PLAK!!
"SUDAH SAYA BILANG KAN JANGAN BERMAIN DENGAN MANUSIA, MEREKA YANG AKAN MEMBUNUH KITA SUATU SAAT NANTI, KAU ADALAH VAMPIRE DAN VAMPIRE BERMUSUHAN DENGAN MANUSIA"
Teriakan itu membuat mereka berenam reflek menutup telinga mereka masing masing, mereka berenam adalah Vampire yang dititipkan ke sebuah panti asuhan
"Tapi bu, manusia tidak jahat seperti apa yang dikatakan ibu, mereka baik dan mereka tidak jahat kepada kami semua" Balas Oliver dengan mata yang sudah berkaca kaca karena sebuah tamparan yang ia terima dari ibu panti
"Mereka hanya memanfaatkan kalian dan diam diam mereka akan membunuh kalian seperti ayah dan ibu kalian, kembali ke dalam" Wanita itu sangatlah mengatur tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa karena mereka masih kecil
Sampai ketika terjadi kebakaran di desa yang tak jauh dari rumah panti asuhan mereka, para warga menyalahkan mereka berenam atas musibah yang terjadi
"BUNUH MEREKA!!"
"JANGAN BIARKAN MEREKA HIDUP DENGAN TENANG DI SINI!!"
"JANGAN ADA VAMPIRE YANG TERSISA SATU PUN DI SINI!!!"
Mereka berlari ke arah hutan karena menghindari kejaran para warga yang sudah murka meskipun musibah itu bukan karena ulah mereka
"Aku takut" Lirih Fritzy sambil memeluk erat lengan Aishala, Lilian terdiam melihat kobaran api yang masih terus menyala dan terlihat sampai ke dalam hutan. "Mereka terlalu menakutkan, kita harus bagaimana?"
"Mau tidak mau kita harus pergi jauh dari desa ini, aku tidak mau mereka melukai kalian semua"
.
.
..
.
.Kicauan burung di luar jendela terdengar sangatlah merdu, pepohonan menjatuhkan banyak embun pagi ini karena tadi malam hujan sangatlah deras diselingi oleh petir yang sangat keras
"GUYS, WAKTUNYA SARAPAN HARI INI KITA HARUS BERANGKAT KE SEKOLAH" Teriak seorang gadis yang sibuk menata piring piring yang berisikan makanan di meja makan rumah itu
"Thanks for breakfast Fritzy" Balas Shasa, Gadis itu sangat cepat jika tentang makanan lebih cepat dari adik adik nya yang lain. "Wow Croissant?" Kaget Nala lalu bergabung dengan kedua nya
"Good morning guys and thanks Fritzy buat sarapan nya, maaf hari ini aku tidak membantu mu memasak karena hari ini aku akan ujian matematika yang sangat susah" Ujar Oline, Gadis itu lagi lagi hanya mengangguk sebagai tanda tidak apa apa
Sebuah bola basket hampir saja mengenai wajah Fritzy tapi Lily lebih dahulu menangkap nya dan langsung melemparkan kembali ke sang oknum yang melakukan hal itu kenapa nya
"Lebih hati hati Regie, bola basket mu bisa mengenai siapapun yang di sini jadi duduk lah dan makan sarapan mu" Perintah Shasa, Gadis bertubuh tinggi itu langsung menurut dan duduk di samping Oline
Apartemen yang cukup besar ini hanya berisikan enam anak beserta dua pelayan, uang mereka sangatlah banyak hanya untuk membeli sebuah rumah mewah yang ada di kota yang besar dan luas ini.
"Aku dan Oline akan berangkat lebih dahulu karena kami berdua memiliki tugas OSIS yang harus segera dikerjakan, kalian bisa menyusul nanti" Lily mengambil tas warna hitam dan headphone yang selalu ia bawa kemana mana
Mereka berdua bergerak sangat cepat, sampai mereka berada di koridor apartemen mewah ini. "Kau yang menyetir hari ini, aku sudah menyetir kemarin" Lily melemparkan kunci mobil itu kepada Oline
KAMU SEDANG MEMBACA
;Vampire
FanfictionTidak ada yang menarik di Jakarta bagi Vampire, tapi mereka bisa hidup dengan tenang di sini tanpa ada seseorang yang mengetahui identitas asli mereka yang sebenarnya Fiksi 100%