3. Bertemu Kembali

22 4 1
                                    

 Sudah terhitung lima hari Janet menganggur setelah kepulangannya ke rumah. Sekarang Janet sedang berkumpul di salah satu kedai  milik Tina yang hanya memakan waktu 15 menit jika berjarak dari rumah Janet. 

Janet menceritakan ulang apa yang sebenarnya terjadi padanya kepada tiga temanya itu. Janet bukanlah sosok yang tertutup, apalagi kalo sama teman-temanya. Janet juga tipe orang yang suka oversharing meskipun tidak begitu akrab, itulah sifat buruk Janet. Semua yang terjadi pada Janet pasti temanya tau, kecuali tentang alasannya meninggalkan Lahat dan orang itu.

"Udah lama banget ya kita kagak ngumpul berempat kaya gini." Ujar Dena sambil menyuap tekwan ke mulutnya.

"Iya juga yak! seringnya bertiga bareng anak gue sama Tina." 

"Lo sama Janet sibuk banget." Lanjut Isla menjawab pernyataan Dena tadi dan diangguki oleh Tina.

"Eh kalian tau gak???." Mulai, Mulai deh ghibahnya kalo Tina udah bilang begitu.

Ketiganya menggeleng tak tahu, si Dira anaknya Islapun ikut menggelengkan kepalanya.

"Kemarin si Gilang trio GAY, mampir ke kedai gue yang di pasar,"

"Dia bilang kalo dua temenya lulus PNS anjayyy." Cerita Tina penuh semangat.

"Hah?! si Gilang Nge-gay? bukanya dia polisi ye?." Bingung Isla menimpali cerita Tina .

"GAY, Golongan anak yatim kali.. kan Gilang, Sonni sama Ryugo kan udah ditinggal bapaknye." Jelas Dena.

"Dih jelek banget singkatanya, kaya kagak ada yang lainaja." Kali ini Janet ikut bersuara. 

"Hahaha, Eh si Sonni bukannya penempatannya dapet di sekolah elu, Is?." 

"Iya, gue kemarin liat instastory Alin sih.. Ngucapin selamat ke Sonni."

Mereka berempat terus bercerita mulai dari menceritakan rekan kerja mereka, keluarga kecil mereka, dan hal lain yang sudah banyak mereka lewatkan selama ini.

***

Janet sudah pulang berjalan kaki dari kedai Tina. Ia menebak akan ada tetangga baru di depan rumahnya. Sebab, ada sebuah truck mini yang berisikan perabotan rumah tangga.

"Dhor, Itu rumah hantu bakal ada yang  nunggu ya sekarang?." Tanya Janet Penasaran. 

Tepat di depan rumah Janet ada satu rumah juga yang sudah lama tak berpenghuni. Beberapa waktu lalu sempat ada yang mengontrak namun tidak lama. 

"Mungkin." Jawab Dhory cuek.

Janet melangkah ke dapur dan mebuka kulkas. Alangkah terkejutnya dia "DHORY AIR ES GUE MANA????." teriak Janet marah.

"Gue minum tadi, kirain mama yang ngisi." Ujar Dhory merasa tak berdosa.

"Nih coklat gue baru beli kemarin lo makan juga!." Lagi marah Janet pada Dhory yang masih saja bersikap seolah tak terjadi apa-apa.

"Lo kan ada duit, Dek! makanya kalo dikasih papa duit jajan, ya buat jajan." Sembur Janet lagi "Bukan buat top up epep!."

Janet meninggalkan Dhory sendirian. Terdengar suara seperti orang membuka pagar rumahnya. Sepertinya itu Papa pulang dari Toko atau Mama yang pulang kerja. 

Oh ya, tentang Papa Janet. Ia adalah seorang pedagang di bidang pertanian, menjual banyak jenis pupuk, bibit, serta alat-alat pertanian lainya.

"Assalamualaikum... Kak.. Adek, Mama udah pulang nih." Ternyata Mama yang pulang. 

"Papa belum pulang?." Tanya mama kepada dua anaknya, dan dijawab hanya sebatas gelengan saja oleh keduanya.

"Loh Dek kamu cepet banget pulangnya hari ini? biasanya kan jam 5." Kali ini mama melayangkan pertanmyaan kepada anak laki-lakinya. 

"Hari ini panen karya P5 ma, jadi pulangnya lebih cepet." jawab Dhory seadanya.

***

Hari sudah larut, makan malam sudah selesai, tinggal waktunya keluarga Janet bersantai. Mereka berempat sedang mengobrol sembari bercanda mengenai keseharian mereka hari ini. Janet dan  Dhory sudah ibarat tikus dan kucing, selalu ribut.

"Duh kalian berdua nih ya! coba tengok anaknya pak Dodo tuh banyak, masih kecil-kecil pula." Tegur papa yang sudah lelah melihat kedua anaknya "Engga ada ribut macam kalian." Papa marah, Janet dan Dhory pun langsung berhenti.

"Kalian cuma berdua udah pada gede juga, ributnya udah kaya punya anak seratus." Lanjut Papa langsung ditimpali Mama "Mahabrata kali Pa." Keempatnya pun langsung tertawa.

Tuk..Tuk..Tuk..

"Assalamualaikum, Pak Bu permisi." 

Terdengar siuara ketukan pintu dan sepertinya ada tamu "Dhor, lu bukain gih!." Perintah Janet dan langsung dituruti.

Klik

Buset tinggi bener, batin Dhory.

"Waalaikumussalam Iya ada apa bang?." Tanya Dhory pada pria setinggi pintu yang tak dikenal itu.

Pria yang kira-kiranya memiliki tinngi 2 meter itu melemparkan senyum pada Dhory "Kenalin Abang Ryugo, tetangga baru yang tinggal di depan." 

Dhory tidak menjawab sepatah katapun tapi Dhory berteriak "MAA PAA ADA TAMU." Dan Dhory pun langsung ngicir kabur.

***

"Jadi nak Yugo juga pernah tinggal dan sekolah di Lahat ya?." Tanya Papa pada tetangga barunya itu. 

Entah sejak kapan mereka sudah berbicar santai, sepertinya Mama dan Papa sangat mudah akrab dengan pria yang dipanggil Yugo itu.

"Kalo boleh tau sekolah di mana, Go?." Kali ini mama yang bertanya.

"Saya pernah tinggal di Lahat sejak SMP bu, SMP-nya di SMPN 1 dan SMA-nya di SMAN 1." Jawab Ryugo sembari menampilkan senyun dan pipi bolongnya membuatnya kelihatan manis(?).

 "Terus pas kuliahnya baru ikut Bunda ke Palembang." Lanjutnya lagi.

"Wah berarti nak Yugo satu sekolah sama anaknya mama dong? ya kan, Pa?." Papa mengangguk setuju.

"Yang ngebukain pintu tadi? Pak? Bu?."

"Hahaha Bukan, itumah adeknya masih SMP." Sanggah papa "DHORR PANGGILIN KAKA KAMU DONG SURUH KELUAR!." Suruh papa.

 Tidak perlu menunggu lama, sang bintang utama yang dipanggil langsung menampakan dirinya ke ruang tamu.

"Ini dia anak papa, Imelda kenal gak kamu??." Janet belum sempat memperlihatkan mukanya langsung mengadah ke arah suara, sebab Papa jarang menyebut Janet dengan nama itu kalau bukan ada orang asing. 

Akhirnya kedua mata Janet bertemu dengan mata Ryugo. Janet terkejut, entah mengapa kakinya terasa lemas ketika melihat mata itu. Tenggorokan tercekat, lidahnya memendek ketika akan mengucapkan sesuatu. 

Sedangkan Ryugo, menampilkan senyum manisnya seakan-akan tidak ada yang pernah terjadi di masa lalu mereka berdua.

"Senang bertemu kembali, Imelda Janettra."

-tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Walk You Home (re-publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang