Changmin mengawali harinya dengan penuh semangat. Karena apa? Karena hari ini ia sudah mulai bersekolah. Bersekolah adalah hal yang menyenangkan baginya. Disisi lain ia juga berharap bahwa ia akan menemukan teman baru, yang benar-benar bisa menjadi teman nya.
"Papa dimana ma? Aku udah selesai nih siap-siap nya." Changmin menanyakan keberadaan sang ayah.
"Papa kamu lagi manasin mobil tuh didepan. Sambil nunggu, sarapan dulu ya?" Balas nyonya Ji sembari menawarkan sarapan.
"Iya ma, boleh deh." Changmin pun menghargai tawaran tersebut.
Changmin dan nyonya Ji segera menuju ke meja makan. Terlihat nyonya Ji sedang mengambil secukupnya nasi dan juga lauk pauk yang tersedia di meja. Setelah selesai, nyonya Ji pun langsung menghidangkan makanan tersebut didepan Changmin.
Changmin tersenyum menandakan tanda terimakasih kepada nyonya Ji. Ia mulai memakan makanan tersebut dengan perlahan dan santai. Sebenarnya jam masuk sekolah hanya tinggal 15 menit lagi. Mengingat ia adalah murid baru, ia diberi tahu oleh tuan Ji yang mendapat informasi dari kepala sekolah untuk Ji Changmin datang ke sekolah pada pukul 07.30 tepat. Hingga tak terasa, makanan yang dimakan Changmin pun habis dengan cepat.
"Ma, udah habis. Papa udah selesai belum ya? Kata papa, Changmin harus dateng di sekolah jam setengah delapan, sedangkan ini udah sekitar jam tujuh." Tanya Changmin lagi.
"Sebentar, mama panggilin papa dulu y-."
"Ji Changmin. Udah siap belum? Papa udah selesai, papa tunggu di mobil." Tanya tuan Ji sekilas setelah memakai sepatu dan langsung menuju ke mobil tanpa menunggu jawaban dari Changmin.
"Changmin daritadi nungguin papa. Hadeh papa..." Changmin menggeleng heran.
"Sana, udah ditunggu papa." Suruh nyonya Ji kepada Changmin.
"Yaudah, kalau gitu Changmin pamit yaa ma. See you mama." Pamit Changmin kepada nyonya Ji sembari melambaikan tangan nya.
ׄ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ
Perjalan dari rumah ke sekolah barunya tak memakan waktu lama, hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit. Setelah sampai, Changmin memandangi sekolah barunya sebentar. Hingga pada akhirnya ia ingat dengan amanat ayah nya untuk menemui wali kelas nya terlebih dahulu.
Changmin mulai memasuki lorong-lorong sekolah, dan menemukan peta sekolah di tempat mading. Syukur, setidaknya ia tidak menjadi orang yang linglung dilingkungan baru nya. Changmin pun mengikuti kemana arah peta itu berjalan, dan akhirnya ia menemukan sebuah tulisan "Kantor Guru". Changmin merasa bangga kepada diri nya sendiri.
"Permisi." Ucap nya setelah membuka pintu dorong kantor guru.
"Nak Ji Changmin?" Sapa salah satu guru disana.
"Iya, bu. Ini saya, Ji Changmin." Balas nya, dan segera mendekati guru tersebut.
"Sini-sini, ibu jelasin beberapa hal sebelum kamu masuk ke kelas..."
ׄ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ ▭ׅ ▬ׄ
Kini kita sedang berada di kelas 11 - 2. Kelas tersebut terlihat sangat-sangat ramai. Mereka memanfaatkan jam kosong hanya untuk bermain. Bahkan ketua kelas nya pun terlihat acuh tak acuh dengan keramaian kelas tersebut.
"Heh ketua kelas. Guru kemana? Kok tiba-tiba jam kosong?" Tanya salah satu siswa disana.
"Mana gua tau, tanya aja sana sama si Yein." Balas nya malas.
"Lah kocak, lo ketua nya kelas nya ya. Malah nyerahin ke wakil ketua." Balas siswa tersebut tak mau kalah.
"Bodo amat, lagian gua gak mau jadi ketua kelas." Memang tak salah, tapi salah.
"Bu Elijah! Bu Elijah otw kesini! Duduk rapi cepet!!! Jangan sampai gua kena marah lagi gara-gara kalian ya! Awas aja!" Teriak Yein si wakil ketua.
Siswa dan siswi pun sontak duduk ke tempatnya masing-masing. Kelas nampak hening, karena mereka mulai memainkan smartphone nya masing-masing. Akhirnya, pintu kelas terbuka. Menampakkan wali kelas mereka dan Changmin yang langsung berjalan menuju ke depan.
"Selamat pagi anak-anak ibu yang cantik dan ganteng." Sapa wali kelas mereka.
"Hari ini ibu bawain temen baru buat kalian! Yuk kenalan duluu. Silahkan berkenalan nak Ji Changmin." Lanjut nya.
"Ah iya, terimakasih Bu. Halo semua, perkenalkan nama saya Ji Changmin. Saya dipindahin kesini, karena tugas papa saya yang memang mengharuskan saya pindah. Semoga kita bisa jadi temen yang baik untuk kedepannya. Salam kenal."
"Salam kenal Ji Changmin / Salam kenal." Balas beberapa siswa dan siswi.
"Silahkan duduk, disana masih ada satu bangku kosong." Suruh wali kelas nya.
"Baik, terimakasih Bu." Balas Changmin dengan membungkukkan badannya.
Changmin berjalan ke arah bangku tersebut, dan langsung menduduki nya. Ia duduk disebelah siswa laki-laki. Siswa laki-laki tersebut bersurai tipis, ia juga menggemaskan, bahkan bibir merah natural nya itu membuat nya semakin menggemaskan.
"Halo! Changmin!" Sapa siswa laki-laki tersebut.
"Haii?" Balas Changmin. Ia masih bingung.
"Mau jadi temen baru aku?? Nanti aku kenalin juga ke temen aku yang lain deh!" Tawarnya.
"Bolehh! Omong-omong, nama kamu siapa?" Tanya Changmin kepada siswa tersebut.
"Nama aku..."
"Choi Chanhee."
# To Be Continued #
KAMU SEDANG MEMBACA
Will We Be Together - Milkyu
Fiksi RemajaMemiliki takdir yang sama, namun tidak ditakdirkan untuk bersama. ㅡ Hyunjae × Changmin