"Apakah Raja dan Ratu akan di sini selama beberapa hari? Hmm bukan nya apa apa saya bertanya seperti ini tapi Raja dan Ratu tumben sekali pergi ke sini biasanya kan ke Belanda bersama yang lain nya" Tanya Lana yang penasaran dengan tujuan Gita dan Kathrin tiba tiba datang tanpa sepengetahuan siapa pun
"Sebenarnya kami ini ke Indonesia cuma karena sebuah undangan untuk pembukaan cabang baru di sebuah perusahaan tapi entah mengapa kami ingin berkunjung ke sini sekali kali" Jawab Gita, Ben sudah menampakkan wajah lelah nya kepada ayah nya sendiri
"Ayah, di sini ada pintu selebar ini tapi kenapa ayah masih teleport sampai ke kamar nya Oline sih? Astaga gimana caranya orang tidak curiga jika ayah bisa melakukan hal itu sesuka hati ayah" Tanya Ben yang benar benar lelah dengan ayah nya sendiri sedangkan Gita hanya menggaruk kepala nya
Dari tadi yang selalu diam adalah Lily, dia ingin mengatakan sesuatu kepada Gita dan Kathrin, tapi tampak nya dia tak memiliki keberanian yang banyak seperti kakak kakak laki-laki nya yang lain.
Kathrin yang sedari tadi sudah menyadari jika Lily ingin mengatakan sesuatu. "Lily? Kamu mau ngomong apa sama Ayah dan ibu? Bilang saja jika ada masalah, kami akan membantu mu" Tanya Kathrin membuat semua nya langsung terdiam
"Besok ada pengambilan rapot setelah ujian akhir semester kemarin, aku ingin Raja maksud ku Ayah dan ibu yang mengambil nya, tapi kalo tidak bisa tidak usah, aku tidak memaksa Ayah dan ibu untuk mengambil nya" Jawab Lily sambil menunduk
"Kenapa tidak bilang dari dulu saja kalo mau mengambil rapot di sekolah? Terus rapot kalian diambil oleh siapa selama sekolah?" Tanya Gita
Shasa langsung mengangkat tangan nya. "Biasanya aku yah yang ngambil atau nggak Daniel atau Samuel yang bantu ambil pas aku nggak bisa, tapi besok aku tidak bisa yah jadi..."
"Yaudah besok kami saja yang mengambil nya, lain kali jangan sungkan sungkan bilang kepada kami berdua ya, sekarang kami adalah orang tua mu jadi semua yang ada urusan sama kalian akan menjadi urusan kami"
"Makasih..."
Gita dan Kai merasakan hal yang berbeda di sini, mereka reflek mengalihkan perhatian mereka ke arah jendela apartemen itu yang kosong tidak apa apa. "Apa lo merasakan jika ada sesuatu di balik jendela itu?" Tanya Lana yang pura pura tidak tau
"Iya, aku merasakan ada yang sedang mengintip kita sekarang dan dia sudah ada sejak tadi hanya aja aku baru merasakan nya sekarang, ayah juga merasakan nya" Lana mengambil hp nya dan lalu menunjukkan sebuah foto kepada nya
Kai langsung melotot kaget setelah melihat foto itu. "Saat kalian berpelukan tadi, gue nggak sengaja ngefoto Michael yang sedang mengawasi dibalik jendela itu, dia seperti nya memiliki sebuah rencana tanpa kita ketahui" Jawab Lana lalu menyimpan kembali hp nya
Oline tiba tiba kepikiran sesuatu tentang Erine. Dan ini adalah hal yang paling ia khawatirkan apalagi keluarga Erine sangat membenci yang nama nya Vampire dan segala macam jenis nya
"Gue takut kalo seandainya Erine tau gue adalah Vampire dia bakal bunuh gue, gue juga nggak bisa terlalu mengandalkan umur panjang gue" Batin Oline
"Erine? Siapa itu?" Batin Kathrin
Sedangkan...
"Siapa perempuan yang kamu bawa masuk ke sini dek? Aku tidak pernah melihat nya sebelum nya, apakah dia mahasiswa mu?" Tanya Jay kakak laki laki pertama nya, Jake dan Alya yang mendengar langsung menoleh ke arah Erine
"Bukan, itu bukan mahasiswa ku tapi dia sekarang adalah asisten pribadi ku lagian dia masih SMA dan membutuhkan uang dan aku kasihan dengan nya jadi aku berniatan untuk membantu nya" Jelas Erine sangat enteng
KAMU SEDANG MEMBACA
;Vampire
FanfictionTidak ada yang menarik di Jakarta bagi Vampire, tapi mereka bisa hidup dengan tenang di sini tanpa ada seseorang yang mengetahui identitas asli mereka yang sebenarnya Fiksi 100%