Dengan keadaan yang tidak mendukung, kali ini Cally mencoba mengotak atik sebuah hologram yang ada di depannya, memang benar adanya, hanya Cally lah yang mendapat peringkat yang paling akhir dan bisa dilihat hanya ada 2 anak yang memakai karakternya.
Yang satu bernama Yeon jae dan yang kedua adalah Hirotaka Ryouta. menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ya pantas saja hanya 2 anak. Memang pada dasarnya karakter ini tidak memiliki kekuatan yang membuatnya menarik perhatian, dan yang membuat karakter ini semakin kasian, ia harus tercipta dengan getaran kecil di tubuhnya dikala ia memukul seseorang. Hmm, dirasa Cally tidak mendapatkan sebuah pertanda baik untuk dirinya sendiri, Cally mulai menjelajahi tempat ini dengan rasa campur aduk.
Ia keluar dari tempat pertempuran atau tempat permainan akan dimulai, agar dapat melihat dunia game lebih banyak. Ia melihat beberapa perumahan perumahan yang berbentuk aneh tapi masih dikatakan normal tapi tetap saja menurut Cally itu aneh. Hingga ia memasuki kawasan hutan yang sangat membuatnya takjub, tak menyangka akan seindah ini!
Andai disini ada sebuah kamera, pasti kamera tersebut akan penuh dengan pemandangan pemandangan indah yang setiap detiknya ia ambil.
Ketika ia sedang termenung, ada satu anak kecil berlari kearahnya, dengan membawakan sedikit madu digenggaman tangan anak tersebut. "Trea! lihat! aku dapat mengambil sedikit madu di arah sana!"
Anak tersebut menujunkan satu tempat yang terdapat gua besar didalamnya, yang membuatnya semakin aneh, anak ini siapa! kenapa bisa tahu dirinya ada disini.
"Hei, kecil. Kau ini siapa? datang-datang sambil memperlihatkan madu."
"Dasar Trea! aku benci virus yang menempel di tubuhmu. Aku ini adik mu Trea, ADIKMU!"
"Kecil! aku hanya bercanda!"
Sebenernya tidak sih. Memang benar kok kalau Cally sama sekali tidak tahu menahu akan keluarga si Trea ini. Haduh, ternyata masih banyak yang harus Cally jelajahi. Menyebalkan, kenapa juga ia harus ber-transmigrasi di sebuah karakter game.
"Trea. Kau tidak memuji ku?" Yang mempunyai nama pun melirik si sumber suara, helaan nafas keluar dari mulut, Trea berjongkok lalu memegang pergelangan tangan sang adik dengan halus. "Oh, iya. Aku sampai lupa! untuk kali ini ku akui tekat mu dalam mengambil keputusan sangat bodoh."
Eh... Anak kecil tersebut mengerutkan keningnya dan sedikit membuka mulutnya tak percaya, hoi! anak kecil ini ingin di puji bukan di hina seperti ini! anak tersebut melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman sang kakak, bersedekap dada lalu membuang muka dan sedikit mengembungkan pipinya, sungguh! kali ini sang kakak sangat berbeda dan jauh lebih menyebalkan dari biasanya. Anak kecil tersebut pergi melewati tubuh Trea yang masih dalam keadaan berjongkok, Trea berbalik badan dan melihat kepergian anak tersebut, apakah kali ini ia sangat keterlaluan? tidak, bahkan ia harus bersyukur, dulu di dunianya yang lama adik kandung Cally selalu dimarahi dan tidak segan Cally mencubit, tidak terlalu keras. Toh Cally anak pertama dan seorang perempuan, jadi wajar saja ia mendidik aang adik sangat keras.
Dan seharusnya anak kecil itu, ralat, adiknya Trea itu tidak sepatutnya memanggil kakaknya dengan menyebutkan namanya saja! si Trea ini sudah cacat ternyata bodoh juga ya. Combo yang sangat membuat Cally menghela nafas berkali-kali.
"Trea bodoh. Sudah bodoh semakin bodoh."
★★★
Dimalam yang dingin, Trea bingung harus kemana, ia tidak tahu rumahnya, karena yang ia rasuki bukanlah seorang yang latar belakangnya sudah diketahui. Dan seharusnya Trea pergi bersama dengan si kecil tadi! oh ayolah, ini cukup membuatnya lelah, bahkan warung pun tidak ada! untung nya sebelum matahari terbenam ia sudah keluar dari hutan tersebut. Namun naasnya sekarang ia tersesat, bagaimana ia bertahan hidup, jika hidupnya saja seperti bukan kehidupan.
Tetapi, Trea tetap berjalan dan terus berjalan, tak peduli jika ia harus berjalan hingga pagi. Yang terpenting ia dapat menemukan sesuatu yang bisa ia tinggal tidur. Karena jalanan yang ia jalanin kali ini adalah tanah kosong melompong, bisa dibilang seperti gurun pasir.
Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar sangat dekat, reflek Trea menengok ke belakang. Berjaga-jaga takutnya ada siluman gurun pasir.
"Gadis sekecilmu berkeliaran di tanah milik Rovina, mengapa?"
Sontak membuat Trea terkejut mampus! sialan, bisa-bisanya ia tidak mengucapkan salam terlebih dahulu.
"Mana aku tau ini tanah milik si Rovina!"
"Aku tidak percaya"
"Lalu aku harus membuatmu percaya?"
Namun, malam itu menjadi salah satu malam terburuk bagi Trea, pasalnya tiba-tiba ada segerombolan pasukan dari arah selatan! sebenernya ini apasi! benar-benar membuat Trea frustasi.
Selagi Trea terkejut akan kehadiran pasukan itu, pergelangannya di tarik paksa oleh pria misterius itu, menurut Trea, lebih baik ia menyerahkan dirinya pada pasukan itu daripada harus capek-capek berlari yang tidak ada tempat untuk bersembunyi.
"HOI!! KITA MAU KEMANA??" Teriak Trea terhadap pria yang di depannya.
"KEMANA SAJA ASAL KITA AMAN."
Sial, ia tidak ada energi untuk berlari lagi dan sialnya lagi, sinyal dari tubuhnya datang
*Trit!!
Sakit, sejujurnya ini sakit, tapi bagaimana ya, memang takdirnya seperti ini. Mengeluh pun tidak akan membuahkan hasil. Namun setelah mendapatkan sinyal dari tubuhnya, Trea mendadak melihat pria tersebut hitam, eh bukan! ternyata pandangannya yabg semakin menghitam!!
Sakit, SAKIT!
Trea terbangun dan berteriak sakit, ia terdiam sebentar, Trea sudah dirumah...? tapi mengapa si pria bodoh ini masih ada di hadapannya.
Doeng!
Membuat harapannya pupus begitu saja, entahlah mengapa perasaan ini tiba-tiba muncul. "Setidaknya jika kau sudah tidak kuat, bicaralah kepadaku" Pria itu membuka suaranya dengan nada yang sedikit kesal
"Sungguh perempuan yang beban."
Trea yang mendengar itu mendelikan matanya tak suka, hoi! lagian siapa sangka jika ia tiba-tiba pingsan, Trea pikir ia akan sanggup-sanggup saja jika harus berlarian tanpa arah. Tau-taunya tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Human Version 3.0.0
FantasiIni adalah mimpi buruk bagi Cally! pasalnya gadis itu baru saja mendapatkan riwayat terakhir di hidupnya namun yang membuatnya sangat sial, ia hidup kembali dan menjadi salah satu karakter game yang paling cacat! "Benerkah? ini semua bukan halusinas...