7. Clue

7 1 0
                                    

Ya, kini saling berdiam diri. Sunyi, tentunya yang terasa di ruangan yang kini diselimuti banyak permainan yang gila. Dimulai dari 22, dan kini 9.

Dua puluh tiga, Arin gak ikut jadi dua puluh dua dan di tambah dua manusia yang asal usulnya gak tau, jadi dua puluh empat dan sekarang sembilan??
Batin Axell

Mana mungkin gue bertahan hidup diantara mereka ini dengan tanpa mengucapkan sepatah kata pun?
Batin Vika

Kalo di pikir-pikir, Mikhaela mana njir? Perasaan dari bab sebelumnya dia gak ada?
Batin Kayla

Gak bisa nih kayak gini terus..
Batin Okta

Kalo dipikir-pikir gak usah dipikirin
Batin Annisa

"Udahh!! Cukup lah, turunin ego kalian, jangan ngerasa paling bener dari kita semua. Kita semua juga punya salah masing-masing." Ucap Rendra.

Mereka semua sontak terdiam, mereka pun menatap satu sama lain.

"Ya, kita semua juga nyingkirin temen dan sahabat kita masing-masing karena salah kita sendiri." Ujar Reinhard.

"Masa kita semua nyerah gitu aja?" Tanya Nino.

Reinhard pun berdiri dan  menarik tangan Kayla yang lemas, ya.. di ketahui Kayla anak yang  kekurangan darah.

"Semangat dong!" Ucap Reinhard.

Kayla pun tersenyum dan berdiri kini ia pun menarik tangan Vika yang di sebelahnya, terus begitu sampai semuanya bergandengan tangan.

"Kunci dari kegagalan adalah berusaha sebaik mungkin hingga kemenangan bisa diraih." Ucap Rendra.

Mereka semua melontarkan senyum yang lebar.

"WE ARE FRIENDSHIP!"

***

Di lain sisi sosok Arin pun terlihat, kini ia sedang berjalan bersama temannya di sebelahnya. Arin dan temannya itu mencari ICU dimana temannya sedang tak sadarkan diri.

"Kapan sih mereka sadar?" Tanya Arin.

Temannya hanya menggelengkan kepalanya.

"Untung lo sadar waktu itu, kalo kagak? Mama lo marah-marah sama gue kayak yang lainnya. Kayak gini 'kenapa kamu enggak sih!? Jangan-jangan kamu yang bikin anak saya koma ya? Iyakan!?' Gue kan males gitu.. padahal jelas gue gak ikut ke kantin karena gue lagi telepon sama nyokap gue, ternyata itu cara Tuhan nyelamatin gue. Ya.. walaupun nyokap gue telfon gue karena nilai gue yang anjlok itu." Ucap Arin dengan gaya nya memperagakan semua gerakannya dengan ciri khasnya.

"Untungnya gue gak banyak minum tuh racun."

***

Kita balik pada Vika and Friend. Kini mereka sedang mencari kunci jawaban dari pertanyaan sebelumnya dengan cara mencari clue yang terselip dalam ruangan.

Sejauh ini rata-rata dari mereka menemukan 3 clue, kecuali Annisa yang malah hanya menemukan 1 kertas clue, bahkan itu karena ia dibantu Kayla untuk menemukannya.

"Kalian udah nemuin berapa masing-masing?" Tanya Reinhard.

Semuanya menoleh ke arah Reinhard.

"Gue dua." Jawab Kayla.

"Gue tiga." Jawab Vika.

"Gue tiga." Jawab Catur dan Axell bersamaan.

Friandship (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang