Bab 1

24 4 3
                                    


Geo melangkah hendak keluar ruangan UKS namun tangannya di tahan oleh Ana, Geo menatap tangan Ana yang memegang tangannya sedangkan Ana hanya cengengesan dan reflek melepaskan tangannya "eh maaf kak reflek" Ana tersenyum kikuk

"gue balik ke kelas" Sahut Geo sambil melangkahkan kakinya menuju pintu sebelum ia keluar Ana lebih dulu berteriak membuat ia mengurungkan niatnya untuk keluar

"kaka ganteng makasi ya gendongannya" Ana tersenyum tidak jelas.

Tanpa sadar sudut bibir Geo terangkat dan tersenyum tipis lalu ia pergi keluar UKS dan meninggalkan Ana yang sedang cengengesan seperti orang gila.

Bel istirahat berbunyi, keadaan Ana sudah mulai membaik. Ia pergi menuju kantin untuk mengisi perutnya yang lapar

Sesampainya di kantin, Ana mencari-cari bangku kosong, disaat ia celingak-celinguk ia melihat tiga orang gadis yang sedang duduk, dan salah satunya melambai-lambaikan tangan kearah Ana, Ana sontak menghampiri ketiga gadis itu, lalu tersenyum manis.

"Hai, boleh gue gabung?" Sapa Ana, ketiga gadis itu mengangguk mengiyakan, Ana duduk di bangku sebelah gadis yang sedari tadi memperhatikannya dengan senyuman.

"Oh iya kenalin gue Anantha Grizellyn panggil Ana aja, salam kenal" Ana tersenyum manis membuat siapapun terpaku, ketiga gadis itu tersenyum dan mengangguk

"Gue Revalina Adellyn panggil aja Reva" Sahut Reva "Gue Aletta Gracelya, panggil aja letta atau grace" Sambung Aletta

Ana menganggukkan kepalanya dan ia melihat ke arah gadis yang masih diam "dan lo? nama lo siapa?" tanya Ana, gadis itu tersenyum

"Gue Athala Zamora panggil aja rara atau mora" jawab Athala.

Ana tersenyum senang karena baru pertama ia masuk sekolah sudah di pertemukan dengan teman yang menurutnya akan menjadi teman baiknya
"Semoga kita bisa berteman baik" Ana tersenyum ramah.

Disaat Ana dan teman temannya sedang sibuk makan, ada salah seorang laki laki menghampiri bangku mereka dan laki laki itu mengulurkan tangannya tepat di hadapan Ana

"Gue Rashka Pradipta Mahendra, panggil sayang aja" Rashka menaik turunkan alisnya genit, Ana yang melihat itu pun mengangkat bahunya acuh ia tak peduli dengan laki laki di depannya ini sedangkan laki laki itu berdeham sedang lalu meninggalkan Ana dan pergi menuju ke arah teman temannya.

Terdengar gelak tawa dari kedua temannya itu Rashka hanya mengekspresikan wajah yang datar.

"Gimana bro? sukses deketinnya?" Tanya salah satu teman Rashka yaang bernama Rafael, sedangkan Albian hanya tertawa kecil,

"Diem lo". Saat ini Rashka sedang menahan malu.

Bel masuk berbunyi nyaring, seluruh siswa siswi yang berada di kantin berlarian menuju kelas mereka masing masing begitu pula dengan Ana dan teman temannya, sesampainya di kelas Ana duduk di samping Aletta,

"Eh Na btw kenapa cowok tadi lo diemin gitu aja? Gue si kalo jadi lo langsung gue tempelin tu cowok" Setelah sekian lama mereka hanya diam akhirnya Aletta memulai pembicaraan, Ana mengedikkan bahunya acuh

"Gatau, gue males aja karna gue lagi suka sama seseorang kali ya jadi ga tertarik sama cowo manapun" Mendengar itu ketiga temannya sontak melihat ke arah Ana

"Lo suka sama cowok? Siapa na? Dari kelas mana?" Tanya Reva, Ana yang di tanya tak bisa diam karena ia terlalu bersemangat untuk menceritakan tentang laki laki yang menurutnya seperti pangeran itu.

Saat Ana akan menjawab, Bu Linda masuk kelas terlebih dahulu menghentikan pembicaraan keempat gadis itu "Siang anak anak" Sapa Bu Linda

"Siang bu" Satu kelas menyapa balik Bu Linda,

Setelah Bu Linda mengabsen satu persatu muridnya ia mulai menerangkan materi.

__________________

Bel pulang berbunyi seluruh siswa siswi SMA TARUNA keluar dari kelas masing masing begitupun dengan Ana dan ketiga temannya setelah ketiga temannya berpamitan pulang Ana berdiri di gerbang sekolah menunggu jemputan tapi sialnya waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 namun ayahnya tak kunjung datang membuat ia menghela nafas.

5 menit kemudian...
Suara motor terdengar jelas di telinga Ana membuat Ana menoleh ke arah suara tersebut, ternyata benar motor itu berhenti tepat di hadapan Ana

"Naik" Orang tersebut membuka helmnya dan Ana hanya memutar bola matanya malas

"Ogah" Yap, orang tersebut adalah Rashka yang mengajaknya berkenalan saat di kantin tadi siang, Rashka mengedikkan bahu nya acuh dan menyalakan motornya

"Yaudah kalau gamau, tunggu aja sampe preman dateng nyekek lo" Rashka bersikap seolah tidak peduli padahal mah di hatinya pengen banget pulang bareng Ana.

Ana yang mendengar itu sontak menahan motor Rashka dan menaikinya tanpa malu sedangkan pemiliknya hanya terkekeh melihat tingkah Ana yang menurutnya lucu,

"Katanya gamau" Ana yang mendengar itu hanya mendengus kesal

"Gausa kepedean lo, gua mau karna takut di culik bukan mau deket deket sama lo" Rashka hanya tersenyum mendengar itu dan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Semoga kalian suka yaa sama cerita nyaa, maaf kalo ga jelas hehe maklum penulis baru:)

NARASHKA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang