one||perkara buryam

205 27 2
                                    

Happy Reading and enjoy.

.
.
.

Setelah perdebatan jaket itu akhirnya dohyun memilih untuk menggunakan jaket milik sang abang, hyunmin di dekat pintu hanya mengintip ke arah luar dengan perasaan yang tak bisa dibilang baik.

"Gua mau beli bubur, cuman takut di kerubungi lagi. Apa gua urungin aja ya?" Hyunmin terus bergumam di dekat pintu sambil menatap keluar, dohyun hanya mengintip dari arah tangga.

"Gua panggil bang hyunseok aja deh pasti mau tuh orang" gumam hyunmin lagi dan lari ke kamar hyunseok, dohyun yang sedari tadi di tangga benar benar gak di pedulikan keberadaannya oleh hyunmin. Dohyun hanya menghela nafas saat melihat adiknya itu.

"Untung kesayangan lu dek" ucap dohyun dan menuju ke arah ruang tv, acara pagi hari alias kartun favorit kesukaanya sudah mulai tentu saja tak boleh ia lewatkan walaupun hanya sehari.

🍀🍀🍀

Dari atas terdengar keributan kecil yang terjadi antara oknum hyunmin dan hyunseok, ya dua kakak adek yang lagi ribut antara si pengen bubur ayam dan yang pengen balik tidur lagi.

"Ayok temenin sebentar, sebentar aja. Aku gak mau keluar sendirian lagi abang" rengek hyunmin sambil menangkupkan kedua tangannya. Hyunseok yang masih ngantuk tetep bersikeras menolaknya dan ingin kembali tidur.

"Nggak ah, sendiri aja sana" ucap hyunseok lagi dan ingin masuk kekamar, hyunmin yang udah kesal pun menggunakan jurus andalannya.

"Gua aduin ke bang hyunbin" ucap hyunmin dan berjalan sambil ngehentakin kakinya menuju kamar sang abang tertua.

Hyunseok yang mendengar kalimat itu langsung panik dan menarik tangan sang adik.
"Iya gua temenin, tapi jangan ngadu ke abang ya. Bentar gua ambil jaket dulu" ucap hyunseok lagi. Hyunmin hanya tersenyum senang memang cara itu merupakan cara terampuh baginya.

"Ini kenapa sih ribut banget?" Tanya hyunbin yang baru keluar dari kamarnya, ia menatap si bungsu yang sudah rapih banget dari ujung kepala sampai ujung kaki padahal yang ia tahu si bungsu ada kelas itu jam 12 siang sama seperti dirinya.

"Mau kemana dek?" Tanya hyunbin lagi setelah menatap sang adik dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Beli bubur hehehe" hyunbin yang mendengar kalimat itu hanya menghela nafas.

Hyunseok yang baru keluar dari kamarnya di kejutkan dengan sosok hyunbin yang baru bangun tidur.

"Berisik ya bang? Jitak aja udeh kepalanya, kerjaan kalau gak ribut ya tantrum" ucap hyunseok sambil merapihkan jaketnya, hyunmin yang mendengar itu tentu saja tak terima.

"Abang...." Rengek hyunmin ke hyunbin, dohyun yang baru naik pun di buat heran karena pada rapih.

"Pada mau kemana?" Tanya dohyun saat sudah dilantai dua.

"Beli bubur, kamu mau ikut gak? Kalau mau langsung ambil jaket dingin soalnya" ucap hyunbin, dohyun langsung masuk ke kamar hyunbin mengambil jaket yang ia pinjam tadi ke abangnya.

"Ayokkk" ucap dohyun begitu senang, dohyun dan hyunmin sudah turun duluan dan menuju mobil.

"Gua nitip Snack sama buah ya, terus bawa mobilnya hati hati kalau emang nanti gak kondusif gak usah beli buahnya gapapa. Sama satu lagi susu jangan lupa" pesan hyunbin, hyunseok hanya mengangguk dan menerima uang yang diberikan oleh hyunbin dan pergi turun.

Dari arah balkon kamarnya hyunbin dapat melihat mobil merah itu keluar dari rumahnya, dengan sangat perlahan.

"DEK, BAWA MOBILNYA JANGAN NGEBUT NGEBUT KALAU ADA POLISI TIDUR NGEREM PELAN PELAN SAJA" Teriak hyunbin, hyunseok hanya mengacungkan jari jempolnya. Namun berbeda dengan si bungsu yang membalas ucapannya.

"NANTI POLISI TIDURNYA AKU SURUH BANGUN DULU ABANG, GAK PERLU KHAWATIR" balas hyunmin, hyunbin hanya bisa tertawa mendengar ucapan itu sedangkan di dalam mobil sudah sangat kegemasan melihat si bungsu udah mengerucutkan bibirnya.

"Abang cerewet sekali" gumam hyunmin pelan, dohyun yang di samping hyunmin benar benar sangat kegemasan ia langsung menarik hyunmin kedalam pelukannya dan memeluknya dengan sangat erat.

.
.
.
.
.
.

Hai ketemu lagi dengan aku ditempat ini spesial ini. Semoga kalian suka sama ceritanya ya.
Jangan lupa untuk vote and komen ya.

Target aku di 20 vote & komen tanpa ada kata "next" nanti ku up lagi.

Tempat PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang