"memori lama berakhir, namun
-perasaan ini tak akan pernah
Berakhir."-Litlle Brother-
Hujan di kota Chongqing China, kini berguyur sejak pagi tadi. Rasa sejuk, dan juga dingin membuat bulu-bulu tipis di tubuh Guiyuan berdiri. Hari ini, adalah hari ketiga ia tak bersekolah, dikarenakan hari libur kenaikan kelas.
Sudah lima bulan Guiyuan disini, dan sudah tiga bulan juga hidupnya di penuhi oleh rasa cemburu dan juga emosi tak jelas. Namun, pikiran Guiyuan kini, membuat dirinya sedikit lebih sadar.
"Gui'er, kamu disini ternyata? Aku cariin kamu kemana-mana." Ucap seorang gadis berambut panjang. Ya, itu Allena dengan boneka beruang putihnya di gendongan.
Guiyuan menoleh kebelakang untuk melihat Allena, lalu ia berpaling kembali menuju depan-sana. Allena duduk di samping Guiyuan, ia menyenderkan kepalanya di pundak Guiyuan. Guiyuan dengan senang hati menyambut senderan itu, sesekali Guiyuan juga melirik kearah Allena yang tengah mendumel tak jelas itu.
Lucu, sangat lucu. Guiyuan ingin sekali mencubit pipi gembil milik Allena. Ingin sekali, tapi ia tak bisa melakukannya.
"Gui, aku tadi di chat temen. Temen aku baru aja jadian, sama crush nya. Aku iri banget, dia punya pacar.." ucap Allena yang kini, menatap Guiyuan dengan tatapan sendu.
"Aku, kapan ya punya pacar?" Ucap kembali Allena memberikan lampu hijau kepada Guiyuan. Namun, Guiyuan yang tidak peka, hanya bisa tertawa hambar.
"Ah, nanti kalo udah gede al. Pasti, ada yang mau sama kamu kok!" Balas Guiyuan merangkul Allena dengan erat.
Allena menautkan kedua alisnya kesal. Apa-apaan ini? Bukannya selama ini Guiyuan melihatkan sisi bahwa ia menyukai Allena? Lalu? Mengapa sekarang Guiyuan malah menjawab seperti itu? Gak adil.
Gadis berambut panjang itu lekas menepis tangan Guiyuan yang merangkul nya. "Emang, kamu gak mau pacaran Gui?" Tanya Allena.
Guiyuan menggeleng, membuat hati Allena sakit. Seperti nya, Guiyuan salah lagi. "Ck, yaudah deh, aku tanya Bowen aja!"
"Eh, gak-gak. Kamu mau ngapain sama Bowen? Maksudnya, mau ngomong apa?" Tanya Guiyuan panik. Allena yang mendengar itu hanya merotasikan kedua bola matanya malas.
"Kepo, banget? Gak boleh," balas Allena. Lalu, gadis tersebut pergi meninggalkan Guiyuan sendiri di Balkon kamar.
Perasaan Guiyuan campur aduk sekarang. Ia takut, jika Allena memberitahu hal yang serupa seperti tadi, lalu Bowen mengajaknya untuk berpacaran.
"Sial, banget! Kenapa gua gak pekaan,'sih?!" Monolognya, lalu menyusul Allena dengan cepat.
Allena dengan langkahnya yang kesal kini menemui Bowen. Raut wajah dari gadis itu terpampang jelas bahwa ia kini tengah kesal dengan seseorang. Bowen yang melihat Allena cemberut, kini mendekati Allena dan mengelus tangan Allena dengan lembut.
"Kenapa, al? Badmood?" Tanya Bowen tersenyum manis. Sembari merangkul Allena. Di saat itu pula, Guiyuan datang dengan tatapan tajam menuju ke arah mereka.
Bowen yang mengetahui arti raut wajah dari sang kembaran, lekas mengeratkan rangkulannya dengan Allena. Ingin melihat reaksi apa yang akan di timbulkan oleh Guiyuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
little brother || Zhang Guiyuan
Fanfiction"Tulip itu, seindah dirimu. Terimakasih, sudah ingin hadir di dalam hidupku."