Hari pertama dirumah baru

22 1 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Changmin dirumah barunya. Karena hari ini Changmin belum mulai bersekolah, ia merasa sangat bosan berada dirumah. Sedari tadi ia hanya berguling kesana kemari di ranjang kamar tidur nya, sembari memainkan smartphone miliknya. Changmin ini sekali pergi keluar rumah, namun ia belum tahu rute-rute di daerah rumah barunya.






"Besok aku udah bisa mulai sekolah belum ya... Bosen banget dirumah." Monolog Changmin.



"Semoga disekolah baru aku cepet dapet temen. Ngga kayak dulu lagi..." Changmin sedih jika harus mengingat kenangan buruk saat menginjak kelas 10 SMA.






tok tokk tokk tokkk suara pintu kamar Changmin yang terketuk. Dan Changmin pun langsung turun dari ranjang nya untuk membuka pintu.






"Ada apa, ma?" Tanya Changmin kepada nyonya Ji.



"Dibawah ada tamu. Tetangga, dari sebrang rumah kita. Sambut duluu yuk." Balas nyonya Ji.



"Changmin malu ma..." Ekspresi Changmin menandakan ketidakmauan.



"Alah gapapa sayang, yuk." Paksa nyonya Ji kepada Changmin.



"Iya deh iya..." Changmin menyerah, ia hanya bisa mengikuti perkataan ibu nya.






Mereka menuruni tangga lantai 2, dan langsung menuju ke ruang tamu. Setelah sampai, mereka bersama dengan nyonya Lee mendudukkan diri di sofa.






"Ini anak saya, namanya Ji Changmin." Nyonya Ji pun memperkenalkan anaknya kepada nyonya Lee.



"H- halo... Tante..." Changmin pun menyapa nyonya Lee dengan canggung.



"Duh jeng, anak nya gemes gini. Kayaknya cocok sama anak saya." Nyonya Lee berusaha menorehkan candaan nya agar mencairkan suasana.



"Waduhh, saya lihat-lihat dulu jeng! Siapa namanya jeng?" Tanya nyonya Ji.



"Nama anak saya, Lee Hyunjae! Ganteng lagi anak nya." Semua ibu pasti akan memamerkan kelebihan anaknya.



"Tuh, kapan-kapan kenalan sayang, sama anak nya tante Lee. Siapa tau bisa jadi mantunya tante Lee." Goda nyonya Ji kepada Changmin.



"Ih mama! Changmin masih sekolah loh ma, masa udah mikir gitu!" Balas Changmin dengan muka yang memerah.



"Biasanya juga lihat yang bening langsung suka." Goda nyonya Ji sekali lagi.



"Mama nih ya... Suka banget bikin malu anaknya, udah ah! Aku mau balik ke atas aja." Perasaan malu Changmin sudah tidak bisa dikatakan dengan kata-kata.



"Ahahaha." Tawa nyonya Ji dan nyonya Lee sontak memenuhi ruangan tersebut, karena gemas dengan tingkah laku Changmin.



"Gemes banget anak nya jeng, kayak nya anak ceria gitu yaaa. Suka saya lihat nya." Ucap nyonya Lee yang sedang memuji seorang Ji Changmin.



"Ma! Mama!!! Masakannya nanti ngga mateng-mateng ma! Ayo pulangg!" Teriak anak nyonya Lee dari luar rumah.






Nyonya Lee dan nyonya Ji pun langsung bergegas keluar menuju ke sumber suara. Rupanya itu Lee Hyunjae.






"Duh jeng, itu anak saya yang teriak-teriak. Maaf ya jeng." Maaf nyonya Lee.



"Gapapa jeng, biasa anak-anak segitu mah." Nyonya Ji memakluminya.



"Yaudah saya duluan ya jeng, mari." Ucap nyonya Lee berpamitan, dan langsung mendapatkan anggukan dan senyuman dari nyonya Ji.






Nyonya Lee pun langsung menuju ke arah Hyunjae untuk memarahinya.






