𖣠; rabbit
sudah hampir 30 menit erisha menunggu kedatangan rayne, wajahnya tampak masam sebab yang ia tunggu kedatangannya belum jua menampakkan batang hidungnya. gadis itu berdecak pelan, lagi-lagi kekasihnya itu tidak datang tepat waktu padahal pemuda itu yang membuat janji.
"pulang aja kali ya? gila gue udah capek nunggu dia gak muncul-muncul."
baru saja ia ingin bangkit dari tempat duduknya namun sebuah suara dari arah pintu kafe membuat ia kembali duduk.
"erisha!"
rayne mendekat ke meja kafe yang diduduki oleh erisha, pemuda itu lalu ikut duduk didepan erisha.
"maaf, tadi aku ngurusin rumi"
erisha melayangkan tatapan sinis kepada rayne, ia lalu berkata "sebenarnya pacar kamu tuh aku atau kelinci kamu sih?"
"ya kamu lah, rumi kan cuman kelinci peliharaan" jawab rayne dengan enteng.
tanpa babibu erisha melenggangkan kakinya keluar dari kafe, ia terlanjur kesal dengan rayne sampai tak ada lagi keinginannya untuk menghabiskan hari ini untuk berkencan.
tak tinggal diam rayne mengejar erisha yang telah melangkah keluar dari kafe, pemuda itu benar-benar bingung apa ada yang salah dengan jawaban ia lontarkan tadi.
ia berhasil menggapai lengan erisha dan menahan gadis itu. "kamu kenapa tiba-tiba pergi?"
"kamu nanya? nanya ke diri kamu sendiri. aku kesel banget sama kamu, padahal kamu yang janji mau nge-date bareng aku"
"kan sekarang mau nge-datenya ada yang salah?"
"TAHU GAK SIH AKU NUNGGU KAMU HAMPIR SATU JAM, TAHU-TAHUNYA KAMU TERLAMBAT CUMAN BUAT NGURUSIN KELINCI KAMU" jawab erisha menaikkan suaranya beberapa oktaf.
rayne terdiam sebentar, ia kemudian mengeluarkan sesuatu dari sakunya kemudian menyodorkan kepada erisha.
langsung saja erisha menepis kasar benda yang disodorkan oleh rayne.
"kamu kira aku anak kecil yang langsung senang dikasih coklat" ucap erisha.
"emang bukan, aku kasih biar kamu gak marah-marah mulu"
"BENCI BANGET GUE SAMA LO RAYNEE"
***
erisha menatap makanan yang baru saja dikirimkan oleh kurir, ia enggan untuk menyentuh makanan tersebut sebab pengirimnya tak lain ialah rayne. erisha membaca note yang tertempel pada kotak makanan tersebut.
jangan lupa dimakan ya, habisin. kamu kurus, harus banyak makan biar sehat kayak rumi.
ia hanya memutar kedua bola matanya malas, ia sudah terlalu muak dengan kekasihnya yang terlalu maniak dengan hewan yang memiliki telingan panjang tersebut.
ting
satu notifikasi dari ponselnya membuat ia langsung meraih benda pipih tersebut diatas meja, satu notifikasi dari rayne membuat ia langsung membuka layar kunci ponselnya.
melihat reaksi rayne seperti itu, erisha hanya menghela gusar. ia terlalu lelah untuk berdebat kecil melalui ponsel, memang apa yang harus ia harapkan? rayne memang sudah seperti itu sejak pertama ia mengenal pemuda tersebut.
*tolong abaikan aja time separatornya(T_T)
semburat merah merambat dipipinya saat membaca chat terakhir dari rayne, pemuda itu memang mudah untuk membuatnya marah tetapi juga mudah membuatnya menjadi salah tingkah seperti ini.
ia tersenyum kecil sesaat namun kembali ia memasang ekspresi datar karena teringat masih begitu kesal dengan rayne, erisha memutuskan untuk masuk ke kamarnya. terlalu lelah dengan semua kejadian hari ini, belum lagi reaksi kekasihnya yang sangat tidak peka.
↷ ⋯ ♡ᵎ
a/n: halo? hehehe karena lagi mabuk banget sama rayne aku mutusin buat bikin fanfiction ini hehehehe. untuk pembacaku yang mungkin nunggu ff sae atau kaiser aku bakal update in juga sesegera mungkin. so happy reading cantik-cantikku! thankyou<3
-zeroneclipse
KAMU SEDANG MEMBACA
ꊥꊥ. 𝗥𝗔𝗕𝗕𝗜𝗧 ꒱
Fanfictionㅤㅤ⭑๋܂෨ㅤ𝗥𝗔𝗬𝗡𝗘 𝗔𝗠𝗘𝗦 ❝𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘦𝘳𝘪𝘴𝘩𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘳𝘢𝘺𝘯𝘦 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘳𝘪𝘰𝘳𝘪𝘵𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘪𝘯𝘤𝘪𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘦𝘯𝘤...