"Aku pulang duluan ya Camiin, udah ditunggu didepan gerbang." Pamit Chanhee kepada Changmin.
"Iyaa Chanhee, hati-hati dijalan. Dadahh~" Balas Changmin sembari melambaikan tangan nya.
"Haah... Hari ini ayah ngga bisa jemput. Mana mendung banget lagi. Semoga aja ngga hujan sebelum sampai ke halte bis." Changmin sangat berharap agar tidak hujan.
Changmin mulai berjalan menuju ke halte bus. Halte bus tidak jauh dari sekolah nya, ia masih bisa jika harus jalan kaki. Sesaat setelah sampai, ia langsung duduk untuk menunggu bus sampai di halte nya. Bus pun datang, Changmin langsung masuk kedalam bus, dan mendudukkan dirinya di kursi penumpang. Tepat setelah mesin bus dinyalakan, tiba-tiba hujan deras mengguyur kota tersebut. Entah mimpi apa semalam, hingga mendapatkan keberuntungan seperti ini.
"Untung aja udah masuk ke dalam bis..." Ucap Changmin lega.
Karena merasa lelah, Changmin pun memejamkan matanya untuk tidur sebentar sebelum sampai ke halte berikutnya.
"Tolong anak saya!!"
"Tolong anak saya!! Petugas keamanan tolong!!!"
"Mama... Airnya dingin..."
"Sabar sayang yaa, Changmin jangan tidur ya sayang."
"Maaf mama..."
"JI CHANGMIN!!"
Changmin langsung membuka matanya, nafas nya terengah-engah. Sial, ia mimpi buruk di sore hari. Memang benar kata mama nya, jangan tidur di sore hari.
"Permisi, sebentar lagi kita akan sampai di halte berikutnya." Ucap sang supir bus.
Changmin pun langsung berdiri dari tempat duduk nya. Saat bus mulai berhenti dengan perlahan, ia bergegas berjalan ke arah pintu bus untuk keluar. Kebetulan, hujan nya sudah reda.
"Wah, hujan nya se-deres apa tadi sampai banyak genangan kayak gini." Monolog Ji Changmin sembari berjalan menuju ke arah rumah nya.
CRAAATTT suara cipratan dari genangan air yang mengenai baju seorang Ji Changmin. Ia berhenti sebentar menahan emosi nya, lalu melepaskan sepatu nya dan langsung melempar nya ke pengendara motor tersebut. Gatchaaa!!! Sepatu itu mendarat pas di helm pengendara. Pengendara motor itu pun langsung memberhentikan motor nya. Saat motor berhenti, Changmin langsung menghampiri nya.
"KAMU! KAMU NGGA LIHAT APA DISITU ADA GENANGAN AIR? KAMU PUNYA MATA NGGA?" Emosi Changmin sudah memuncak.
"Sorry, gua gak lihat." Balas pengendara motor tersebut yang langsung turun dari motor nya dan melepas helm nya.
"Kamu lagi??!!" Changmin terkejut dengan sosok nya.
"Iya, gua lagi. Kenapa?" Orang itu adalah Lee Hyunjae.
"Kamu kenapa sih rese banget jadi orang! Lihat nih, baju ku kotor! Ini baju baru tau, mana besok masih buat sekolah juga kan. Kalau hari ini aku cuci terus besok ngga kering gimana? Besok aku ngga masuk sekolah, kamu mau tanggung jawab? Jawab!" Changmin berkata tanpa henti dengan perasaan kesal sambil menunjukkan baju nya yang kotor.
"Tanggung jawab? Males lah. Gausah masuk aja lo, gapapa." Balas Hyunjae dengan santai.
"Dih ngatur?!! Kamu kalau gak suka sama aku, bilang ke aku! Jangan bikin kesel terus gini! Heehhh!" Changmin membuang nafas nya dengan kasar, matanya juga sudah berkaca-kaca sekarang. Sebelum ia pergi meninggalkan Hyunjae, ia masih sempat menginjak kaki hyunjae.
"Anjir! Berani-beraninya lo injek kaki gua?" Teriak Hyunjae kepada Changmin yang sudah pergi meninggalkan nya.
"Hadeh... Sensi banget sih." Monolog Hyunjae heran.
ׄ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ
Changmin sampai dirumahnya masih dengan perasaan kesal. Nyonya Ji yang menyambutnya pun ikut terkejut dengan apa yang terjadi oleh putra semata wayangnya itu.
"Changmin! Ini kenapa baju nya kotor semua gini." Tanya nyonya Ji dengan ekspresi terkejut.
"Ini semua gara-gara orang rese itu ma! Masa dia naik motor nya ngebut, teruss pas lewat di genangan air, air nya nyiprat di baju Changmin." Balas Changmin apa adanya.
"Astaga sayang... Yaudah cepetan ganti baju, habis itu kasih ke mama, biar mama cucu sekarang juga."
"Iya, sebentar ma." Kata terakhir Changmin sebelum pergi ke kamar nya untuk mengganti baju nya.
ׄ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ
"Ck! Dia kenapa sih! Aku salah apa coba sama dia!" Hari ini mood Changmin benar-benar rusak. Dirusak oleh seorang Lee Hyunjae.
Saat sedang berguling-guling di ranjang nya, tiba-tiba ia teringat dengan bisikan Hyunjae tadi siang.
"Siap-siap, lo bakal gua gangguin, sampai gua puas."
"ARRGGHHHH!!!! LEE HYUNJAE NGESELIN! MAKSUD DIA OMONG KAYAK GITU APA?" Changmin tantrum.
"Sebentar... Lee Hyunjae... ANAKNYA TANTE LEE??!! Berarti... KITA TETANGGAAN DONG??!!" Setelah mengatakan itu, Changmin langsung menghela nafas nya.
"Kalau kayak gini terus, aku bisa gila digangguin dia terus!" Changmin frustasi, ia pun mengacak-acak rambutnya kasar.
"Tapi, Lee Hyunjae itu..."
"Ganteng juga ya." Ucap nya bodoh.
"Sadar Ji Changmin! Sadarrr!" Changmin merutuki dirinya yang aneh.
"Udah lah yaa, mending sekarang aku tidur. Ya Tuhan, semoga besok seragam nya kering." Doa Changmin sebelum terlelap dari tidur nya.
# To Be Continued #
KAMU SEDANG MEMBACA
Will We Be Together - Milkyu
Teen FictionMemiliki takdir yang sama, namun tidak ditakdirkan untuk bersama. ㅡ Hyunjae × Changmin