"Kamu itu! Didepan rumah orang kok teriak-teriak! Ngga sopan tau?" Setidaknya masuk, biar bisa kenalan sama anak nya, seumuran kamu dia. Gemes lagi." Tegur nyonya Lee kepada Hyunjae.



"Yaudah sih maaf, aku keburu laper gini. Masih ada di marahin." Balas Hyunjae sembari membungkuk kan badannya 60°.



"Udah ayo pulang." Kata terakhir nyonya Lee yang langsung meninggalkan Hyunjae begitu saja. Sedangkan Hyunjae? Ia hanya membuntuti ibu nya.






ׄ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ






Terlihat tuan Ji sedang mengobrol dengan ketua wawasan dan juga kepala sekolah yang akan Changmin tempati.






"Jadi pak, kira-kira kapan anak saya bisa bersekolah disini?" Tanya tuan Ji dengan sopan.



"Sebenarnya untuk masalahnya pemindahan, anak bapak seharusnya memasuki kelas 11 di tahun berikutnya. Tapi karena tugas bapak yang mendesak, kami beri keringanan untuk bisa masuk sekolah mulai besok atau lusa. Jadi tolong dipersiapkan seragam-seragam nya terlebih dahulu. Untuk buku pelajaran, bisa pinjam di perpustakaan atau bapak juga bisa melakukan adminstrasi pembelian nya diluar. Jika berminat, bisa saya beri alamat untuk pembeliannya." Jelas ketua wawasan sekolah tersebut.



"Oh, baik pak. Tolong beri alamat nya, akan saya langsung belikan, beserta dengan seragam nya hari ini juga." Balas tuan Ji.






Ketua wawasan pun langsung beranjak dari tempat duduk nya menuju lemari besar berisikan berkas-berkas penting untuk mencari berkas alamat. Setelah menemukan berkas tersebut, ia langsung kembali menuju ke tempat duduk nya.






"Ini alamat nya pak, bapak bisa scan dengan smartphone bapak." Ucap ketua wawasan.



"Baik pak, sudah saya scan dan simpan."



"Oh iya bapak, sebelum masuk kedalam kelas. Tolong untuk Ji Changmin menemui wali kelasnya terlebih dahulu di kantor guru ya. Akan saya kabari wali kelas nya." Ucap kepala sekolah.



"Baik, baik. Terimakasih banyak bapak-bapak sekalian karena telah membantu saya dalam melakukan adminstrasi ini. Saya pamit terlebih dahulu. Sekali lagi terimakasih." Finis tuan Ji dengan membungkukkan badannya, dan balasan yang sama dilakukan oleh ketua wawasan dan juga kepala sekolah.






ׄ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ





Tak terasa, kini sudah menunjukkan sore hari. Tuan Ji pun kembali kerumah nya dengan beberapa kantong belanja di kedua tangan nya.






"Papa pulang!" Teriakan tuan Ji memenuhi seisi rumah.



"Yes! Papa pulang." Entah kenapa Changmin begitu senang dengan kehadiran sang ayah.



"Changmin! Lihat nih papa bawa apa..."



"Apatuh paa??"



"Ini ada seragam, sama buku-buku sekolah kamu."



"Wowww... Jadi, kapan Changmin bisa sekolah?" Tanya Changmin.



"Besok, atau lusa. Kamu pilih yang man-." Pertanyaan tuan Ji yang terpotong.



"Besok. Changmin mau sekolah besok! Titik!" Terpotong oleh balasan Changmin.



"Kamu semangat banget sekolah ya kayaknya." Ucap tuan Ji dengan bangga.



"Changmin bosen banget pa seharian dirumah. Jadi Changmin pilih sekolah aja." Balas Changmin.



"Yaudah, kamu tata-tata dulu ya buku-buku kamu ini. Sama dicoba seragam barunya. Papa mau mandi dulu." Tuan Ji menepuk pundak Changmin, dan langsung menuju ke kamar mandi.



"Oke papa! Siap laksanakan." Balas Changmin sembari dengan hormat kepada sang ayah.









# To Be Continued #

Will We Be Together - MilkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang