Karena mereka masih nanti sore ke pantai nya jadi sekarang mereka sedang berbelanja bulanan mumpung cuaca tidak begitu panas dan bau bau mau hujan deras juga, jadi mereka berenam memutuskan untuk ke supermarket yang jadi langganan mereka
"Aku sama Fritzy bagian sayur sayuran, Nala bagian ambil daging ayam sama sapi kalo daging manusia bisa skip dulu, terus Regie beli kebutuhan buat mandi soalnya pada habis, Oline milih ambil roti, dan terakhir Lily kamu ambil beberapa kotak susu, merek nya harus sama kayak yang di kulkas" Jelas Shasa membagi tugas kepada adik adik nya
Supermarket ini sangat luas tidak mungkin mereka tidak berpencar agar tidak memakai waktu yang sangat banyak di supermarket, jadi mereka langsung berjalan ke arah rak masing masing
Nala berjalan di depan tempat penyimpanan daging. "Okey, daging ayam sama daging sapi jangan daging manusia, eh emang di sini jual daging manusia" Monolog Nala yang bingung dengan ucapan Shasa
"Apa kau menginginkan daging manusia sekarang? Ayo cari mangsa kalo begitu, daripada hanya makan daging ayam dan daging kambing" Celetuk lelaki bertubuh tinggi dengan rambut coklat nya.
"Kai! Bukannya tadi kalian disuruh nunggu di apartemen aja? Ngapain nyusul sih?" Tanya Nala terkejut
"Anda kira di apartemen dan diam tidak bosan Naila? Lebih baik kami berlima diam diam mengikuti kalian berenam ke sini, lagipula supermarket ini tak lebih mewah daripada yang di Prancis" Balas Kai sambil pandangan nya ke seluruh bangunan yang luas ini
"Jangan kau samakan yang di sini sama yang di sana"
Nala dan Kai memilih daging yang akan mereka beli sesuai permintaan Shasa tadi, sedangkan Daniel sekarang membantu Shasa dan Fritzy memilih sayur sayuran yang segar untuk satu bulan ini. "Yang penting kalian minum darah kan tidak akan kelaparan, kenapa kalian masih ingin makan makanan seperti ini" Tanya Daniel
"Darah manusia Eropa banyak yang manis kan? Di sini darah manusia nggak ada yang manis paling juga manusia lagi diabetes banyak, dan Moreen itu kebetulan memiliki darah luar jadi darah nya mengikuti" Jawab Shasa sambil memilih milih beberapa sayur sawi
"Daniel? Bisa ambilin tahu sama tempe nggak? Kamu masih ingat kan tahu sama tempe?" Suruh Fritzy, Daniel langsung pergi ke tempat nya dan mengambil kedua nya. "Aku kira kamu sudah lupa" Sambung Fritzy
"Gini gini adik adik ku itu permintaan nya selalu makanan Indonesia dan kebanyakan mereka emang suka tahu tempe, aneh banget ya Vampire suka makanan ginian" Heran Daniel, mereka berdua langsung menyadari akan hal itu
Di sisi lain, Regie dan Ben sedang memilih beberapa barang yang sudah habis di rumah. "Sebenarnya apa yang terjadi dengan sikat gigi mu ha? Aku tadi sempat lihat, sikat gigi mu sampai tidak ada sikat nya" Regie langsung nyengir
"Jujur aja itu gara gara aku lempar karena kesal terus patah, sekarang aku mau membeli beberapa sikat gigi agar aku tidak perlu repot repot ke sini lagi"
"Ada ada saja"
Oline masih bingung harus membeli roti yang mana. "Aku harus beli yang ini atau yang ini ya? Mereka berdua sama sama enak sih, tadi Shasa juga nggak bilang beli yang mana" Gumam Oline kebingungan
"Biasanya kamu makan yang mana? Itu aja masih bingung, jarang makan roti kah?" Tanya Terry sambil menggeleng
"Hey roti di apartemen sudah habis sejak seminggu yang lalu, jadi aku sedikit lupa dengan merk roti nya karena aku langsung memakan nya, tapi sepertinya yang ini yaudah yang ini saja" Oline memasukkan beberapa roti itu ke dalam keranjang milik nya dan beralih ke lain
Terry masih setia mengikuti dan membantu Oline untuk memilih roti roti yang lainnya, mereka juga mencoba beberapa roti yang di sana jadi mereka berdua membeli nya, sedangkan kembaran nya beda lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
;Vampire
FanfictionTidak ada yang menarik di Jakarta bagi Vampire, tapi mereka bisa hidup dengan tenang di sini tanpa ada seseorang yang mengetahui identitas asli mereka yang sebenarnya Fiksi 100%