⚠️⚠️⚠️
"Cerita ini hanya karangan fiktif belaka oleh author mengisi waktu luang. Jika terdapat kesamaan alur, penokohan, waktu dan tempat hanya kebetulan belaka tanpa ada unsur disengaja. Dilarang melakukan tindakan plagiat cerita tanpa ada perizini...
Irene dan Seulgi baru saja kembali ke ke apartemen setelah mereka menghabiskan waktu dari luar dan juga pertemuan singkat dengan pria bernama Choi Mingyu, mantan kekasih Irene.
Sepanjang perjalanan Seulgi tak banyak bicara karena ia masih mencerna kalimat yang keluar dari mulut kekasihnya itu.
Mengandung? Apakah kekasihnya sedang mengandung? Mereka akan memiliki manusia mungil diantara mereka? Itulah yang menjadi pikiran Seulgi sedari tadi bahkan hingga mereka tiba diapartemen.
"Chagi?"panggil Irene mengaitkan lengannya dileher Seulgi dengan sedikit berjinjit
"Apa kita akan memiliki bayi Hyun?"tanya Seulgi dengan wajah polosnya dan matanya yang berkedip-kedip meminta jawaban
Ahh sangat menggemaskan pikir Irene.
"Menunduklah sedikit karena kau terlalu tinggi untukku"ucap Irene dengan bibir cemberutnya membuat Seulgi tersadar dan dengan cepat sedikit menundukkan tubuhnya
Chuu...
"Apa kau sudah siap jika kita memiliki seorang bayi?"tanya Irene dengan senyum manisnya terlebih melihat wajah polos Seulgi
"Jadi itu benar?"tanya Seulgi
Irene mengangguk kemudian membawa tangan Seulgi keperutnya. Dan benar saja seketika pupil mata Seulgi melebar saat ia merasakan bentuk perut Irene yang tak seperti biasanya.
"Ahh! Pantas saja kau menolakku!"ujar Seulgi membuat Irene tertawa gemas dengan reaksinya
"Anniya, aku baru menyadarinya 2 hari yang lalu"jelas Irene terkekeh
"Huh? Dan kau tidak memberitahuku Hyun? Huh tega sekali"ucap Seulgi dengan wajah cemberutnya
"Kurasa aku ingin membicarakannya disaat yang tepat karena ada beberapa ke khawatiran yang aku pikirkan"jelas Irene dengan wajah menyesal
"Wae? Apa kau keberatan dengan kehamilan ini?"tanya Seulgi lembut
Irene menggelengkan kepalanya, justru itu berbanding terbalik dengan apa yang ia pikirkan.
"Justru aku takut kalau kehamilan ini membuatmu keberatan Seulgi"jawab Irene
"Kau baru saja akan masuk ke perguruan tinggi dengan usia mu yang masih sangat-sangat muda. Aku takut kau tidak siap jika kita harus memiliki seorang bayi. Hmm meski aku sangat siap~"jelas Irene dengan lirihan diakhir kalimat
Seulgi terdiam.
Dia menggendong Irene kemudian membawa Irene agar mereka duduk beristirahat di sofa yang biasa mereka gunakan untuk sekedar membicarakan banyak hal dikala luang mereka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa aku akan menjadi seorang appa?"tanya Seulgi kemudian setelah mereka duduk dan Irene yang duduk dipangkuannya
"Kau siap menjadi seorang appa?"tanya Irene lembut
