christ dengan wajah kesalnya. Darlino ini emang gak tau diri, udah di traktir, minta tambah pula.
BRUKK-
"LO KALO JALAN MEREM YA?! GAK LIAT LO-" umpatan umpatan yang akan lino lemparkan tiba tiba terhenti saat gadis yang baru saja menabraknya itu berbalik. Darlino terkejut, SEJAK KAPAN ADA CEWEK SECANTIK INI DI SEKOLAH MEREKA?!?
Biasa deh, cowok. Sekalinya liat yang cantik auto lupa semua.
"eh kak, maaf banget. Gue nggak sengaja kak, maaf gue nggak liat lo bawa piring" gadis itu merunduk, membersihkan kekacauan hasil ulahnya
Darlino yang masih sibuk tertegun akhirnya juga ikut berjongkok untuk membantu gadis itu. Diam diam ia melirik nametag di seragam gadis cantik itu. Langit Adhesvita. Nama yang cantik untuk orang yang cantik.
"almamater lo kena sambel kak. Gue cuciin aja ya?"
Darlino menahan kuat ekspresinya agar tidak mengeluarkan senyuman. Langit dihadapannya ini sangat menggemaskan, "eh nggak perlu, aman kok"
"gue cuciin aja gapapa kak, itu gara gara ulah gue yang teledor"
Akhirnya darlino mengalah, ia melepaskan almamaternya lalu memberikannya pada si manis. Padahal memang dia tidak apa apa, permintaan maafnya diterima kalau ia memberikan nomor ponselnya pada darlino. Dasar lelaki ini ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
all about us, 2min oneshoot
Short Storyini semua tentang kita, langit dan darlino