“kau, malaikat kecilku, saat ini.”
—Little Brother—
"GUI, SINI KAMU!!" teriak allena sembari mengambil tas ranselnya. Hari ini, tepat Minggu ke dua, setelah guiyuan disini, dan tepat satu Minggu mereka berdua tinggal di rumah. Mama papa sudah pergi ke Jepang, begitupun kak Zhen, sudah pergi ke asrama.
Memang bagi mereka, perpisahan pasti ada, tapi menurut guiyuan itu sangat lebay, "jugaan, mama sama papa, ke Jepang dua bulan. Kamu, jangan berlarut-larut sama kesedihan, Al." Ucap guiyuan seminggu lalu.
Bukannya berhenti bersedih, allena malah menyumpal mulut guiyuan dengan tissue. Membuat guiyuan pundung 2 hari. (Ngambek)
"GUI, STOP! AKU CAPEK, TAU?!" teriak allena, dan guiyuan berhenti pada tempatnya saat ini.
Kalian tahu mereka tengah apa? Ya, guiyuan mengambil pulpen milik allena, namun allena tak terima, karena itu pulpen yang mahal pemberian sang papa beberapa hari lalu, saat allena berulang tahun.
Allena menyuruh guiyuan untuk memilih pulpen nya yang lain, namun anak laki-laki itu malah menjahilinya. Berakhir, saat ini mereka seperti kucing dan tikus, allena yang mengejar guiyuan, dan guiyuan yang tengah mencari jalan keluar agar tak di kejar oleh kakak perempuannya ini.
Perempuan yang saat ini menampilkan wajah garangnya, mendekati guiyuan yang tengah memasang perlindungan diri, "kembaliin, gak?!" Ucap allena sembari menyodorkan tangannya, agar pulpen tersebut jatuh ke tangannya kembali.
Alih-alih mengembalikan, guiyuan nampak tersenyum jahil, lalu mencolek dagu sang kakak. "Kalo aku gak mau, gimana?"
Sial, guiyuan belum pernah melihat allena marah.
"Guiyuan, aku suruh balikin, ya balikin. Aku, gak suka, di bantah!" Tegas allena, lalu menyerang tangan kanan guiyuan, lalu mengambil pulpen miliknya.
Guiyuan yang mendengar itu, Langsung menyusul allena ke kamar milik gadis itu. "Al, jangan marah, dong."
Nihil, tak ada balasan dari allena. Guiyuan dengan cepat menarik lengan allena, dan membuat keduanya kini berhadapan.
Kedua netra milik allena membulat saat bertemu dengan tatapan datar guiyuan. Entah, detak jantung allena berpacu dengan cepat tak seperti biasanya. Perasaan yang pertama kali menyerang hatinya, cinta.
Dengan cepat allena mendorong dada milik guiyuan, namun sang empunya malah mendekati dirinya dengan sang kakak.
Guiyuan tersenyum tipis saat menatap allena, jari-jari panjangnya membenahi rambut allena. Guiyuan menghembuskan nafasnya, lalu memeluk tubuh Allena dengan erat.
"Jangan marahin, yuan.." Ucap guiyuan dengan nada lembut nya.
Allena yang mendengar itu, Langsung menatap laki-laki di hadapannya ini. "Siapa yang marah, hm?"
"Nana..Nana, tadi marah sama Yuan," balas guiyuan memeluk tubuh allena kembali. Sang pemilik hanya terkekeh geli melihat wajah sedih sang adik.
Tanpa sadar, allena membalas pelukan hangat guiyuan, dan tangan allena reflek mengelus kepala milik guiyuan dengan lembut.
Guiyuan yang di perlakukan seperti itu, memejamkan matanya. Pertama kali ia mendapat perlakuan seperti ini. Biasanya, mama hanya memperlakukan dirinya tak seperti ini, tak seperti memeluk, mencium, mengelus. Tetapi, bagi guiyuan, mama terdapat ciri khasnya sendiri untuk menyayangi nya. Dan, itu ada juga di diri allena.
KAMU SEDANG MEMBACA
little brother || Zhang Guiyuan
Fiksi Penggemar"Tulip itu, seindah dirimu. Terimakasih, sudah ingin hadir di dalam hidupku."