6. Kesalahan

8 1 0
                                    

Moreno, Ratu, Bagas, Zeinata, Rabbih, Syifa, Belva, Calista, Abhi, Athaya, Xenna dan Aqilla sudah tersingkirkan dari permainan yang crazy ini dan Vika, Kayla, Arkan, Catur, Rendra, Axell, Okta, Nino, Reinhard,  dan Annisa yang masih terjebak dalam permainan ini. Kini mereka membuat lingkaran besar, mereka saling memunggungi satu sama lain. Mereka tersadar di tempat yang memiliki banyak untuk memanah.

"Inget, kita harus selesaiin permainan ini sebagaimana mestinya." Ucap Arkan.

"Gak ada kata 'Nyerah' buat kita." Ujar Okta.

"Kita harus melangkah tanpa lelah." Ucap Vika.

"DAN GAK ADA YANG MERUSAK PERTEMANAN KITA." Ucap mereka bersamaan.

SILAHKAN MEMANAH SEBANYAK MUNGKIN! DAN BERDO'A LAH, SEMOGA KALIAN BISA MEMENANGKAN PERMAINAN INI.

Mereka bersama-sama berlari dan mulai menembakkan anak panah ke titik yang ditentukan.

"Ayo kita bisa!!" Teriak Arkan.

Semuanya memanah dengan sebisa mungkin. Tapi.. mungkin ini adalah kelemahan dari Annisa, ia sulit memanah, panahannya selalu di luar lingkaran. Arkan yang melihat sekitar pun, ia langsung berhenti, yang membuat semuanya menghadap ke arah Arkan sembari bertanya.

"Kenapa? Kenapa gak lanjut?" Tanya Kayla.

Arkan menggelengkan kepalanya, ia mundur perlahan.

"Tau gak sih? Ketua tuh pasti harus bisa lindungin yang di bawahnya." Ucap Arkan.

Semua meghadap ke arah Arkan.

"Gue akan korbanin diri gue sendiri, gue pengen kalian manfaatin pengkorbanan gue. Kayla, Vika, maaf gue sering marah-marah dan bentak-bentak ke kalian. Okta, maafin gue, gue sering anggep lo remeh. Axell sama Catur gue juga minta maaf, karena gue punya banyak salah sama kalian pas main bareng. Nino sama Rendra gue juga minta maaf pas kita sekelompokan itu gue banyak salah. Dan.. Annisa, kayaknya gue gak usah minta maaf karena gue rasa gue gak pernah salah sama lo." Ucap Arkan.

Annisa melotot ke arah Arkan, jelas-jelas Arkan punya banyak salah. Salah satunya, Arkan menyelipkan ulat ke bekal Annisa yang membuat Annisa berteriak kencang.

"KITA JUGA MINTA MAAF." Balas lainnya.

"Hei!! Gue gak tau lo siapa, gue mau nyerahin diri gue." Ucap Arkan.

Seketika tubuh Arkan menghilang perlahan, Arkan menampakkan senyum manisnya.

"Makasih Arkan."

***

Kini tinggalah, 9 orang tersisa, keduanya berdiam diri, mereka tak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulut mereka.

SEKARANG, PERMAINAN NYA ADALAH MENEBAK NAMA PERMAINAN INI!

Mereka menunjukkan ekspresi tidak peduli.

Reinhard tiba-tiba berdiri.

"Kalian gak sadar!? Selama ini kita tuh kayak orang yang egois tau gak! Kita nyingkirin satu persatu dari temen-temen kita. " ucap Reinhard.

Tiba-tiba Kayla ikut berdiri.

"Gimana dengan lo sendiri? Waktu itu lo sama Bagas males-malesan yang bikin Bagas keluar." Ujar Kayla.

Dan kini Vika ikut berdiri.

"Dan gimana dengan lo sendiri Kay? SeNaLa, itu hancur karena waktu itu lo minta tolong ke Xenna kan? Lo pikir gue gak lihat?" Tanya Vika.

Flashback

Xenna, minta tolong dong, aku gak bisa.

Ucap Kayla dengan bahasa isyaratnya. Xenna yang melihatnya Xenna langsung memberi jawaban ke Kayla menggunakkan tangannya.

Vika melirik ke arah mereka berdua yang bermain curang.

Flashback off

"Iya! Gue salah!" Jawab Kayla.
"Dan lo sadar gak sih!? Kalo aja waktu itu lo gak paksa gue ke kantin, mungkin aja gue gak ikut ke permainan yang gila ini.' Ucap Kayla.

"KITA SEMUA SALAH!"

Friandship (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang