2. Babak 1

18 2 0
                                    

[Cerita ini nama tokoh dari nama asli temen aku, cuma beberapa aku ganti.]

Reinhard terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah Abhi dan Bagas.

"Bhi, Gas, gak tidur?" Tanya Reinhard.
"Enggak." Jawab Abhi dan Bagas kompak..

Reinhard berdiri lalu menghampiri Abhi dan Bagas. Reinhard duduk di sebelah Abhi.

"Kalo kita mulai ini sama-sama artinya kita harus selesai sama-sama, kita harus keluar bareng, sampe gak ada yang kesisia." Ucap Reinhard.
"Kita best friend forever, eh, inget gak pertama kali kita ketemu gimana?" Tanya Abhi.
"Oh.. inget! Waktu itu Lo dateng ke sekolah dan kita diem-dieman sampe gue sama Reinhard samperin dan kita saling kenal." Jawab Bagas.

Hahahaha!

Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak, sebenarnya tujuan asli Abhi adalah untuk membuat teman-temannya melupakan kejadian yang menimpa mereka.

Sementara itu, Arkan yang melihat dari kejauhan ia masih membawa spidol Xenna dan Kayla, ia menulis sebuah tulisan yang Arkan pun tau jika mereka butuh kerja sama bukan tulisan saja.

"Kalo kita memulai
bersama-sama artinya
kita juga harus berakhir
bersama-sama."

Tulisan itu yang membuat Arkan tersenyum dan berkata:

"Apa arti kata teman kalo cuma ada pas gak punya temen? Dan kalo punya temen langsung lupain kita yang udah temenin dia, dan dia malah ngomongin hal yang jelek tentang kita." Ucap Arkan.

Tiba-tiba dari arah belakang ada sebuah tangan yang melingkar di perut Arkan.

"Ish, Lo kenapa sih!?" Tanya Arkan ke teman belakangnya.
"Tidur Arkan sayang..." Ucap temannya.

Panggil saja Moreno si tukang lawak, dia yang paling seru dan lucu saat diajak berbicara namun pembicaraannya bisa saja sampai mana-mana.

Arkan hanya pasrah dan menutup matanya, ia menjaga tubuhnya agar tetap stabil.

📝📝📝

Mereka semua terbangun dari tidurnya, mereka melihat sebotol air mineral dan roti.

"Bagas! Lo tidur!!!???" Teriak Belva yang emosi. Bagas membuka kelopak matanya.

Mampus gue!
Batin Bagas.

Bagas tak sengaja tertidur dengan posisi bersandaran di tembok.

"Ya.. ketiduran ya mau gimana.." jawab Bagas sambil menggaruk tangannya.

"Yaudah, makan aja." Ucap Kayla.

Mereka makan dan minum bersama sambil tertawa-tawa, mereka terus bercerita tentang masa lalu yang lucu dan tak pernah tergantikan.

"Kay,Xen, Vik, kalo bisa keluar kalian ngapain?" Tanya seorang perempuan berhijab yang diyakini bernama Syifa.

Vika, Xenna dan Kayla memutar bola matanya malas.

"Ya terserah lah." Jawab Xenna.
"Dih, gue gak tanya Lo." Ujar Syifa.

Memang Syifa dan Xenna saling bermusuhan namun terkadang mereka juga akur di saat tertentu.

Friandship (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang